setelah proses peleburan dapur kupola harus dilakukan pengecekan dan pembersihan.
3. Proses finishing Keterbatasan jumlah mesin finisihing dalam menyelesaikan pesanan karena
jenis dan jumlah produk yang banyak menyebabkan perusahaan membutuhkan bantuan dari pihak lain. Akan tetapi, pengiriman order untuk proses finisihing
juga sering terlambat karena pengaruh keterlambatan mal dan tidak optimalnya pemanfaatan dapur kupola. Rata-rata keterlambatan pengiriman
adalah 4-5 hari. Kendala-kendala yang terjadi dalam perusahaan tersebut menyebabkan
perusahaan mengerjakan pesanan hanya berdasarkan ketersediaan mal saja tanpa mengetahui order mana yang lebih penting dikerjakan sehingga proses produksi
tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan order terlambat diselesaikan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian penentuan prioritas
pengerjaan order untuk mengetahui alternatif order mana yang harus dikerjakan lebih dahulu sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik dan
keterlambatan dapat diminimumkan atau bahkan dapat dihilangkan.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah pemanfaatan dapur kupola yang tidak optimal, ketersedian mal, dan proses finishing produk.
Berkenaan dengan itu, maka perusahaan diharapkan untuk dapat mengetahui
Universitas Sumatera Utara
prioritas pengerjaan order mana yang terlebih dahulu sehingga dapat disusun urutan pengerjaan order yang baik.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini yaitu: 1. Menentukan prioritas pengerjaan order sehingga pengerjaan dapat
diselesaikan tepat waktu. 2. Membandingkan kondisi aktual dengan hasil urutan prioritas pengerjaan order
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi pihak perusahaan
Dapat dijadikan usulan bagi perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan penentuan prioritas pengerjaan order berdasarkan kriteria yang ada dengan
metode TOPSIS dan fuzzy MADM. 2. Bagi peneliti
a. Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja. b. Menambah keterampilan dan pengalaman dalam menganalisis masalah
serta memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja. 3. Bagi universitas
Menjadi tambahan literatur yang dapat dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui aplikasi dari MADM dan fuzzy MADM dalam
menentukan prioritas pengerjaan order.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Penentuan prioritas pesanan dilakukan berdasarkan data pesanan yang masuk
pada tanggal 19 Maret 2012. 2. Metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah TOPSIS dan
fuzzy MADM. 3. Fungsi keanggotaan untuk fuzzy MADM menggunakan representasi kurva
segitiga.
4. Teknik sampling yang digunakan adalah Judgement Sampling.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Aktivitas bisnis dan proses produksi tidak mengalami perubahan selama
penelitian berlangsung. 2. Jumlah order dan jenis order tidak mengalami perubahan
3. Dapur kupola dalam kondisi baik
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir