6.3. Analisis Pengolahan TOPSIS
Prinsip dasar dari TOPSIS adalah memilih alternatif yang memilik jarak terkecil dari solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif
untuk menentukan kedekatan relative dari suatu akternatif terhadap solusi optimal. Alternatif akan dirangkingkan berdasarkan besarnya nilai kedekatan relative suatu
alternatif terhadap solusi ideal positif. Dari hasil pengolahan TOPSIS yang dilakukan, diketahui bahwa order 8
yang berupa fire door menempati peringkat pertama dengan nilai preferensi terbesar yaitu 0,7223 dengan jarak terdekat dari solusi ideal positif
sebesar 0,4522 dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif sebesar 1,1765
. Sedangkan order yang menempati urutan pengerjaan terakhir adalah order 5 Chain Link
dengan nilai preferensi terkecil yaitu 0,3840 dengan dengan jarak terjauh dari solusi ideal positif
sebesar 1,1246 dan jarak dari solusi ideal negatif sebesar 0,7010
. Walaupun jarak solusi ideal negatifnya bukan yang terdekat, tetapi jarak atau panjang solusi order 5 merupakan yang terpanjang sebesar
sehingga menghasilkan nilai preferensi terkecil.
Selanjutnya, urutan pengerjaan order dilakukan sesuai dengan peringkat setiap pesanan atau alternatif. Adapun hasil urutan pengerjaan order dengan
metode TOPSIS dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. Hasil Urutan Pengerjaan Order dengan Metode TOPSIS
Urutan Alternatif Pesanan
1 Fire Door
2 Dust Collector Cone
3 Bollard
4 Roster 5A
5 Rumah Bearing
6 Sporcket
7 Fire Grate
8 Chain Link
6.4. Analisis Pengolahan
Fuzzy MADM
Perhitungan fuzzy MADM diawali dengan penentuan fungsi keanggotaan dan fuzzy number yang dipresentasikan dengan triangular fuzzy number atau
bilangan fuzzy segitiga. Masing-masing variabel linguistik memiliki fungsi anggota sesuai dengan bilangan fuzzy segitiganya a ; b ; c baik untuk tingkat
kepentingan maupun tingkat kecocokan. Setiap variabel-variabel linguistik tingkat kepentingan dan tingkat
kecocokan disubtitusikan bilangan fuzzy segitiganya sehingga diperoleh indeks kecocokan fuzzy-nya Y ; Q ; Z. Selanjutnya dihitung nilai integral setiap
alternatifnya dari hasil indeks kecocokan fuzzy dengan derajat keoptimisan. Semakin besar nilai total integralnya maka alternatif tersebut memilki prioritas
pengerjaan lebih dahulu daripada alternatif yang memiliki nilai integral lebih kecil. Dari rumus total integralnya maka dapat disimpulkan bahwa nilai indeks
Universitas Sumatera Utara
kecocokan fuzzy-nya berbanding lurus dengan total integralnya sehingga jika masing-masing nilai indeks kecocokannya besar maka total integralnya juga besar
dan berlaku kebalikannya. Adapun hasil urutan pengerjaan order dengan metode fuzzy MADM dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3. Hasil Urutan Prioritas Pengerjaan Order dengan Metode Fuzzy
MADM Urutan Alternatif Pesanan
1 Fire Door
2 Dust Collector Cone
3 Bollard
4 Rumah Bearing
5 Roster 5A
6 Sporcket
7 Fire Grate
8 Chain Link
6.5. Perbandingan Urutan Prioritas Pengerjaan