Mekanisme Proses Produksi Proses Produksi

Sumber : PT Inti Jaya Logam Gambar 2.18. Tabung O 2 Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi logam biasanya dibeli dari Toko Makmur Meta yang berlokasi di daerah Kim Star, Tanjung Morawa.

2.5.3. Mekanisme Proses Produksi

Adapun mekanisme proses produksi pengecoran logam yang terdapat pada PT. Inti Jaya Logam adalah sebagai berikut : 1. Mekanisme Proses Pengayakan Pasir Adapun mekanisme proses pengayakan pasir dapat dilihat pada Gambar 2.19. Gambar 2.19. Mekanisme Proses Pengayakan Pasir Pasir Halus Proses Pengayakan Pasir Silika Feedback Universitas Sumatera Utara Input : Pasir silika yang masih kasar Output : Pasir yang halus Peralatan : Pengayak Feedback : Pasir yang masih kasar dihaluskan kembali 2. Mekanisme Proses Pengadukan Pasir Adapun mekanisme proses pengadukan pasir dapat dilihat pada Gambar 2.20. Gambar 2.20. Mekanisme Proses Pengadukan Pasir Input : Pasir silika dan tepung bentonite Output : Pasir yang siap digunakan untuk pembuatan cetakan pasir Peralatan : Mesin pengaduk Feedback : Pasir yang belum tercampur rata maka akan dilakukan pengadukan kembali 3. Mekanisme Proses Pembuatan Cetakan Adapun mekanisme proses pembuatan cetakan dapat dilihat pada Gambar 2.21. Gambar 2.21. Mekanisme Proses Pembuatan Cetakan Proses Pembuatan Cetakan Pasir Silika dan Tepung Bentonite Cetakan Pasir Sand Casting Feedback Pasir Silika dan Tepung Bentonite Pasir Cetakan Proses Pengadukan Feedback Universitas Sumatera Utara Input : Pasir silika dan tepung bentonite Output : Cetakan pasir Sand Casting Peralatan : Cetakan Feedback : Permukaan cetakan masih belum rata dan halus maka cetakan tersebut akan diperbaiki lagi bagian permukaan cetakan tersebut 4. Pengecoran Adapun mekanisme proses pengecoran dapat dilihat pada Gambar 2.22. Gambar 2.22. Mekanisme Proses Pengecoran Input : Cast iron Output : Cairan logam Peralatan : Dapur kupola Feedback : Logam yang masih keras dileburkan hingga mencair 5. Pencetakan Adapun mekanisme proses pencetakandapat dilihat pada Gambar 2.23 Gambar 2.23. Mekanisme Proses Pencetakan Input : Cairan logam Proses Pencetakan Cairan Logam Produk yang Berbentuk Proses Pengecoran Cast Iron Cairan Logam Feedback Feedback Universitas Sumatera Utara Output : Produk pengecoran yang telah berbentuk Peralatan : Cetakan Feedback : Dituang logam cair hingga penuh ke dalam cetakan 6. Penghalusan Adapun mekanisme proses penghalusan dapat dilihat pada Gambar 2.24. Gambar 2.24. Mekanisme Proses Penghalusan Input : Produk yang permukaannya masih kasar Output : Produk yang permukaannya telah halus dan sisa penghalusan Waste Peralatan : Gerinda Feedback : Permukaan logam yang masih kasar akan dihaluskan kembali 7. Penguliran Adapun mekanisme proses pembuatan ulir dapat dilihat pada Gambar 2.25. Gambar 2.25. Mekanisme Proses Pembuatan Ulir Input : Produk yang telah dihaluskan Output : Uliran pada produk dan sisa pemotongan waste Peralatan : Mesin Bubut Proses Penghalusan Produk yang masih memiliki permukaan yang kasar Produk yang sudah Halus Permukaannya dan Waste Proses Pembutan Ulir Produk yang telah Dihaluskan Uliran Pada Produk dan Waste Feedback Feedback Universitas Sumatera Utara Feedback : Bagian uliran yang masih kasar akan diulirkan kembali 8. Pelapisan krom Adapun mekanisme proses pelapisan dapat dilihat pada Gambar 2.26. Gambar 2.26. Mekanisme Proses Pelapisan Input : Produk jadi Output : Produk jadi yang telah di lapisi krom Peralatan : Cat dan kuas Feedback : Bagian permukaan produk yang belum dilapisi krom maka akan dilapisi kembali 9. Pengecatan Adapun mekanisme proses pengecatan dapat dilihat pada Gambar 2.27. Gambar 2.27. Mekanisme Proses Pengecatan Input : Produk jadi Output : Produk jadi yang telah di cat Peralatan : Cat dan kuas Feedback : Bagian permukaan yang belum dicat maka akan dicat kembali Proses Pengecatan Produk Jadi Produk Jadi yang Telah Di Cat Proses Pelapisan Produk Jadi Produk Jadi yang Telah Di Lapisi Krom Feedback Feedback Universitas Sumatera Utara 2.5.4. Mesin dan Peralatan 2.5.4.1.Mesin Produksi

Dokumen yang terkait

Implementasi Fuzzy Inferensi Dan Decision Tree untuk Optimasi Pengukuran Kinerja Guru Dalam Menentukan Kompensasi Merit Pay

1 25 100

Pendekatan Axiomatic Design dalam Fuzzy Multi Criteria Decision Making

1 50 141

Integrasi Metode Dematel (Decision Making Trial And Evaluation Laboratory) dan Balanced Scorecard pada Penentuan Prioritas Pusat Distribusi di PT. XYZ

44 225 144

Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Padaprogram Sertifikasi Guru

0 50 96

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

8 87 59

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Pendekatan Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Dalam Penentuan Penugasan Delivery Berdasarkan Kriteria Rute

2 61 56

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 7

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 2 22