Seleksi Alternatif yang Optimal

keputusan, antara lain: mean, median, max, min, dan operator campuran. Dari beberapa metode tersebut, metode mean yang paling banyak digunakan. Operator dan adalah operator yang digunakan untuk penjumlahan dan perkalian fuzzy. Dengan menggunakan operator mean F 1 dirumuskan sebagai Dengan cara mensubstitusikan Sn dan Wt dengan bilangan fuzzy segiiga yaitu Sn= Oit,Pit,Qit dan Wt = at,bt,ct; maka F1 dapat didekati sebagai: F1= Y1,Q1,Z1 1 Dengan: 2 3 4 I = 1,2,...,n

3.2.3. Seleksi Alternatif yang Optimal

Pada bagian ini ada 2 aktivitas yang dilakukan, yaitu : 1. Memproritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi. Prioritas dari hasil agregasi dibutuhkan dalam rangka proses perangkingan alternatif keputusan. Karena hasil agregasi ini dipresentasikan dengan menggunakan bilangan fuzzy segitiga, maka dibutukan metode perangkingan untuk bilangan fuzzy segitiga. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode nilai Universitas Sumatera Utara total integral. Misalkan bilangan fuzzy segitiga , F = a,b,c, maka nilai total integral dapat dirmuskan sebagai berikut : 5 Nilai a adalah indeks keoptimisan yangmempresentasikan derajat keoptimisan bagi pengambil keputusan 0d”ad”1 Langkah 1: representasi masalah: a. Tujuan keputusan ini adalah mencari lokasi terbaik untuk menempatkan pemancar televisi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.Ada 4 alternatif lokasi yang diberikan adalah A = {A1,A2,A3}dengan A1 = Kota baru, A2 = Kaliurang, A3=Piyungan. b. Ada 5 kriteria keputusan yang diberikan, yaitu C ={C1, C2, C3, C4, C5} c. Struktur hirarki masalah tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7. Struktur Hirearki Langkah 2. Evaluasi himunan fuzzy dari alternatif alternatif keputusan a. Variabel variabel linguistik yang mempresentasikan bobot kepentingan untuk setiap kriteria, adalah T kepentingan W={SR,R,C,T,ST} dengan SR= sangat rendah, R= Rendag, C= Cukup, T= Tinggi; ST= Sangat Tinggi; yang masing masing di presentasikan dengan bilangan fuzzy segitigasebagai berikut : • SR = 0, 0, 0,25 • R = 0, 0,25, 0,5 • C = 0,25, 0,5 0,75 • T = 0,5 0,75, 1 • ST = 0,75 ,1, 1 Memilih lokasi yang tepat untuk pemancar televisi Kedekatan dengan pemancar lain yang sudah ada C5 Kodisi Keamanan Lokasi C4 Ketinggian Lokasi C1 Ketidak padatan banguanan di sekitar Lokasi C2 Kedekatan dari pusat kota C3 Piyungan A3 Kaliurang A2 Kota Baru A1 Universitas Sumatera Utara b. Derajatkecocokan alternatif-aternatif dengan kriteria keputusan adalah T kecocokan S={SK,K,C,B,SB}, dengan SK= Sangat Kurang, K= kurang,C= Cukup, B=Baik, dan SB= Sangat Baik yang masing masing mempresentasikan dengan bilangan fuzzy segitiga sebagai berikut : • SK = 0, 0, 0,25 • K = 0, 0,25, 0,5 • C = 0,25, 0,5 0,75 • B = 0,5 0,75, 1 • SB = 0,75 ,1, 1 c. Rating untuk setiap kriteria keputusan seperti terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Rating Kepentingan Untuk Setiap Kriteria Kriteria C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 Rating Kepentingan ST T C R T sedangkan derajat kecocokan krieria keputusan dan alternatif seperti telihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Rating Kecocokan Setiap Alternatif Terhadap Setiap Kriteria Alternatif Rating Kecocokan C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 A 1 SK K SB SB C A 2 SB B C B SK A 3 B SB K B B Universitas Sumatera Utara d. Dengan mensubstitusikan bilangan fuzzy segitiga kesetiap variabel linguistik kedalam persamaan diperoleh nilai kecocokan fuzzy seperti terlihat pada Tabel 3.3. dengan detail perhitungan sebagai berikut: • Pada alternatif A 1 : • Pada alternatif A 2 : • Pada alternatif A 3 : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Indeks Kecocokan Untuk Setiap Alternatif Alternatif Rating Kecocokan Indeks Kecocokan Fuzzy C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 A 1 SK K SB SB C 0,0625;0,2625;0,5500 A 2 SB B C B SK 0,1750;0,4000;0,6625 A 3 B SB K B B 0,2000;0,4750;0,7750 Langkah 3: menyeleksi alternatif yang optimal 1. Dengan mensubstitusikan indeks kecocokan fuzzy pada Tabel 3.3. ke persamaan 5 dengan mengambil derajat keoptimisan α = 0 tidak optimis, α =0,5 dan α =1 sangat optimis, maka akan diperoleh nilai total integral untuk setiap alternatif seperti terlihat pada Tabel 3.4 sebagai contoh perhitungan untuk nilai α =0,5 adalah : 0,2625+1-0,50,0625 0,4+1-0,50,175 0,475+1-0,50,2 Tabel 3.4. Nilai Total Integral Setiap Alternatif Alternatif Nilai Total Intergal α =1 α =2 α =3 A 1 0,1625 0,2844 0,4063 A 2 0,2875 0,4094 0,5313 A 3 0,3375 0,4813 0,6250 Universitas Sumatera Utara 2. Dari Tabel 3.4. terlihat bahwa A3 memiliki nilai total integral terbesar berapapun derajat keoptimisannya, sehingga lokasi piyungan akan terpilih sebagai lokasi optimal untuk penempatan pemancar.

3.3. Sistem Pendukung Keputusan

Dokumen yang terkait

Implementasi Fuzzy Inferensi Dan Decision Tree untuk Optimasi Pengukuran Kinerja Guru Dalam Menentukan Kompensasi Merit Pay

1 25 100

Pendekatan Axiomatic Design dalam Fuzzy Multi Criteria Decision Making

1 50 141

Integrasi Metode Dematel (Decision Making Trial And Evaluation Laboratory) dan Balanced Scorecard pada Penentuan Prioritas Pusat Distribusi di PT. XYZ

44 225 144

Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Padaprogram Sertifikasi Guru

0 50 96

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

8 87 59

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Pendekatan Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Dalam Penentuan Penugasan Delivery Berdasarkan Kriteria Rute

2 61 56

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 7

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 2 22