Mesin dan Peralatan 1.Mesin Produksi

2.5.4. Mesin dan Peralatan 2.5.4.1.Mesin Produksi Adapun mesin yang digunakan untuk melakukan proses pengecoran logam adalah sebagai berikut : 1. Mesin pengaduk adalah mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas pengadukan atau pencampuran antara dua jenis pasir yang berbeda yang akan digunakan dalam pembuatan sand casting. Adapun spesifikasi mesin pengaduk dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan Gambar 2.28. Tabel 2.5. Spesifikasi Mesin Pengaduk Spesifikasi Keterangan Diameter 100 cm Tinggi 50 cm Bahan Besi Daya listrik 0,77 kW Kecepatan putar 285 rpm Jumlah 1 buah Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.28. Mesin Pengaduk 2. Mesin scrap adalah mesin yang digunakan untuk membuat, memotong atau membuat bentuk pada sisi permukaan benda kerja. PT. Inti Jaya Logam memiliki satu mesin skrap dengan tipe B365A dengan spesifikasi seperti pada Tabel 2.6 sedangkan gambarnya dapat dilihat pada Gambar 2.29. Tabel 2.6. Spesifikasi Mesin Scrap Tipe B365 A Spesifikasi Keterangan Panjang maksimum Pelubangan 350 mm Panjang meja 300 mm Daya 1,5 kW Berat Mesin 1200 kg Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.29. Mesin Scrap 3. Mesin bubut adalah mesin yang digunakan untuk membuat bentuk atau uliran pada logam yang berbentuk tabung atau silinder. Pabrik logam ini memiliki 2 buah mesin bubut tipe CZ 3001 dengan spesifikasi seperti pada Tabel 2.7 dan mesin bubut dapat dilihat pada Gambar 2.30. Tabel 2.7. Spesifikasi Mesin Bubut Spesifikasi Keterangan Jumlah 2 buah Kecepatan mesin 850 rpm Daya 7,5 kW Panjang meja 1,6 m Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.30. Mesin Bubut 4. Mesin gerinda adalah mesin yang digunakan untuk menghaluskan sisi permukaan logam. Pabrik logam ini memiliki satu buah mesin gerinda dengan tipe Bosch GWS8-100C dengan perincian seperti pada Tabel 2.8 dan mesin gerinda dapat dilihat pada Gambar 2.31. Tabel 2.8. Spesifikasi Mesin Gerinda Bosch GWS8-100C Spesifikasi Keterangan Daya listrik 500-700 watt Objek Stanless steel, Keramik, Logam, Batu alam dan benda yang lebih keras. Ukuran 4 inchi Kecepatan 11000-15000 rpm Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.31. Mesin Gerinda 5. Mesin las adalah mesin yang digunakan untuk menggabungkan atau menyambung dua buah benda logam dengan spesfikasi pada Tabel 2.9 dan mesin las dapat dilihat pada Gambar 2.32. Tabel 2.9. Spesifikasi Mesin Las Spesifikasi Keterangan Tegangan 60-80 volt Sumber arus AC Jumlah 1 buah Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.32. Mesin Las 6. Dapur kupola adalah tungku yang digunakan untuk meleburkan batang logam menjadi logam cair dengan suhu 2000-3000 o C. Pabrik logam ini memiliki satu buah dapur kupola dengan spesfikasi seperti pada Tabel 2.10 dan dapur kupola dapat dilihat pada Gambar 3.33. Tabel 2.10. Spesifikasi Dapur Kupola Spesifikasi Keterangan Diameter tungku 1 meter Tinggi 5 m Kapasitas 5-6 ton Suhu maksimum 5000 o C Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.33. Dapur Kupola 2.5.4.2.Perlatan Equipment Adapun peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengecoran logam adalah sebagai berikut : 1. Ember besi adalah alat yang digunakan untuk menampung cairan logam yang mengalir dari corong dapur kupola. Pabrik logam ini memiliki ember besi dengan spesifikasi seperti pada Tabel 2.11 dan ember besi dapat dilihat pada Gambar 2.34. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.11. Spesifikasi Ember Besi Spesifikasi Keterangan Tinggi 30 cm Diameter atas 25 cm Diameter bawah 20 cm Bahan Stainlees Steel Jumlah 10 buah Sumber : PT. Inti Jaya Logam Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.34. Ember Besi 2. Mal adalah media yang digunakan untuk membuat pola dari produk yang akan dibuat. Biasanya mal dibuat dengan menggunakan kayu lunak agar mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Adapun spesifikasi mal dapat dilihat pada Tabel 2.12 dan mal dapat dilihat pada Gambar 2.35. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.12. Spesifikasi Pola Spesifikasi Keterangan Bahan Kayu Lunak Ukuran Sesuai dengan produk yang akan dibuat Sumber : PT. Inti Jaya Logam Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.35. Mal Produk 3. Timbangan digunakan untuk menimbang hasil dari setiap produk yang dihasilkan. Pabrik logam ini memiliki satu buah timbangan dengan spesfikasi seperti pada Tabel 2.13 dan timbangan dapat dilihat pada Gambar 2.36. Tabel 2.13. Spesifikasi Timbangan Spesifikasi Keterangan Panjang timbangan 30 cm Lebar timbangan 15 cm Tinggi timbangan 50 cm Berat maksimum 100 kg Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.36. Timbangan 4. Beko digunakan untuk mengangkut batang logam ke bagian pengecoran. Pabrik ini memiliki lima buah beko dengan merk PANDACHOTA dengan spesifikasi seperti pada Tabel 2.14 dan beko dapat dilihat pada Gambar 2.37. Tabel 2.14. Spesifikasi Beko Spesifikasi Keterangan Kapasitas maksimum 130 kg Berat bersih 13,5 kg Kapasitas air 65 liter Kapasitas pasir 0,2 m 3 Ukuran 13” x 3” Warna Merah Sumber : PT. Inti Jaya Logam Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Inti Jaya Logam Gambar 2.37. Beko Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Dasar Himpunan

Fuzzy Fuzzy logic 1 Fuzzy logic adalah teknik untuk mengelola istilah linguistik. Teknik ini memperluas ide logika dari sekedar benarsalah untuk memungkinkan kebenaran parsial atau bahkan kontinu. Pengetahuan yang tidak pasti dan pertimbangan yang tidak presisi adalah aspek penting keahlian dalam menerapkan akal sehat dalam situasi pengambilan keputusan. Dalam fuzzy logic, nilai benar atau salah digantikan dengan derajat pada himpunan keanggotaan. 2 Fuzzy logic dapat bermanfaat karena merupakan sebuah cara yang efektif dan akurat untuk mendeskripsikan persepsi manusia terhadap persoalan pengambilan keputusan. Sebagian besar situasi tidaklah 100 persen benar atau salah. Ada banyak batasan dan masalah pengambilan keputusan yang tidak dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam situasi benar-salah oleh model matematis; berhubungan dengan jenis ketidakpstian yang telah menjadi sifat alamiah manusia. Pemikiran di balik pendekatan ini adalah pegambilan keputusan tidak sekedar persoalan hitam dan putih atau benar dan salah; kerapkali melibatkan area abu-abu, dan hal itu dimungkinkan. Pada kenyataannya, proses kreatif pengambilan keputusan adalah tidak terstruktur, penuh permainan, menimbulkan perdebatan, dan bertele-tele. 1 Turban, Efraim. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems Sistem pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas. Yogyakarta: Andi. Hal 713. 2 Ibid. Hal 892-892. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Fuzzy Inferensi Dan Decision Tree untuk Optimasi Pengukuran Kinerja Guru Dalam Menentukan Kompensasi Merit Pay

1 25 100

Pendekatan Axiomatic Design dalam Fuzzy Multi Criteria Decision Making

1 50 141

Integrasi Metode Dematel (Decision Making Trial And Evaluation Laboratory) dan Balanced Scorecard pada Penentuan Prioritas Pusat Distribusi di PT. XYZ

44 225 144

Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Padaprogram Sertifikasi Guru

0 50 96

Diagnosa Penyakit Hepatitis Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

8 87 59

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Pendekatan Fuzzy Multi-Criteria Decision Making Dalam Penentuan Penugasan Delivery Berdasarkan Kriteria Rute

2 61 56

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 0 7

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

0 2 22