Penelitian yang Relevan Kajian Pustaka

31 mendapat giliran pertama. Selanjutnya, pelemparan dadu dilakukan untuk menentukan berjalannya bidak di papan permainan. 7 Boleh terdapat lebih dari satu bidak pada satu petak. 8 Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang mendapatkan bintang terbanyak, dan permainan berakhir jika terdapat pemaian yang pertama kali berhasil mencapai petak nomor 49.

h. Langkah-Langkah Penerapan Media Permainan Ular Tangga dalam

Pembelajaran Bahasa Jawa Penerapan media permainan ular tangga wayang dalam pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar dilaksanakan selama jam pelajaran Bahasa Jawa dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru melakukan apersepsi mengenai cerita wayang dan memberikan motivasi pada siswa untuk mengapresiasi cerita wayang. 2 Guru membacakan cerita wayang purwa pada siswa secara klasikal. 3 Siswa dibagi dalam kelompok, dengan jumlah anggota kelompok masing- masing 5-6 orang. 4 Guru membacakan permainan ular tangga wayang dan meminta siswa berkomiten menaati aturan permainan yang telah ditentukan. 5 Setelah permainan ular tangga selesai, dilakukan diskusi klasikal dan tanya jawab. 6 Guru menekankan nilai-nilai moral yang diambil dari cerita wayang berdasarkan permainan ular tangga yang telah dilakukan. 7 Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan tes evaluasi secara tertulis.

4. Penelitian yang Relevan

Alfiani Rahmawati 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng Melalui Model Paired Storytelling dengan Media Wayang Kartun pada Siswa Kelas II SDN Mangunsari Kota Semarang ”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 sebesar 59,10 dengan nilai rata-rata 67,27, pertemuan 2 sebesar 68,2 dengan rata-rata 32 70,9. Sedangkan siklus II pertemuan 1 sebesar 78,3 dengan rata-rata 73,8, dan pada pertemuan 2 sebesar 90,9 dengan rata-rata 85,4. Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa penerapan model Paired Storytelling berbantukan media wayang kartun dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan keterampilan menyimak dongeng siswa kelas II SDN Mangunsari Semarang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Alfiani Rahmawati yaitu kesamaan variabel terikat, yaitu keterampilan menyimak. Alfiani Rahmawati mengenai keterampilan menyimak dongeng, sedangkan penelitian ini mengenai keterampilan menyimak cerita wayang purwa. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada variabel terikat. Penelitian Alfiani Rahmawati menggunakan model paired storytelling dengan media wayang kartun, sedangkan penelitian ini menggunakan media permainan ular tangga. Nafiah Nurul Ratnaningsih 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas III A SDN Nogopuro Sleman”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permainan ular tangga yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus, dan terjadi kenaikan dalam tiap siklusnya. Peningkatan persentase rata-rata motivasi belajar dari pratindakan yaitu 62,96 menjadi 73,89 pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 85,74. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nafiah Nurul Ratnaningsih yaitu kesamaan variabel terikat, yaitu penggunaan permainan ular tangga. Perbedaannya terletak pada variabel bebas. Penelitian Nafiah Nurul Ratnaningsih bertujuan meningkatkan motivasi belajar IPS, sedangkan penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan menyimak cerita wayang. Ratna Wulandari 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Wayang terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Kelas II B SD Negeri Kasongan Bantul Yogyakarta”. Penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh penggunaan media wayang terhadap 33 keterampilan menyimak cerita siswa kelas II B SD Negeri Kasongan Bantul Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai mean kemampuan menyimak cerita antara post test kelompok kontrol sebesar 76,87 dan post test kelompok eksperimen sebesar 87 dengan selisih nilai mean post test kelompok kontrol dan post test kelompok eksperimen sebesar 10,13. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Ratna Wulandari adalah kesamaan variabel terikat, yaitu keterampilan menyimak. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada jenis penelitian dan variabel bebas. Ratna Wulandari menggunakan penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan. Variabel bebas penelitian Ratna Wulandari adalah media wayang, sedangkan penelitian ini menggunakan media permainan ular tangga.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan studi pendahuluan di kelas IV Mu’adz SD Al-Azhar Syifa Budi Solo untuk mengetahui kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa terkait dengan keterampilan menyimak cerita wayang, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami cerita karena sebagian besar siswa masih asing dengan cerita wayang. Pembelajaran cerita wayang di sekolah pun cenderung didominasi dengan teks bacaan dan disajikan secara verbal. Selain itu, banyaknya materi cerita wayang tidak sebanding dengan tersedianya waktu tatap muka yang hanya dua jam pelajaran setiap pekannya. Bertolak dari permasalahan tersebut, diperlukan suatu media yang dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa tindakan. Media permainan ular tangga dipilih karena siswa sering melakukan permainan ini saat istirahat jam sekolah. Media permainan ular tangga ini akan dikembangkan dari cerita wayang purwa lakon Gathutkaca Lair Lahirnya Gatotkaca. Dengan menggunakan media ini, keterampilan menyimak siswa meningkat sebab selain memiliki tampilan visual yang menarik, media ini juga telah dikembangkan dari permainan ular tangga konvensional, yakni adanya “Kartu Bercerita” dan “Kartu Pertanyaan” dimana setiap pemain harus membacakan kartu yang berisi karakter tokoh, jalan

Dokumen yang terkait

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24