100
B. Pembahasan
1. Pembahasan Kondisi Awal
Hasil dari penilaian keterampilan menyimak cerita wayang purwa
lakon Gathutkaca Lair
siswa kelas IV Mu’adz SD Al-Azhar Syifa Budi Solo
pada kondisi awal atau sebelum dilaksanakan tindakan dapat diketahui bahwa
dari 25 siswa dihasilkan interval 11 dengan jumlah kelas kelas 7. Diperoleh data siswa dengan rentang interval 9-19 sebanyak 1 siswa atau 4, interval
20-30 sebanyak 7 siswa atau 28, interval 31-41 sebanyak 3 siswa atau 12, interval 42-52 sebanyak 5 siswa atau 20, interval 53-63 sebanyak 5 siswa
atau 20, interval 64-74 sebanyak 2 siswa atau 8, dan interval 75-85 sebanyak 2 siswa atau 8.
Nilai yang didapat siswa ini masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu ≥75.
Dari 25 siswa, hanya 2 siswa atau 8 saja yang mencapai ketuntasan, sedangkan sisanya sejumlah 23 siswa atau 92 belum mencapai ketuntasan.
Pada kondisi awal, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 78 dan nilai terendah adalah 17, sedangkan nilai rata-rata kelas adalah 44,8 Dari data
tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak cerita wayang siswa masih rendah. Untuk mengupayakan penyelesaian masalah tersebut
maka peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV Mu’adz mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan inovasi pengggunaan media
permainan ular tangga guna meningkatkan keterampilan menyimak siswa agar mencapai ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan.
2. Pembahasan Siklus I
Pada pelaksanaan Siklus I penggunaan media ular tangga yang diterapkan pada pokok bahasan keterampilan menyimak cerita wayang
diketahui bahwa keterampilan menyimak siswa mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan data yang diperoleh dari hasil penilaian keterampilan
menyimak siswa saat pratindakan dan hasil penilaian pada Siklus I. Nilai terendah pratindakan adalah 17, sedangkan nilai terendah pada Siklus I
101 menjadi 51. Nilai tertinggi pratindakan adalah 78, sedangkan nilai tertinggi
Siklus I adalah 81, dan nilai rata-rata kelas meningkat dari 44,8 menjadi 69,8. Ketuntasan klasikal kelas pada pratindakan 8, meningkat menjadi 48 pada
Siklus II. Walaupun terjadi peningkatan pada Siklus I, indikator kinerja penelitian belum tercapai yaitu 80 siswa memperoleh nilai ≥ 75 sehingga
perlu dilaksanakan Siklus II agar dapat mencapai indikator kinerja penelitian yang diharapakan.
3. Pelaksanaan Siklus II