Penerapan Media Permainan Ular Tangga Wayang

30

g. Penerapan Media Permainan Ular Tangga Wayang

Penerapan media permainan ular tangga wayang mengadaptasi permainan ular tangga konvensional dengan aturan permainan sebagai berikut: 1 Semua pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada petak nomor 49. Pengembangan permainan ular tangga disesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran sebanyak 2 x 35 menit dalam satu pertemuan, sehingga jumlah petak dalam papan permainan disusun dari angka 1 hingga 49. Pengurangan jumlah petak ini pun disebabkan adanya “Kartu Bercerita” dan “Kartu Pertanyaan” yang akan lebih menyita waktu dari permainan ular tangga pada umumnya. 2 Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada petak tertentu pada papan permainan. Panjang ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat memindahkan bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga dapat memindahkan bidak pemain maju beberapa petak. 3 Jika bidak pemain berakhir pada petak yang tiba pada kaki tangga, maka bidak tersebut langsung naik pada petak puncak tangga tersebut. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang bergambar ekor ular, maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut. 4 Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain dengan warna yang berbeda. 5 Terdapat gambar wayang, kartu bercerita, dan kartu pertanyaan, di papan permainan. Apabila bidak berhenti di gambar wayang, pemain mengambil kartu bergambar wayang dan membacakan dengan nyaring tokoh dan karakter wayang. Apabila bidak berhenti di bagian kartu bercerita, pemain mengambil kartu bercerita dan membacakan jalan cerita cerita wayang lakon Gathutkaca Lair . Apabila bidak berhenti di kartu pertanyaan, pemain mengambil kartu pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Apabila pemain berhasil menjawab, ia berhak mendapatkan bintang. 6 Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang 31 mendapat giliran pertama. Selanjutnya, pelemparan dadu dilakukan untuk menentukan berjalannya bidak di papan permainan. 7 Boleh terdapat lebih dari satu bidak pada satu petak. 8 Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang mendapatkan bintang terbanyak, dan permainan berakhir jika terdapat pemaian yang pertama kali berhasil mencapai petak nomor 49.

h. Langkah-Langkah Penerapan Media Permainan Ular Tangga dalam

Dokumen yang terkait

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24