96 yang dilakukan dan dihasilkan siswa sesuai dengan perencanaan, yakni
dengan memberikan soal evaluasi tertulis untuk menguji keterampilan menyimak siswa selama mengikuti proses pembelajaran menggunakan
media permainan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru
mencapai 96.6 dengan skor diperoleh sebanyak 58 dan kriteria yang dicapai adalah sangat baik. Dari 15 indikator yang ada, semua dapat terlampaui
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatanobservasi yang dilakukan peneliti selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi dengan
menganalisis nilai keterampilan menyim ak siswa kelas IV Mu’adz SD Al-
Azhar Syifa Budi, kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja yang sudah ditetapkan. Indikator kinerja pada penelitian ini yaitu pembelajaran
dikatakan berhasil apabila 80 dari 25 siswa mendapatkan nilai hasil belajar secara klasikal mencapai
Hasil penilaian yang diperoleh dari keterampilan menyimak cerita
wayang menunjukkan pada siklus II nilai terendah yaitu 66 yang meningkat dari nilai siklus I yaitu 52. Nilai tertinggi pada siklus II yaitu 96 yang
meningkat dari nilai siklus I yaitu 91. Nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 84 yang meningkat dari nilai siklus I yaitu 69,8. Siklus II
menunjukkan peningkatan keterampilan menyimak cerita wayang dibandingkan nilai siklus I. Siswa yang tuntas pada siklus II sejumlah 21
siswa. Meningkatnya ketuntasan siswa tersebut dikarenakan pada siklus II
pertemuan 1 keterlibatan siswa dalam pembelajaran telah meningkat. Siswa telah bertanggung jawab menjadikan media permainan sebagai media dalam
memahami materi pembelajaran, sehingga siswa pun berorientasi memahami materi ajar melalui media dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Selain itu, keterampilan guru pun mengalami peningkatan dengan memanfaatkan serta mengembangkan media permainan ular tangga sesuai
97 dengan RPP. Pada siklus II pertemuan 2, hal tersebut dipertahankan
sehingga nilai keterampilan menyimak cerita wayang menggunakan media permainan ular tangga pun mengalami peningkatan.
Hasil penilaian kinerja guru pada siklus II adalah 3,87 dan masuk dalam kategori sangat baik. Sebagian besar indikator mendapat skor 4 yang
menunjukkan penguasaan guru terhadap indikator ketercapaian kinerja yang ditetapkan pada siklus II. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa pada siklus
II adalah 3,2 dengan kategori baik. Sebagian besar indikator mendapat rerata skor 3 yang menunjukkan baiknya aktivitas belajar siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran pada siklus II. Dengan meningkatnya kinerja guru dan aktivitas belajar siswa tersebut,
berdampak pada hasil nilai keterampilan menyimak pada siswa kelas IV Mu’adz SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Berdasarkan data yang diperoleh,
sebesar 84,00 atau sejumlah 21 dari 25 siswa sudah memenuhi KKM, sedangkan hanya sejumlah 4 siswa dari 25 siswa atau sebesar 16,00 belum
memenuhi KKM. Rata-rata kelas naik menjadi 84. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil nilai keterampilan menyimak pada siswa kelas IV
Mu’adz SD Al-Azhar Syifa Budi Solo mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator ketercapaian yaitu 80 sudah mencapai KKM. Dengan
demikian peneliti mengakhiri penelitian ini pada siklus II. Peningkatan yang signifikan tersebut perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan agar lebih baik
lagi.
4. Perbandingan Antar Siklus