Hakikat Pembelajaran Matematika Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika

1. Hakikat Pembelajaran Matematika

Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang semua berkaitan dengan penalaran Depdiknas dalam Susanto 2015: 184. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006, menjelaskan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Ruang lingkup mata pelajaran matematika 9 pada satuan pendidikan SDMI meliputi aspek-aspek sebagai berikut, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data. Matematika merupakan ilmu dasar yang nantinya akan digunakan ke dalam ilmu- ilmu sesudahnya. Maka dari itu, penguasaan akan materi awal memang mutlak harus dapat dikuasai dan dipahami semenjak dini. Penguasaan materi ini bertujuan agar konsep matematika yang merupakan rangkaian materi dapat berlangsung dengan baik tanpa harus terputus. Suatu konsep matematika disusun berdasarkan konsep matematika sebelumnya, jadi jika pemahaman akan suatu konsep matematika awalnya sudah salah, maka hal itu akan berakibat salah pada pemahaman konsep setelahnya. Matematika merupakan suatu mata pelajaran wajib di SD. Matematika merupakan salah satu ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberi kontribusi, dalam menyelesaikan masalah sehari-hari serta memberikan dukungan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu tujuan pendidikan matematika di sekolah dasar adalah untuk memberikan bekal yang cukup bagi siswa untuk menghadapi materi-materi matematika pada tingkat pendidikan lanjutan Prihandoko, 2006: 5. Dapat diketahui bersama bahwa penyampaian konsep materi pada jenjang sekolah dasar masihlah sangat sederhana. Hal ini biasanya akan dipandang sebelah mata saja oleh banyak orang, namun konsep materi ini lah yang penting dan tidak boleh dihilangkan dalam membelajarkan matematika di tingkat awal. 10 Untuk mengetahui pembelajaran matematika, maka terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari pembelajaran. Menurut Susanto 2015: 185-186 pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik siswa. Dalam pembelajaran ini, terkandung makna belajar dan mengajar atau biasa disebut dengan belajar mengajar. Belajar akan banyak terfokus dari seseorang sebagai objek yang akan menerima pelajaran, sedangkan mengajar akan terfokus pada apa yang akan dilakukan guru sebagai pemberi pelajaran. Corey dalam Sagala 2006: 61 mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan sub khusus dari pendidikan. Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Sagala 2006: 62 merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang memekankan pada sumber belajar. Pembelajaran berarti aktivitas guru sebagai pengajar dalam merancang bahan pengajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan bermakna bagi siswa. Menurut Susanto 2015: 186 pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir 11 siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya mengingkatkan penguasan yang baik terhadap materi matematika. Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan belajar dan mengajar yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kegiatan tersebut berkolaborasi berjalan bersama secara padu untuk menciptakan kegiatan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, ataupun siswa dengan lingkungan sekitar selama proses pembelajaran. Definisi pembelajaran matematika menurut Zubaidah dan Risnawati 2016: 8 adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Berdasarkan keseluruhan uraian diatas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu komunikasi dua arah yang terjadi dalam lingkungan yang sengaja dikelola oleh guru secara terprogram untuk membuat siswa lebih aktif dalam belajar serta mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berpikir matematika. Tujuan dari pembelajaran matematika yaitu untuk memberi bekal sekaligus mempersiapkan siswa dalam menghadapi materi matematika pada tingkat selanjutnya. Dimana dalam proses pembelajarannya, baik guru ataupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksanakannya tujuan pembelajaran apabila pembelajaran berjalan dengan efektif. Pembelajaran yang efektif ini akan menghasilkan hasil yang optimal pula. 12

2. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar