Pelaksanaan Penelitian Keterbatasan Penelitian

60

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari memberikan pre-test kepada setiap kelompok. Setelah setiap kelompok diberikan pre-test dan telah diketahui hasilnya tidak jauh berbeda, maka tahap selanjutnya adalah melakukan treatment. Tahap pelaksanaan terbagi kedalam dua tahap, yaitu. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini meliputi persiapkan alat, bahan permainan edukatif seperti permen, kelereng, gelas plastik, dan kartu bilangan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok eksperimen. 2. Tahap Pelaksanan Pada tahap ini pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada jadwal yang telah ditentukan. Jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Hari, tanggal Kegiatan Kelompok 1 15 April 2017 Pre-test Kontrol 2 15 April 2017 Pre-test Eksperimen 3 21 April 2017 Pembelajaran Kontrol 4 28 April 2017 Pembelajaran Kontrol 5 21 April 2017 Tindakan Eksperimen 6 28 April 2017 Tindakan Eksperimen 7 28 April 2017 Post-test Kontrol 8 28 April 2017 Post-test Eksperimen 61

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data

Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen a. Pre-test kelompok kontrol Kelompok kontrol melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Pre-test kelompok kontrol diambil sebelum pelaksanaan pembelajaran. Hasil pre-test kelompok kontrol dipaparkan melalui tabel untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun distribusi frekuensi hasil pre-test kelompok kontrol dapat dilihat dalam tabel 12. Tabel 12. Skor Nilai Awal Pre-test Kelompok Kontrol Nilai Frekuensi 2,5-3,5 5 3,6-4,6 3 4,7-5,7 2 5,8-6,8 9 6,9-7,9 6 8,0-9,0 5 Jumlah 30 Rata-rata 5,983 62 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil pre-test kelompok kontrol pada tabel 12, dapat digambarkan dalam bentuk histogram pada gambar 4. Gambar 4. Histogram Skor Nilai Awal Pre-test Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 12 dan gambar 4, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai terendah yang diperoleh siswa berada pada skor 2,5. Sementara hasil nilai tertinggi yang diperoleh siswa berada pada skor 8,5. Rerata skor yang diperoleh pada Kelompok Kontrol berada pada skor 5,983. b. Pre-test kelompok eksperimen Kelompok eksperimen melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan edukatif. Pre-test kelompok eksperimen diambil sebelum pelaksanaan pembelajaran. Hasil pre-test kelompok eksperimen dipaparkan melalui tabel untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari hasil penelitian. 63 Adapun distribusi frekuensi hasil pre-test kelompok kontrol dapat dilihat dalam tabel 13. Tabel 13. Skor Nilai Awal Pre-test Kelompok Eksperimen Nilai Frekuensi 2,5-3,5 4 3,6-4,6 5 4,7-5,7 5 5,8-6,8 7 6,9-7,9 5 8,0-9,0 3 9,0-10,0 1 Jumlah 30 Rata-rata 5,783 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil pre-test kelompok eksperimen pada tabel 13, dapat digambarkan dalam bentuk histogram pada gambar 5. 64 Gambar 5. Histogram Skor Nilai Awal Pre-test Kelompok Eksperimen Berdasarkan tabel 13 dan gambar 5, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai terendah yang diperoleh siswa berada pada skor 3. Sementara hasil nilai tertinggi yang diperoleh siswa berada pada skor 9,5. Rerata skor yang diperoleh pada Kelompok Eksperimen berada pada skor 5,783. Daftar nilai pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat dan disajikan dalam tabel 14. 65 Tabel 14. Daftar Nilai Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen No Nilai Pre-test Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen 1. 5.5 8 2. 6 6.5 3. 4 8 4. 6 7 5. 8 3 6. 5 4 7. 7.5 6 8. 3.5 6.5 9. 4.5 4 10. 7.5 7 11. 6.5 5.5 12. 6 4 13. 8.5 6 14. 6.5 5 15. 3.5 5.5 16. 8.5 7 17. 3 7 18. 6.5 4.5 19. 8 6 20 2.5 6.5 21. 3.5 5 22. 4 3.5 23. 7 6 24. 8 3 25. 6 3 26. 6.5 4.5 27. 7.5 7.5 28. 7 5.5 29. 6 9.5 30. 7 9 Dari data di atas, dapat dihitung statistic pre-test dengan bantuan IBM SPSS Statistic 23 dan diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 15. 66 Tabel 15. Hasil Perhitungan Statistik Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Reratamean 5,983 5,783 Median 6,25 6 Modus 6 6 Simpangan Baku 1,7295 1,7354 Skor Minimum 2,5 3 Skor Maksimum 8,5 9,5 Berdasarkan data pada tabel 15, maka dapat diketahui nilai reratamean dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen hanya terpaut nilai 0,2 dimana hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kemampuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berada dalam tingkatan yang sama. Berikut ini garis nilai pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Gambar 6. Grafik Garis Nilai Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen 67

2. Data

Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen a. Post-test kelompok kontrol Post-test kelompok kontrol diketahui dari hasil pekerjaan siswa yang kemudian dipaparkan melalui tabel untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari penelitian. Post-test kelompok kontrol diambil setelah diadakan pembelajaran matematika materi pembagian menggunakan metode konvensional dengan ceramah. Adapun distribusi frekuensi hasil pembelajaran akhir kelompok kontrol dapat dilihat dalam tabel 16. Tabel 16. Skor Nilai Akhir Post-test Kelompok Kontrol Nilai Frekuensi 2,5-3,5 1 3,6-4,6 2 4,7-5,7 5 5,8-6,8 3 6,9-7,9 16 8,0-9,0 3 Jumlah 30 Rata-rata 6,517 Berdasarkan distribusi frekuensi hasil post-test kelompok kontrol, maka dapat digambarkan pada gambar 6. 68 Gambar 7. Histogram Skor Nilai Akhir Post-test Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 16 dan gambar 7, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai terendah yang diperoleh siswa berada pada skor 3. Sementara hasil nilai tertinggi yang diperoleh siswa berada pada skor 9. Rerata skor yang diperoleh pada Kelompok Kontrol berada pada skor 6,517. b. Post-test kelompok eksperimen Post-test kelompok eksperimen diketahui dari hasil pekerjaan siswa yang kemudian dipaparkan melalui tabel untuk mendeskripsikan dan memperjelas data yang diperoleh dari penelitian. Post-test kelompok eksperimen diambil setelah diadakan pembelajaran matematika materi pembagian menggunakan metode permainan edukatif. 69 Adapun distribusi frekuensi hasil pembelajaran akhir kelompok kontrol dapat dilihat dalam tabel 17. Tabel 17. Skor Nilai Akhir Post-test Kelompok Eksperimen Nilai Frekuensi 4,7-5,7 2 5,8-6,8 6 6,9-7,9 14 8,0-9,0 6 9,1-10,0 2 Jumlah 30 Rata-rata 7,267 70 Berdasarkan distribusi frekuensi hasil post-test kelompok eksperimen, maka dapat digambarkan pada gambar 8. Gambar 8. Histogram Skor Nilai Akhir Post-test Kelompok Eksperimen Berdasarkan tabel 17 dan gambar 8, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai terendah yang diperoleh siswa berada pada skor 5. Sementara hasil nilai tertinggi yang diperoleh siswa berada pada skor 9,5. Rerata skor yang diperoleh pada Kelompok Eksperimen berada pada skor 7,262. Daftar nilai post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat dan disajikan dalam tabel 18. 71 Tabel 18. Daftar Nilai Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen No Nilai Post-test Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen 1. 7 8.5 2. 7 7.5 3. 4 9 4. 7 7.5 5. 8.5 5 6. 6 5.5 7. 7 7 8. 4 7.5 9. 5.5 6 10. 7.5 8 11. 7 7 12. 7 6.5 13. 8 7 14. 7 7 15. 5 7 16. 7 8 17. 5 8 18. 7 7 19. 9 7 20 3 7.5 21. 5 7 22. 5.5 6 23. 6.5 7.5 24. 7 6.5 25. 6.5 6.5 26. 7 6.5 27. 7.5 8.5 28. 7.5 7 29. 7 9.5 30. 7.5 9.5 Dari data di atas, dapat dihitung statistic post-test dengan bantuan IBM SPSS Statistic 23 diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 19. 72 Tabel 19. Hasil Perhitungan Statistik Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Reratamean 6,517 7,267 Median 7 7 Modus 7 7 Simpangan Baku 1,7295 1,0565 Skor Minimum 3 5 Skor Maksimum 9 9,5 Berdasarkan data pada tabel 19, maka dapat diketahui nilai reratamean dari kelompok kontrol lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai reratamean dari kelompok eksperimen. Berikut ini garis nilai post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Gambar 9. Grafik Garis Nilai Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen 73

3. Data Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelompok Kontrol dan

Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelompok Eksperimen a. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol Pelaksanaan pembelajaran kelompok kontrol dengan metode konvensional ceramah dilakukan selama 2 kali, yakni pertemuan I dan pertemuan II. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan meliputi aktivitas guru dan siswa. Hasil pelaksanaan pembelajaran dari kelompok kontrol adalah sebagai berikut. 1 Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol Pertemuan I a Hasil Aktivitas Guru Pada kegiatan awal pembelajaran, guru menyiapkan kondisi siswa untuk menerima pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru memberi acuan materi berupa pengurangan. Guru menjelaskan materi pembagian sebagai pengurangan berulang dengan metode ceramah kemudian meminta siswa untuk menulis materi yang telah dicatat guru di papan tulis. Selanjutnya guru memberikan contoh soal pembagian kemudian menjelaskan cara menyelesaikan soal tersebut di papan tulis. Selanjutnya guru meminta siswa untuk menulis kembali di buku catatannya. Setelah menjelaskan materi, guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara berkelompok dengan satu kelompok terdiri dari dua orang siswa. Guru memberi waktu untuk mengerjakan dan berdiskusi selama kurang lebih 30 menit. Selama mengerjakan, guru berkeliling untuk mendampingi siswa ketika ada pertanyaan yang muncul pada saat mengerjakan latihan soal. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk menuliskan 74 hasil pekerjaan mereka di papan tulis. Guru menindaklanjuti pekerjaan siswa dengan memberikan jawaban yang benar dan menjelaskan apabila siswa dalam mengerjakan latihan terdapat kesalahan. Setelah semua perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusinya, pada kegiatan akhir guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari itu. b Hasil Aktivitas Siswa Pada kegiatan awal pembelajaran, siswa berdoa bersama guru kemudian bertanya jawab kehadiran siswa. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru mengenai materi pembagian sebagai pengurangan berulang. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa menulis catatan di bukunya msing-masing. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk mengerjakan latihan soal materi pembagian yang diberikan oleh guru. Setelah selesai mengerjakan, setiap perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Siswa menyimak tindak lanjut dari guru apakah pekerjaan siswa sudah benar atau belum. Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari itu. 2 Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol Pertemuan II a Hasil Aktivitas Guru Pada kegiatan awal pembelajaran, guru menyiapkan kondisi siswa untuk menerima pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru memberi acuan materi berupa pembagian sebagai pengurangan berulang yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumya. Guru menjelaskan materi pembagian sebagai pengelompokan dengan metode ceramah kemudian meminta siswa untuk menulis materi yang telah dicatat guru 75 di papan tulis. Selanjutnya guru memberikan contoh soal pembagian kemudian menjelaskan cara menyelesaikan soal tersebut di papan tulis. Selanjutnya guru meminta siswa untuk menulis kembali di buku catatannya. Setelah menjelaskan materi, guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara berkelompok dengan satu kelompok terdiri dari dua orang siswa. Guru memberi waktu untuk mengerjakan dan berdiskusi selama kurang lebih 30 menit. Selama mengerjakan, guru berkeliling untuk mendampingi siswa ketika ada pertanyaan yang muncul pada saat mengerjakan latihan soal. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk menuliskan hasil pekerjaan mereka di papan tulis. Guru menindaklanjuti pekerjaan siswa dengan memberikan jawaban yang benar dan menjelaskan apabila siswa dalam mengerjakan latihan terdapat kesalahan. Setelah semua perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusinya, pada kegiatan akhir guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari itu. Setelah menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan, guru membagikan soal evaluasi berupa post-test kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. b Hasil Aktivitas Siswa Pada kegiatan awal pembelajaran, siswa berdoa bersama guru kemudian bertanya jawab kehadiran siswa. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru mengenai materi pembagian dengan cara pengelompokan. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa menulis catatan di bukunya msing-masing. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk mengerjakan latihan soal materi pembagian yang diberikan oleh guru. Setelah selesai mengerjakan, setiap perwakilan 76 kelompok menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Siswa menyimak tindak lanjut dari guru apakah pekerjaan siswa sudah benar atau belum. Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari itu. Setelah menyimpulkan, siswa mengerjakan post-test. b. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelompok Eksperimen Pelaksanaan tindakan kelompok eksperimen dengan metode permainan edukatif dilakukan selama 2 kali, yakni pertemuan I dan pertemuan II. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan meliputi aktivitas guru dan siswa. Hasil pelaksanaan tindakan dari kelompok eksperimen adalah sebagai berikut. 1 Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelompok Eksperimen Pertemuan I a Hasil Aktivitas Guru Hasil pelaksanaan tindakan aktivitas guru kelompok eksperimen pada pertemuan I dapat disajikan pada tabel 20. 77 Tabel 20. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penggunaan Metode Permainan Edukatif terhadap Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan I No. Aspek Indikator Skor 1. Pra Pembelajaran 1 Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran 1 2 Memeriksa kesiapan siswa 1 2. Kegiatan Awal 1 Menyiapkan apersepsi dan motivasi siswa 2 Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajarn yang akan dicapai 3. Kegiatan Inti a. Persiapan Permainan 1 Membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen 1 2 Mengecek kelengkapan alat dan bahan permainan 1 b. Pelaksanaan Permainan 1 Membimbing siswa melakukan permainan 1 2 Menguasai penggunaan permainan 1 3 Menguasai materi pembelajaran 1 4 Berperan sebagai fasilitator selama kegiatan permainan 1 5 Mendorong siswa secara aktif untuk melakukan permainan 1 4. Kegiatan Akhir 1 Membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa 1 2 Memberikan simpulan karakter edukatif dari permainan 1 3 Melakukan evaluasi 4 Memberikan tindak lanjut PR 1 Jumlah 12 Kriteria Keberhasilan 80 78 Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan menggunakan metode permainan edukatif terhadap aktivitas guru kelompok eksperimen pertemuan I pada tabel 20, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 10. Gambar 10. Diagram Hasil Pelaksanaan Tindakan Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan I Berdasarkan tabel 20 dan gambar 10, dapat disimpulkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan aktivitas guru kelompok eksperimen pada pertemuan I dengan menggunakan metode permainan edukatif didapatkan hasil aspek pra pembelajaran mempunyai skor 2, kegiatan awal mempunyai skor 0, kegiatan inti mempunyai skor 7, dan kegiatan akhir mempunyai skor 3, dengan kriteria keberhasilan sebesar 80. 1 2 3 4 5 6 7 8 Pra Pembelajaran Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 79 b Hasil Aktivitas Siswa Hasil pelaksanaan tindakan aktivitas siswa kelompok eksperimen pada pertemuan I dapat disajikan pada tabel 21. Tabel 21. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penggunaan Metode Permainan Edukatif terhadap Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan I No. Aspek Indikator Skor 1. Keaktifan 1 Menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti 1 2 Menyatakan pendapatgagasannya 1 3 Menjawab pertanyaan guruteman 1 4 Keterlibatan dalam permainan 1 5 Keterlibatan dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas 1 6 Mengembalikan alat permainan kepada guru 1 7 Berperilaku patuh pada ketentuan dan peraturan permainan 1 8 Bermain sesuai dengan urutannya masing-masing 1 9 Menghargai pendapat teman dalam setiap permainan 1 2. Kreativitas 1 Keterlibatan menyiapkan alat dan bahan permainan 1 2 Keterampilan mengerjakan permainan 1 3. Kesenangan 1 Senang dan tertarik untuk terlibat dalam permainan 1 2 Antusias untuk melakukan tugas dari guru 1 4. Kemampuan berpikir 1 Mengajukan pertanyaan yang relevan 1 2 Menjawab pertanyaan dengan tepat 1 3 Menyelesaikan permainan dengan tepat 1 Jumlah 16 Kriteria Keberhasilan 100 80 Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan menggunakan metode permainan edukatif terhadap aktivitas siswa kelompok eksperimen pertemuan I pada tabel 21, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 11. Gambar 11. Diagram Hasil Pelaksanaan Tindakan Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan I Berdasarkan tabel 21 dan gambar 11, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Metode Permainan Edukatif berdampak positif pada keaktifan, kreativitas, kesenangan dan kemampuan berpikir siswa. 2 Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelompok Eksperimen Pertemuan II a Hasil Aktivitas Guru Hasil pelaksanaan tindakan aktivitas guru kelompok eksperimen pada pertemuan II dapat disajikan pada tabel 22. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keaktifan Kreativitas Kesenangan Kemampuan Berpikir 81 Tabel 22. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penggunaan Metode Permainan Edukatif terhadap Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan II Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan menggunakan metode permainan edukatif terhadap aktivitas guru kelompok eksperimen pertemuan II pada tabel 22, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 12. No. Aspek Indikator Skor 1. Pra Pembelajaran 1 Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran 1 2 Memeriksa kesiapan siswa 1 2. Kegiatan Awal 1 Menyiapkan apersepsi dan motivasi siswa 1 2 Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajarn yang akan dicapai 1 3. Kegiatan Inti a. Persiapan Permainan 1 Membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen 1 2 Mengecek kelengkapan alat dan bahan permainan 1 b. Pelaksanaan Permainan 1 Membimbing siswa melakukan permainan 1 2 Menguasai penggunaan permainan 1 3 Menguasai materi pembelajaran 1 4 Berperan sebagai fasilitator selama kegiatan permainan 1 5 Mendorong siswa secara aktif untuk melakukan permainan 1 4. Kegiatan Akhir 1 Membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa 1 2 Memberikan simpulan karakter edukatif dari permainan 1 3 Melakukan evaluasi 1 4 Memberikan tindak lanjut PR Jumlah 14 Kriteria Keberhasilan 93,33 82 Gambar 12. Diagram Hasil Pelaksanaan Tindakan Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan II Berdasarkan tabel 22 dan gambar 12, dapat disimpulkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan aktivitas guru kelompok eksperimen pada pertemuan II dengan menggunakan metode permainan edukatif didapatkan hasil aspek pra pembelajaran mempunyai skor 2, kegiatan awal mempunyai skor 2, kegiatan inti mempunyai skor 7, dan kegiatan akhir mempunyai skor 3 dengan kriteria keberhasilan sebesar 93,33. Ini berarti aktifitas guru mengalami peningkatan 13,33. b Hasil Aktivitas Siswa Hasil pelaksanaan tindakan aktivitas siswa kelompok eksperimen pada pertemuan II dapat disajikan pada tabel 23. 1 2 3 4 5 6 7 8 Pra Pembelajaran Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 83 Tabel 23. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penggunaan Metode Permainan Edukatif terhadap Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan II Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan menggunakan metode permainan edukatif terhadap aktivitas siswa kelompok eksperimen pertemuan II pada tabel 23, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 13. No. Aspek Indikator Skor 1. Keaktifan 1 Menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti 1 2 Menyatakan pendapatgagasannya 1 3 Menjawab pertanyaan guruteman 1 4 Keterlibatan dalam permainan 1 5 Keterlibatan dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas 1 6 Mengembalikan alat permainan kepada guru 1 7 Berperilaku patuh pada ketentuan dan peraturan permainan 1 8 Bermain sesuai dengan urutannya masing- masing 1 9 Menghargai pendapat teman dalam setiap permainan 1 2. Kreativitas 1 Keterlibatan menyiapkan alat dan bahan permainan 1 2 Keterampilan mengerjakan permainan 1 3. Kesenangan 1 Senang dan tertarik untuk terlibat dalam permainan 1 2 Antusias untuk melakukan tugas dari guru 1 4. Kemampuan berpikir 1 Mengajukan pertanyaan yang relevan 1 2 Menjawab pertanyaan dengan tepat 1 3 Menyelesaikan permainan dengan tepat 1 Jumlah 16 Kriteria Keberhasilan 100 84 Gambar 13. Diagram Hasil Pelaksanaan Tindakan Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan II Berdasarkan tabel 23 dan gambar 13, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan menggunakan Metode Permainan Edukatif berdampak positif pada keaktifan, kreativitas, kesenangan dan kemampuan berpikir siswa.

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis

Mean Hasil Belajar Matematika Materi Pembagian a. Mean Hasil Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil perhitungan nilai pre-test matematika antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen disajikan dalam tabel 24. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keaktifan Kreativitas Kesenangan Kemampuan Berpikir 85 Tabel 24. Hasil Statistik Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Harga Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Mean 5,983 5,783 Median 6,25 6 Modus 6 6 Simpangan Baku 1,7295 1,7354 Skor Minimum 2,5 3 Skor Maksimum 8,5 9,5 Berdasarkan tabel 24, selisih nilai mean pre-test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram pada gambar 14. Gambar 14. Diagram Mean Pre-test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Hasil analisis data pada tabel 24 dan gambar 14 menunjukkan bahwa mean pre- test untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah 5,983 5,783 dengan selisih kecil hanya 0,2. Dapat disimpulkan bahwa antara mean hasil pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak ada perbedaan. Kelompok kontrol dan 1 2 3 4 5 6 Kontrol Eksperimen 5,983 5,783 86 kelompok eksperimen mempunyai tingkat kecerdasan yang sama, sehingga dapat dilakukan treatment selanjutnya. b. Mean Hasil Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil perhitungan nilai post-test matematika antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen disajikan dalam tabel 25. Tabel 25. Hasil Statistik Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Harga Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Mean 6,517 7,267 Median 7 7 Modus 7 7 Simpangan Baku 1,7295 1,0565 Skor Minimum 3 5 Skor Maksimum 9 9,5 Berdasarkan tabel 25, selisih nilai mean post-test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram pada gambar 15. Gambar 15. Diagram Mean Post-test Kelompok Kontrol dan Eksperimen 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4 Kontrol Eksperimen 6,517 7,267 87 Analisis mean ini memiliki ketentuan apabila mean kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan ada efektivitas variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya, jika mean kelompok eksperimen sama atau lebih kecil dari mean kelompok kontrol, maka disimpulkan tidak ada efektivitas variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hasil analisis data pada tabel 25 dan gambar 15 menunjukkan bahwa mean post- test untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah 6,517 7,267 dengan selisih 0,75. Dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yakni penggunaan metode permainan edukatif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri Demakijo 1 tahun ajaran 20162017.

2. Analisis Uji Gain Kelompok Eksperimen-Kontrol

Hasil perhitungan rerata gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 26. Tabel 26. Hasil Rerata Gain Ternormalisasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelompok Rerata Gain Ternormalisasi Kategori Kontrol 0,13 Low-g Eksperimen 0,35 Medium-g Berdasarkan tabel 26, gain ternormalisasi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram pada gambar 16. 88 Gambar 16. Diagram Rerata Gain Ternormalisasi Kelompok Kontrol dan Eksperimen Berdasarkan tabel 26 dan gambar 16, hasil perhitungan rarata gain ternormalisasi kelompok kontrol yang diperoleh adalah 0,13 dengan kategori low-g, sedangkan gain ternormalisasai kelompok eksperimen yang diperoleh adalah 0,35 dengan kategori medium-g.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan

Mean Hasil Belajar Matematika pada Materi Pembagian Berdasarkan hasil analisis yang dilaksanakan, maka data yang diperoleh pada mean hasil belajar Matematika materi pembagian adalah sebagai berikut: a. Nilai mean rata-rata pre-test antara kelompok eksperimen adalah 5,783 dan kelompok kontrol adalah 5,983. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal atau pre-test antara kelompok eksperimen dan kontrol setara. 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 Kontrol Eksperimen 0,13 0,35 89 b. Nilai mean rata-rata post-test antara kelompok eksperimen dan kontrol adalah 7,267 6,517. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai akhir antara kedua kelompok tersebut, dimana nilai akhir pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode permainan edukatif dalam pembelajaran matematika materi pembagian lebih tinggi dibandingkan nilai akhir kelompok kontrol. Maka, penggunaan metode permainan edukatif efektif terhadap hasil belajar matematika materi pembagian kelas II SD Negeri Demakijo 1 tahun ajaran 20162017. Hal tersebut sesuai dengan teori pada bab II bahwa menurut Ismail 2006: 150, permainan edukatif memiliki fungsi diantaranya; memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar, merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa, agar menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik, menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman, dan menyenangkan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah dalam mempelajari materi pembelajaran dan juga akan berdampak pada hasil belajarnya. c. Peningkatan skor rerata hasil belajar siswa pada pokok bahasan pembagian dengan menggunakan metode permainan edukatif juga menunjukkan bahwa siswa lebih dapat memahami konsep pembagian dengan menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Piaget dalam Rita Eka Izzaty 2013: 104, dimana masa kanak-kanak akhir usia 7-12 tahun berada dalam tahap operasi konkret dalam berfikir. Keterlibatan siswa secara aktif selama proses pembelajaran baik itu secara fisik, mental, maupun emosional dapat 90 memberikan pengalaman secara langsung yang dapat tertanam pada ingatan siswa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Hal tersebut tentu saja juga efektif terhadap meningkatnya hasil belajar siswa. d. Permainan edukatif juga berdampak positif pada keaktifan, kreativitas, kesenangan dan kemampuan berpikir siswa yang terlihat pada pelaksanaan tindakan ketika mengikuti pembelajaran menggunakan metode Permainan Edukatif. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Andang Ismail 2006: 152 mengenai pentingnya permainan edukatif, yaitu: permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kemampuan berpikir anak, dapat memperkuat rasa percaya diri anak, dapat mengembangkan sosialisasi anak. Melalui penerapan metode permainan edukatif ini, siswa dapat bermain sambal belajar. Disamping itu, siswa juga dapat bersosialisasi dengan temannya dengan lebih baik lagi. Dengan begitu akan terbentuk sikap yang positif yang sejalan dengan kemampuan berpikirnya yang semakin meningkat pula.

2. Pembahasan Hasil Uji Gain

Kelompok Kontrol dan Eksperimen Hasil perhitungan rarata gain ternormalisasi kelompok kontrol yang diperoleh adalah 0.13 dengan kategori low-g, sedangkan gain ternormalisasai kelompok eksperimen yang diperoleh adalah 0,35 dengan kategori medium-g. Perhitungan rereta gain ternormalisasi kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol, yaitu 0,35 0,13. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kelompok eksperimen memiliki perubahan yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan pengelompokan kriteria gain ternormalisasi yang dikemukakan oleh Hake 91 1996: 65 bahwa gain 0,3 masuk dalam kategori low-g, sedangkan gain 0,7 g ≥ 0,3 masuk dalam kategori medium-g.

3. Pembahasan

Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelompok Kontrol dan Eksperimen Hasil pelaksanaan tindakan langkah-langkah pembelajaran di kelompok eksperimen pertemuan I dan pertemuan II mendapatkan persentase keberhasilan sebesar 80 dan 100. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase langkah- langkah pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan metode permainan edukatif mempunyai dampak yang positif disamping naiknya rata-rata hasil belajar siswa. Dampak positif dari permainan edukatif tersebut diantaranya dapat meningkatkan keaktifan, kreativitas, kesenangan dan kemampuan berpikir siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Andang Ismail 2006: 152 mengenai pentingnya permainan edukatif, yaitu: permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kemampuan berpikir anak, dapat memperkuat rasa percaya diri anak, dapat mengembangkan sosialisasi anak. Berbeda dengan pembelajaran di kelompok kontrol, pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode konvensional ceramah hanya berpusat kepada guru. Kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol terfokus pada kegiatan guru yang menjelaskan materi pembagian. Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode permainan edukatif. 92

F. Keterbatasan Penelitian

Penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan-keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain: 1. Dalam penelitian ini, variabel lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dikontrol secara ketat, sehingga dapat memberikan bias dalam penelitian. Variabel lain tersebut seperti gaya belajar siswa, lingkungan belajar, dan yang lainnya. 2. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pokok bahasan pembagian bilangan. Oleh karana itu maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada materi tersebut saja dan bukan yang lain. 93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, proses analisis, dan pembahasan, dapat disimpulakan: 1. Metode Permainan Edukatif efektif terhadap hasil belajar Matematika di kelas II SD Negeri Demakijo 1 Gamping Sleman tahun ajaran 20162017. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor rerata post-test kelompok eksperimen dengan pembelajaran menggunakan metode permainan edukatif sebesar 7,26 dibandingkan dengan skor rerata post-test kelompok kontrol sebesar 6,51. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan metode permainan edukatif menunjukkan adanya efektivitas terhadap proses pembelajaran matematika. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika terdapat adanya peningkatan keaktifan siswa, khususnya pada materi pembagian.

B. Saran

Berdasaran kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, antara lain: 1. Guru di sekolah dasar disarankan untuk menggunakan metode permainan edukatif dalam kegiatan pembelajaran Matematika khususnya pada materi pembagian, agar dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. 2. Siswa disarankan untuk menggunakan metode permainan edukatif dalam mempelajari pembelajaran matematika guna mempermudah pemahaman materi.