Aspek-Aspek Kecerdasan Emosi yang mempengaruhi Penyesuaian Diri

51

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2015: 53 penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena- fenomena objektif dan disajikan dalam bentuk angka-angka menggunakan statistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode expostfactodengan jenis penelitian korelasi regresi. Menurut Sugiyono 2010: 7 penelitian expostfacto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu kecerdasan emosi X terhadap variabel terikat yaitu penyesuaian diri Y, serta aspek-aspek kecerdasan emosi mana saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap penyesuaian diri di sekolah. B. Tempat, dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 5 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Nyi Pembayun 39, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Dipilihnya SMA N 5 Yogyakarta sebagai tempat penelitian dikarenakan terdapat fenomena terkait kecerdasan emosi dengan penyesuaian diri serta belum pernah diadakannya penelitian tentang fenomena tersebut. 52

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2016 sampai dengan 11 Agustus 2016.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono 2011: 117 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta yang berjumlah 256 siswa yang terbagi menjadi 10 kelas dengan jumlah siswa yang sama setiap kelas. Berikut ini adalah data populasi siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta. Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas XI di SMA N 5 Yogyakarta No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah Perempuan Laki-laki 1. XI IPA 1 18 8 26 2. XI IPA 2 16 10 26 3. XI IPA 3 18 8 26 4. XI IPA 4 16 10 26 5. XI IPA 5 16 10 26 6. XI IPA 6 17 9 26 7. XI IPA 7 16 10 26 8. XI IPS 1 16 8 24 9. XI IPS 2 16 8 24 10. XI IPS 3 16 10 26 Total 165 91 256 Sumber: BK SMA N 5 Yogyakarta

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono 2011: 118 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik sampling 53 yang akan digunakan pada penelitian ini ialah teknik cluster random sampling atau pengambilan sampel kelompok. Cluster digunakan karena terdiri dari 7 kelas sebagai kelompok, sedangkan random sampling berarti semua subjek di dalam populasi berhak menjadi sampel dan penentuan sampel dengan melakukan undian terhadap semua populasi Suharsimi Arikunto, 2011:177. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1, 5, 10 Sugiyono, 2011: 126. Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kesalahan 5. Populasi dalam penelitian ini adalah 256 siswa, sehingga sampel yang diambil adalah 149 siswa. Semakin banyak jumlah sampel, akan semakin baik data yang diperoleh, sehingga sampel yang diambil dilebihkan menjadi 180 sampel. Hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan sampel gugur atau tidak terpakai. Dengan demikian, subjek dalam penelitian ini berjumlah 180 siswa.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kecerdasan Emosi X

Kecerdasan emosi adalah kemampuan individu dalam mengenali emosi yang dialaminya, mengelola emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada alat ukur menggambarkan bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki individu juga tinggi. 54 Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang dihasilkan alat ukur menggambarkan bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki individu juga rendah.

2. Penyesuaian Diri di Sekolah Y

Penyesuaian diri di sekolah merupakan kemampuan yang dilakukan individu atau siswa untuk mencapai hubungan yang harmonis antara kebutuhan dan tuntutan baik dari dalam diri maupun lingkungan yang mencakup mau menerima dan menghormati otoritas sekolah, berminat dan berpartisipasi pada aktifitas sekolah, membina relasi yang baik dengan teman sekolah,guru, dan unsur-unsur sekolah, mau menerima tanggung jawab, serta membantu sekolah dalam mewujudkan tujuan. Semakin tinggi skor yang dihasilkan alat ukur menggambarkan bahwa penyesuaian diri yang dimiliki individu juga tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang dihasilkan alat ukur menggambarkan bahwa penyesuaian diri yang dimiliki individu juga rendah. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dengan empat pilihan jawaban. Penelitian ini menggunakan satu skala digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi dan penyesuaian diri. Pernyataan yang disusun dalam skala terdiri atas dua komponen item yaitu favorable dan unfavorable, yang dilengkapi dengan empat 4 pilihan jawaban yaitu yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Pada pernyataan favorable jawaban sangat sesuai SS memiliki skor empat 4, sesuai S memiliki skor tiga 3, tidak sesuai TS memiliki skor dua 2, dan sangat tidak sesuai STS