Deskripsi Waktu, Lokasi, dan Subyek Penelitian Deskripsi Hasil Data Penelitian
71
maksimal dikurangi skor minimal kemudian dibagi 6 yang diperoleh hasil sebesar 4. Berdasarkan data empirik, aspek kesadaran diri memiliki
nilai minimal 19, nilai maksimal 32, mean 25,63, dan standar deviasi 2,170.
Berdasarkan data yang diperoleh di atas, selanjutnya data yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kategorisasi. Data
dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi kategorisasi
mengenali emosi diri kesadaran diri dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Kesadaran Diri
No. Kriteria
Frekuensi Prosentase
Kategori
1 13
Sangat Rendah 2
14 – 18
Rendah 3
19 – 22
8 siswa 4,7
Sedang 4
23 – 27
130 siswa 76,47
Tinggi 5
28 32 siswa
18,82 Sangat Tinggi
Total 170
100
Berdasarkan tabel 9 di atas, dari 170 siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta terdapat sebanyak 0 siswa 0 memiliki kesadaran diri
dalam kategori sangat rendah, 0 siswa 0 memiliki kesadaran diri dalam kategori rendah, 8 siswa 4,7 memiliki kesadaran diri dalam
kategori sedang, 130 76,47 memiliki kesadraan diri dalam kategori tinggi dan 32 siswa 18,82 memiliki kesadaran diri dalam kategori
sangat tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kesadaran diri pada siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta termasuk dalam kategori
tinggi, artinya siswa mampu merasakan emosi yang sedang dialaminya,yakin dalam mengambil keputusan, realistis terhadap
72
kemampuan yang dimiliki, serta mampu menyadari pengaruh emosi terhadap tindakan. Sebaran data pada masing-masing kategori disajikan
dalam grafik, pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Kategorisasi Kesadaran Diri
2 Deskripsi data Aspek Mengelola Emosi
Data aspek mengelola emosi dalam tingkat kecerdasan emosi siswa kelas XI di SMA N 5 Yogyakarta disajikan dalam tabel 10 sebagai
berikut: Tabel 10. Deskripsi Data Aspek Mengelola Emosi
Aspek Jumlah
Item Statistik
Hipotetik Empirik
Kesadaran Diri 6
Skor Minimum 6
10 Skor Maksimum
24 23
Mean 15
17,90 SD
3 2,136
Berdasarkan deskripsi data pada tabel di atas dapat diketahui hipotetik dari skala mengelola emosi memiliki skor minimum 1x 6 = 6
dan skor maksimal 6x 4 =24. Mean hipotetik diperoleh dari penjumlahan
73
skor maksimal dengan skor minimal kemudian dibagi 2 sehingga diperoleh hasil sebesar 15. Sedangkan standar deviasi hipotetik diperoleh
dari skor maksimal dikurangi skor minimal kemudian dibagi 6 yang diperoleh hasil sebesar 3. Berdasarkan data empirik, aspek mengelola
emosi memiliki nilai minimal 10, nilai maksimal 23, mean 17,90, dan standar deviasi 2,136.
Berdasarkan data yang diperoleh di atas, selanjutnya data yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kategorisasi. Data
dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi kategorisasi
mengelola emosi dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Mengelola Emosi
No. Kriteria
Frekuensi Prosentase
Kategori
1 10
Sangat Rendah 2
11 – 13
6 siswa 3,52
Rendah 3
14 – 17
54 siswa 31,76
Sedang 4
18 – 20
92 siswa 54,11
Tinggi 5
21 18 siswa
10,58 Sangat Tinggi
Total 170
100
Berdasarkan tabel 11 di atas, dari 170 siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta terdapat sebanyak 0 siswa 0 mampu mengelola emosi
dalam kategori sangat rendah, 6 siswa 3,52 mampu mengelola emosi dalam kategori rendah, 54 siswa 31,76 mampu mengelola emosi
dalam kategori sedang, 92 54,11 mampu mengelola emosi dalam kategori tinggi dan 18 siswa 10,58 mampu mengelola emosi dalam
kategori sangat tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aspek mengelola emosi pada siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta termasuk
74
dalam kategori tinggi. Sebaran data pada masing-masing kategori disajikan dalam grafik, pada gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Kategorisasi Mengelola Emosi
3 Deskripsi data Aspek Memotivasi Diri
Data aspek memotivasi diri dalam tingkat kecerdasan emosi siswa kelas XI di SMA N 5 Yogyakarta disajikan dalam tabel 12 sebagai
berikut:
Tabel 12. Deskripsi Data Aspek Memotivasi Diri Aspek
Jumlah Item
Statistik Hipotetik
Empirik
Kesadaran Diri 13
Skor Minimum 13
28 Skor Maksimum
52 50
Mean 32,5
40,18 SD
6,5 3,867
Berdasarkan deskripsi data pada tabel di atas dapat diketahui hipotetik dari skala memotivasi diri memiliki skor minimum 1x 13 = 13
dan skor maksimal 13x 4 =52. Mean hipotetik diperoleh dari penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal kemudian dibagi 2
75
sehingga diperoleh hasil sebesar 32,5. Sedangkan standar deviasi hipotetik diperoleh dari skor maksimal dikurangi skor minimal kemudian
dibagi 6 yang diperoleh hasil sebesar 6,5. Berdasarkan data empirik, aspek memotivasi diri memiliki nilai minimal 28, nilai maksimal 52,
mean 40,18, dan standar deviasi 3,867. Berdasarkan data yang diperoleh di atas, selanjutnya data yang
diperoleh dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kategorisasi. Data dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi kategorisasi memotivasi diri dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Memotivasi Diri
No. Kriteria
Frekuensi Prosentase
Kategori
1 21
Sangat Rendah 2
22 – 29
2 siswa 1,17
Rendah 3
30 – 36
17 siswa 10
Sedang 4
37 – 44
130 siswa 76,47
Tinggi 5
45 21 siswa
12,35 Sangat Tinggi
Total 170
100
Berdasarkan tabel 13 di atas, dari 170 siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta terdapat sebanyak 0 siswa 0 mampu memotivasi diri
dalam kategori sangat rendah, 2 siswa 1,17 mampu memotivasi diri dalam kategori rendah, 17 siswa 10 mampu memotivasi diri dalam
kategori sedang, 130 76,47 mampu memotivasi diri dalam kategori tinggi dan 21 siswa 12,35 mampu memotivasi diri dalam kategori
sangat tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aspek memotivasi diri pada siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta termasuk
76
dalam kategori tinggi. Sebaran data pada masing-masing kategori disajikan dalam grafik, pada gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Kategorisasi Memotivasi Diri
4 Deskripsi data Aspek Empati
Data aspek empati dalam tingkat kecerdasan emosi siswa kelas XI di SMA N 5 Yogyakarta disajikan dalam tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14. Deskripsi Data Aspek Empati Aspek
Jumlah Item
Statistik Hipotetik
Empirik
Kesadaran Diri 11
Skor Minimum 11
29 Skor Maksimum
44 44
Mean 27,5
35,46 SD
5,5 3,500
Berdasarkan deskripsi data pada tabel di atas dapat diketahui hipotetik dari skala empati memiliki skor minimum 1x 11 = 11 dan skor
maksimal 11x 4 =44. Mean hipotetik diperoleh dari penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal kemudian dibagi 2 sehingga diperoleh
hasil sebesar 27,5. Sedangkan standar deviasi hipotetik diperoleh dari
77
skor maksimal dikurangi skor minimal kemudian dibagi 6 yang diperoleh hasil sebesar 5,5. Berdasarkan data empirik, aspek empati memiliki nilai
minimal 29, nilai maksimal 44, mean 35,46, dan standar deviasi 3,500. Berdasarkan data yang diperoleh di atas, selanjutnya data yang
diperoleh dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kategorisasi. Data dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi kategorisasi empati dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Empati
No. Kriteria
Frekuensi Prosentase
Kategori
1 18
Sangat Rendah 2
19 – 24
Rendah 3
25 – 31
11 siswa 6,47
Sedang 4
32 – 37
111 siswa 65,29
Tinggi 5
38 48 siswa
28,23 Sangat Tinggi
Total 170
100
Berdasarkan tabel 15 di atas, dari 170 siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta terdapat sebanyak 0 siswa 0 memiliki empati dalam
kategori sangat rendah, 0 siswa 0 memiliki empati dalam kategori rendah, 11 siswa 6,47 memiliki empati dalam kategori sedang, 111
65,29 memiliki empati dalam kategori tinggi dan 48 siswa 28,23 memiliki empati dalam kategori sangat tinggi. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa aspek empati pada siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. Sebaran data pada masing-
masing kategori disajikan dalam grafik, pada gambar 6 dibawah ini.
78
Gambar 6. Grafik Distribusi Frekuensi Kategorisasi Empati
5 Deskripsi data Aspek Membina Hubungan
Data aspek membina hubungan dalam tingkat kecerdasan emosi siswa kelas XI di SMA N 5 Yogyakarta disajikan dalam tabel 16 sebagai
berikut:
Tabel 16. Deskripsi Data Aspek Membina Hubungan Aspek
Jumlah Item
Statistik Hipotetik
Empirik
Kesadaran Diri 7
Skor Minimum 7
16 Skor Maksimum
28 28
Mean 17,5
22,37 SD
3,5 2,192
Berdasarkan deskripsi data pada tabel di atas dapat diketahui hipotetik dari skala membina hubungan memiliki skor minimum 1x 7 = 7
dan skor maksimal 7x 4 =28. Mean hipotetik diperoleh dari penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal kemudian dibagi 2 sehingga
diperoleh hasil sebesar 17,5. Sedangkan standar deviasi hipotetik
79
diperoleh dari skor maksimal dikurangi skor minimal kemudian dibagi 6 yang diperoleh hasil sebesar 3,5. Berdasarkan data empirik, aspek
membina hubungan memiliki nilai minimal 16, nilai maksimal 28, mean 22,37, dan standar deviasi 2, 192.
Berdasarkan data yang diperoleh di atas, selanjutnya data yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kategorisasi. Data
dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun distribusi frekuensi kategorisasi
membina hubungan dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Membina Hubungan
No. Kriteria
Frekuensi Prosentase
Kategori
1 11
Sangat Rendah 2
12 – 15
Rendah 3
16 – 20
20 siswa 11,76
Sedang 4
21 – 24
120 siswa 70,58
Tinggi 5
25 30 siswa
17,64 Sangat Tinggi
Total 170
100
Berdasarkan tabel 17 di atas, dari 170 siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta terdapat sebanyak 0 siswa 0 mampu membina hubungan
dalam kategori sangat rendah, 0 siswa 0 mampu membina hubungan dalam kategori rendah, 20 siswa 11,76 mampu membina hubungan
dalam kategori sedang, 120 70,58 mampu membina hubungan dalam kategori tinggi dan 30 siswa 17,64 mampu membina hubungan dalam
kategori sangat tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aspek membina hubungan pada siswa kelas XI SMA N 5 Yogyakarta termasuk
dalam kategori tinggi, artinya siswa mampu mengelola emosi orang lain, memiliki keterampilan dalam berkomunikasi, mampu bekerjasama
80
dengan orang lain. Sebaran data pada masing-masing kategori disajikan dalam grafik, pada gambar 7 dibawah ini.
Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Kategorisasi Membina Hubungan