Ciri-Ciri Individu yang Memiliki Kecerdasan Emosi

22 merupakan faktor yang berasal dari luar individu seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. B. Kajian Penyesuaian Diri 1. Pengertian penyesuaian diri Sofyan S. Willis 2005: 55 menjelaskan penyesuaian diri merupakan kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap lingkungan. Sejalan dengan Sofyan Willis, Sunarto Hartono 2002: 222 menjelaskan penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Individu sebagai makhluk sosial yang tinggal di lingkungan masyarakat, dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian diri agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Mustafa Fahmi dalam Sobur, 2011: 526 menjelaskan penyesuaian diri adalah suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan. Proses dinamik individu memungkinkan memperoleh penyesuaian diri yang baik. Sejalan dengan pendapat Fahmi, Hollander dalam Desmita, 2014: 192 mengungkapkan bahwa sifat dinamis menjadi kualitas penting dalam menyesuaikan diri. Hollander juga mengungkapkan bahwa penyesuaian diri terjadi kapan saja individu menghadapi kondisi-kondisi lingkungan baru yang membutuhkan respon, mencakup belajar untuk menghadapi keadaan baru melalui perubahan dalam tindakan atau sikap.Individu memberikan respon yang berbeda- 23 beda dalam menghadapi masalah yang dapat terjadi kapan saja, dimana individu menghadapi keadaan baru dengan belajar dari perubahan dalam tindakan atau sikapnya. Schneider dalam Desmita, 2014: 193 juga menjelaskan penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respons mental dan tingkah laku, dengan mana individu berusaha untuk berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik dan frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan di mana ia tinggal.Usaha individu tersebut dilakukan untuk mencapai keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan dalam dirinya dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan sekitar. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai penyesuaian diri, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan secara seimbang sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara kebutuhan dan tuntutan dari dalam diri dengan lingkungan sekitar.

2. Penyesuaian Diri di Sekolah

Penyesuaian diri di sekolah menurut Willis dalam Nunuk, 2015: 2 merupakan suatu usaha atau proses yang dilakukan oleh seorang individu atau siswa dalam keadaan di lingkungan sekolah yang baru dikenalnya yang bertujuan untuk mencapai suatu hubungan yang harmonis antara lingkungan sekolah yang baru dengan individu tersebut untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Lutvia Nika 2015: 12 penyesuaian diri di sekolah termasuk dalam 24 penyesuaian sosial. Schneider dalam Sulisworo Kusdiyati, dkk., 2011:187 membagi aspek-aspek penyesuaian diri di sekolah menjadi lima aspek antara lain sebagai berikut: a. Mau menerima dan menghormati otoritas sekolah. Siswa mampu menerima dan menghormati kebijakan dan tata tertib sekolah, dengan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah. b. Berminat dan berpartisipasi pada aktifitas sekolah. Siswa mampu berpartisipasi dalam kegiatan non akademik untuk mengembangkan potensi dirinya. Dalam hal ini, siswa diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat untuk mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimilikinya. c. Membina relasi yang baik dengan teman sekolah, guru dan unsur-unsur sekolah. Siswa mampu menjalin hubungan sosial dengan baik dengan kepala sekolah, guru, karyawan dan karyawati, teman sebaya maupun warga sekolah lainnya. d. Mau menerima tanggung jawab. Siswa mampu mengikuti kegiatan akademik secara aktif, dengan tidak meninggalkan sekolah pada saat kegiatan jam belajar mengajar berlangsung kecuali ada urusan yang mendesak, tidak membolos, dan mengumpulkan tugas-tugas dengan tepat waktu. e. Membantu sekolah dalam mewujudkan tujuan.