Membina hubungan Kajian Kecerdasan Emosi

20 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi secara umum mampu memotivasi diri dan dapat bertahan mengatasi frustasi, mampu mengendalikan dorongan hati serta tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati dan dapat menjaganya, mampu berempati terhadap orang lain, optimal dalam menangani situasi dalam hidupnya, serta terampil dalam membina emosinya.Sedangkan individu yang mempunyai kecerdasan emosi rendah cenderung pemarah, mudah putus asa, bersifat egois, gelisah.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi

Tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki individu berbeda-beda, hal ini di sebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal. Menurut Goleman dalam Casmini, 2007: 23terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Merupakan faktor yang timbul dari dalam individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang. Otak emosional dipengaruhi oleh keadaan amigdala, neokorteks, sistem limbic, lobus prefrontal dan hal lain yang ada pada otak emosional. b. Faktor eksternal Merupakan faktor yang datang dari luar individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah sikap. Pengaruh luar yang bersifat individu dapat secara perorangan ataupun kelompok. Pengaruh dari luar juga dapat bersifat 21 tidak langsung yaitu melalui perantara misalnya media masa maupun media elektronik. LeDoux dalam Goleman, 2004: 14-35 menjelaskan faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosi antara lain: a. Fisik Bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang adalah anatomi saraf emosinya. Bagian otak dibagi menjadi dua yaitu neokorteks atau yang sering disebut korteks yang digunakan untuk berfikir dan system limbic yang mengurusi emosi. Kedua bagian inilah yang menentukan kecerdasan emosi seseorang. Neokorteks merupakan tempat untuk memproses penginderaan, disana sinyal-sinyal yang masuk ke talamus akan disusun menjadi benda-benda yang kita pahami, selanjutnya dari neokorteks dikirim ke otak limbik. Dari proses tersebut respons yang cocok direfleksikan melalui otak dan bagian tubuh lainnya. b. Psikis Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian individu juga dapat dipupuk dan diperkuat dalam diri individu. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi dikategorikan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti otak emosional yang dipengaruhi oleh amigdala, neokorteks, sistem limbic, lobus prefrontal. Sedangkan faktor eksternal 22 merupakan faktor yang berasal dari luar individu seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. B. Kajian Penyesuaian Diri 1. Pengertian penyesuaian diri Sofyan S. Willis 2005: 55 menjelaskan penyesuaian diri merupakan kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap lingkungan. Sejalan dengan Sofyan Willis, Sunarto Hartono 2002: 222 menjelaskan penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Individu sebagai makhluk sosial yang tinggal di lingkungan masyarakat, dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian diri agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Mustafa Fahmi dalam Sobur, 2011: 526 menjelaskan penyesuaian diri adalah suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan. Proses dinamik individu memungkinkan memperoleh penyesuaian diri yang baik. Sejalan dengan pendapat Fahmi, Hollander dalam Desmita, 2014: 192 mengungkapkan bahwa sifat dinamis menjadi kualitas penting dalam menyesuaikan diri. Hollander juga mengungkapkan bahwa penyesuaian diri terjadi kapan saja individu menghadapi kondisi-kondisi lingkungan baru yang membutuhkan respon, mencakup belajar untuk menghadapi keadaan baru melalui perubahan dalam tindakan atau sikap.Individu memberikan respon yang berbeda-