Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri Remaja
32
dalam atau disposisi terhadap respons. Perbedaan pola-pola penyesuaian diri sejak dari yang normal sampai dengan malasuai dipengaruhi oleh
belajar dan kematangan. 2 Pengalaman
Pengalaman yang memiliki nilai signifikan terhadap proses penyesuaian diri ada dua jenis, yaitu pengalaman yang menyehatkan
salutary experiences
dan pengalaman
traumatik traumatic
experiences. Pengalaman yang menyehatkan adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai sesuatu yang
mengenakkan, mengasyikkan dan bahkan dirasa ingin mengulangnya kembali. Pengalaman traumatik adalah peristiwa-peristiwa yang dialami
oleh individu dan dirasakan sebagai sesuatu yang sangat tidak mengenakkan, menyedihkan, atau bahkan sangat menyakitkan sehingga
individu tersebut sangat tidak ingin peristiwa tersebut terulang kembali. 3 Latihan
Penyesuaian diri memerlukan latihan yang sungguh-sungguh agar mencapai hasil penyesuaian diri yang baik. Seseorang yang sebelumnya
memiliki kemampuan penyesuaian diri yang kurang baik dan kaku, akan memiliki penyesuaian diri yang bagus di lingkungan barunya jika
melakukan latihan dengan sungguh-sungguh. 4 Determinasi diri
Individu harus mampu menentukan dirinya sendiri untuk melakukan proses penyesuaian diri. Determinasi diri merupakan faktor
33
yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan, untuk mencapai penyesuaian diri secara tuntas, atau bahkan merusak diri
sendiri. d. Lingkungan
Variabel yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri meliputi: 1 Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
utama yang sangat penting bagi penyesuaian diri individu. 2 Lingkungan sekolah. sekolah dipandang sebagai media yang sangat
berguna untuk memengaruhi kehidupan dan perkemabangan intelektual, sosial, nilai-nilai, sikap, dan moral siswa. Proses sosialisasi yang
dilakukan melalui iklim kehidupan sekolah yang diciptakan oleh guru dalam interaksi edukatifnya sangat berpengaruh terhadap perkembangan
penyesuaian diri anak. 3 Lingkungan masyarakat. Konsistensi nilai-nilai, sikap, aturan-aturan,
norma, moral, dan perilaku masyarakat akan diidentifikasi oleh individu yang berada dalam masyarakat sehingga akan berpengaruh terhadap
proses perkembangan penyesuaian dirinya. e. Agama dan Budaya
Agama berkaitan erat dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik yang memberi makna
sangat mendalam, tujuan, serta kestabilan dan keseimbangan hidup individu. Budaya juga berpengaruh pada kehidupan individu, hal ini terlihat dari
34
adanya karakteristik budaya yang diwariskan kepada individu melalui berbagai media dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Sedangkan menurut Sunarto Hartono 2002: 229-236 faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri yaitu:
a. Kondisi fisik Kondisi fisik meliputi bentuk tubuh, kesehatan, penyakit, dan
sebagainya. Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku karena sistem saraf, kelenjar, dan otot-otot adalah faktor penting dalam
penyesuaian diri. Kondisi jasmaniah yang baik akan mempengaruhi penyesuaian diri, oleh karena itu penyesuaian diri yang baik dapat dicapai
dengan kondisi jasmaniah yang baik. b. Perkembangan dan kematangan
Tingkat kematangan yang dicapai antara individu yang satu dengan yang lainnya berbeda, sehingga pencapaian pola-pola penyesuaian diri juga
berbeda-beda. Individu yang semakin bertambah usianya, menjadi semakin matang untuk melakukan respon yang menentukan pola penyesuaian dirinya.
Kondisi perkembangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian seseorang yang mencakup emosi, sosial, moral, dan intelektual.
c. Penentu psikologis 1 Pengalaman
Pengalaman individu turut mempengaruhi penyesuaian diri. pengalaman yang mempengaruhi penyesuaian diri yaitu diantaranya
pengalaman yang menyenangkan, cenderung menimbulkan penyesuaian
35
diri yang baik, serta pengalaman traumatik yaitu pengalaman yang cenderung mengakibatkan kegagalan dalam suatu penyesuaian sosial.
2 Belajar Belajar adalah faktor dasar pada penyesuaian diri. Melalui belajar,
akan berkembang pola-pola respon yang akan membentuk kepribadian. 3 Determinasi
Determinasi diri merupakan suatu faktor kekuatan yang mendorong individu untuk dapat mencapai sesuatu yang baik maupun sesuatu yang
buruk, yang bertujuan untuk mencapai taraf penyesuaian yang tinggi atau yang dapat merusak diri. Determinasi berperan penting dalam
penyesuaian diri karena memiliki peranan dalam pengendalian pola dan arah pada penyesuaian diri.
4 Konflik Setiap individu memiliki cara tersendiri dalam mengatasi konflik
yang dihadapinya, sehingga individu yang satu dengan yang lain berbeda dalam mengatasi konflik. Namun intinya berupaya untuk meningkatkan
pencapaian tujuan yang diinginkan secara sosial. Individu yang mudah melakukan penyesuaian diri yang baik adalah individu yang mampu
mengatasi konflik yang dialaminya. d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan mencakup keluarga, masyarakat, dan sekolah. Lingkungan tempat individu berada memberi andil dalam melakukan
penyesuaian diri. Keluarga merupakan tempat individu belajar pertama kali
36
untuk melakukan interaksi sosial, yang kemudian dikembangkan di masyarakat. Masyarakat berpengaruh besar pada pola hidup anggotanya.
Keadaan lingkungan masyarakat akan menentukan proses penyesuaian diri anggotanya.
e. Penentu kultural Penentu kultural mencakup budaya dan agama. Lingkungan budaya
dimana individu berada dan berinteraksi dapat menentukan pola penyesuaian diri. Agama memberikan suasana psikologis tertentu dalam mengurangi
konflik-konflik yang terjadi, frustasi, dan bentuk ketegangan lainnya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri antara lain kondisi fisik yang meliputi hereditas, sistem utama tubuh, kesehatan fisik; perkembangan dan kematangan, kepribadian
yang meliputi kemauan dan kemampuan untuk berubah, pengaturan diri, realisasi diri, intelegensi; penentu psikologis yang meliputi, pengalaman, belajar, latihan,
konflik, determinasi diri; lingkungan yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat; serta agama dan budaya.