Langkah-Langkah Menulis Dongeng dengan Media

43 Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada media pop up jenis transformations. Menurut pengertiannya media pop up jenis Transformations adalah tampilan bentuk pop up yang terdiri dari potongan-potongan pop up yang disusun secara vertikal. Apabila menarik lembar halaman ke samping atau ke atas sehingga tampilan dapat berubah ke bentuk yang berbeda. Media transformations juga memiliki kelebihan-kelebihan. Kelebihan media transformations adalah dapat memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik. Mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi dan kinetik, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya. Hal seperti ini membuat ceritanya lebih menyenangkan dan menarik untuk dinikmati www.wp.robertsabuda.com diakses pada tanggal 05 Februari 2016 pukul 15.35. Inilah yang dapat memancing antusias pembaca dalam mengikuti ceritanya karena mereka menanti kejutan apa lagi yang akan diberikan di halaman selanjutnya. Media transformations ini, menggambarkan cerita dongeng fabel tentang Monyet yang Serakah dan Kura-kura pada siklus 1 dan cerita tentang Kancil yang Cerdik dan Buaya pada siklus 2.

E. Langkah-Langkah Menulis Dongeng dengan Media

Pop Up Dalam menulis dongeng biasanya melalui beberapa tahap diantaranya menentukan tema, menentukan tokoh cerita, menulis draf alur cerita, dan pengembangan cerita. Menurut Setyawan Pujiyono 2013: 5 selama proses menulis seseorang perlu serangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa fase, 44 antara lain: 1 prapenulisan persiapan, 2 penulisan pengembangan isi karangan, dan 3 pascapenulisan telaah dan revisi atau editing. 1. Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Tahap pramenulis sangat penting dan menentukan tahap-tahap menulis selanjutnya. Tompkins, 2002 Setyawan Pujiyono, 2013: 5 mengatakan bahwa pramenulis adalah tahap persiapan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap pramenulis adalah: 1 memilih topik; 2 mempertimbangkan tujuan, bentuk dan pembaca, dan 3 mengidentifikasi dan menyusun ide-ide. 2. Penulisan. Pada tahap ini penulis mulai melakukan kegiatan menulis. Penulis akan mengekspresikan ide-idenya ke dalam tulisan. Waktu untuk menulis lebih difokuskan pada mengeluarkan ide-ide dan gagasan ke dalam bentuk sebuah tulisan. 3. Pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan yang dihasilkan. Kegiatan ini meliputi menyunting dan merevisi. Tomskins dan Hoskisson, 1995 Setyawan Pujiyono, 2013: 6 menyatakan bahwa penyuntingan adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan puntuasi, diksi, pengkalimatan, penglineaan, gaya bahasa, dan konvensi penulisan, sedangkan revisi lebih mengarah pada perbaikandan pemeriksaan isi tulisan. Menurut Tomskins dan Hoskisson, 1991 Setyawan Pujiyono, 2013: 7 tahap- tahap yang terdapat dalam proses menulis bukan merupakan kegiatan yang linier. Pada dasarnya proses menulis bersifat nonlinier, yang merupakan suatu putaran yang berulang. Ini berarti setelah penulis merevisi tulisannya ia mungkin melihat 45 ke tahap sebelumnya dengan maksud melihat kesesuaian isi tulisan dengan tujuan menulis. Haryadi dan Zamsami 19961997: 78-81 mengemukakan bahwa proses menulis terdiri atas lima tahap, yaitu: 1 pramenulis, 2 menulis, 3 merevisi, 4 mengedit, dan 5 mempublikasikan. 1. Pramenulis. Pada tahap ini seorang penulis melakukan persiapan seperti menemukan ide gagasan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka, dan lain-lain. 2. Menulis. Pada tahap ini diperlukan pengetahuan kebahasaan yang digunakan untuk pemilihan kata, penentuan gaya bahasa, pembentukan kalimat dan teknik penulisan yang digunakan untuk penyusunan paragraf sampai dengan penyusunan karangan secara utuh. 3. Merevisi. Pada tahap merevisi, penulis mengoreksi keseluruhan karangan. Koreksi dilakukan pada berbagai aspek, seperti struktur karangan dan kebahasaan. 4. Mengedit. Proses pengeditan dapat diperluas dengan penyediaan gambar atau ilustrasi. Hal ini bertujuan agar tulisan itu lebih mudah dipahami dan menarik. 5. Mempublikasikan berarti menyampaikan hasil tulisan kepada publik baik melalui media cetak atau media noncetak. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan proses menulis, adalah sebagai berikut: 1 tahap pramenulis. Pada tahap ini penulis menyiapkan ide-ide atau kerangka karangan yang akan dijadikan sebagai sebuah karangan atau tulisan. 2 tahap menulis. Pada tahap ini penulis menuangkan kerangka karangan 46 yang ada ke dalam bentuk karangan atau tulisan, dan 3 Pascapenulisan yaitu tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan kasar yang dihasilkan. Kegiatan ini meliputi menyunting dan merevisi. Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang digunakan dalam menulis dongeng adalah sebagai berikut. a. Tahap pramenulis, pada tahap ini peserta didik mengamati dan menyimak penjelasan guru tentang menulis dongeng berdasarkan media pop up, kemudian menyusun kerangka karangan dari cerita yang akan dikembangkan. b. Tahap menulis, pada tahap ini peserta didik mulai menuangkan kerangka karangan yang ada kedalam bentuk karangan atau tulisan berdasarkan media pop up. c. Tahap pascapenulisan, pada tahap ini peserta didik kembali melihat tulisannya dan melakukan perbaikan jika masih ada kesalahan yang ditemukan dan peserta didik membaca cerita dongeng yang telah dibuat di depan kelas.

F. Karakteristik Siswa SD

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Media Gambar Seri Dan Papan Cerita Bagi Siswa Kelas IV SD

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGANMATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Media Benda Replika Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gedongan Tahun 2013/2014.

2 7 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Media Benda Replika Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gedongan Tahun 2013/

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN FLANEL ALFABET MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran Flanel Alfabet Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 5 Senda

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN FLANEL ALFABET MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran Flanel Alfabet Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 5 Senda

0 2 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Inquiry Training Siswa Kelas V SDN Negeri Sekarjalak 1 Kecamatan

0 1 11

PENINGKATAN MINAT MEMBACA MENGGUNAKAN MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI JAGERAN, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA.

32 188 191

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IIIA SD NEGERI JAGERAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR.

1 2 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD NU AT-THOHIRIYAH GRESIK.

0 4 136