19
b. Kereta Api
M D
c Kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang dilekati awalan, akhiran serta awalan dan akhiran sekaligus. Gabungan kata yang dilekati awalan dan
akhiran sekaligus ditulis serangkai contoh: pertanggungjawaban,
memberitahukan, ketidakadilan, dll.. Gabungan kata yang dilekati awalan atau akhiran saja ditulis terpisah contoh: bertanggung jawab, memberi tahu,
tanda tangani, dll. d
Kata ulang Kata ulang adalah kata yang mengalami pengulangan. Bentuk ulang
ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Kata ulang dibagi menjadi lima jenis, yaitu. i kata ulang dwilingga adalah kata ulang utuh.
Artinya kata ulang yang tidak mengalami perubahan dari bentuk awal bentuk
dasar. Contoh: buku-buku, orang-orang, dll; ii kata ulang dwipurwa adalah
kata ulang yang berupa pengulangan suku awal, dimana setiap vokal pada
suku awal berubah menjadi vokal e. Contoh: lelaki, tetamu, dll; iii kata
ulang dwilingga salin swara adalah kata ulang yang berupa pengulangan
berubahbervariasi bunyi. Contoh: gerak-gerik; iv kata ulang berimbuhan adalah kata ulang yang bentuk dasarnya mendapat imbuhan. Contoh:
kehijau-hijauan, kemerah-merahan,dll; v kata ulang sebagian adalah kata
ulang yang bentuk dasarnya diulang sebagian. Contoh: tanam-tanaman,
tolong-menolong, dll.
20
e Kata tugas
Kata tugas merupakan kumpulan kata dan partikel. Kata tugas dibagi
menjadi lima, yaitu. i kata depan atau preposisi di, ke, dari adalah kata
tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat atau kata kerja untuk
membentuk bagungan kata depan. Contoh: Baju itu terletak di dalam kamar, Ayah berangkat ke kantor, Andi datang dari Surabaya kemarin; ii kata
sambung atau konjungsi adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat. Misalnya: dan, dengan, kalau, serta, maupun,
tetapi, dan lain-lain. Contoh: Pengetahuannya terbatas karena kurang
membaca; iii kata seru atau interjeksi adalah kata tugas yang dipakai untuk mengungkapkan seruan hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik.
Misalnya: aduh, ayo, wah, ih, astaga. Contoh: Aduh, perutku sakit sekali, Astaga, dia bukannya belajar, malahan main game; iv kata sandang atau
artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Ada tiga macam artikel, yaitu: artikel yang menyatakan makna tunggal
contoh: sang raja, artikel yang menyatakan makna jamak contoh: para petani, dan artikel yang menyatakan makna netral contoh: si hitam manis;
dan v partikel bermakna unsur-unsur kecil dalam bahasa. Partikel dibagi menjadi tiga macam, yaitu: partikel yang berperan membentuk kalimat tanya:
-kah , tah, lah contoh: Apakah yang tersirat dalam surat itu?, partikel yang
berperan membentuk kalimat perintah pun contoh: Jika ibu pergi, ayah pun ingin pergi, dan partikel yang berperan membentuk kalimat pernyataan: -per
21
yang berarti ‘mulai demi tiap contoh: Mereka masuk ke dalam pesawat satu
per satu.
b. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan tepat mampu menyampaikan gagasan dari penulis sehingga menimbulkan gagasan yang sama tepatnya
dengan pembaca. Menurut Pusat dan Pengembangan Bahasa Depdiknas Republik Indonesia 2008: 41-54, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
melukiskan ide persis seperti yang dimaksud penulis. Dasar-dasar penguasaan kebahasaan yang mendukung keefektifan kalimat antara lain: kosa kata yang
tepat, kaidah sintaksis, dan penalaran yang logis. Fungsi kalimat terdiri dari S, P, O, Pel, Ket. Pola kalimat yang paling
sederhana adalah bertipe S-P, dan paling kompleks adalah bertipe S-Po-Ket. Pada pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar kalimat yang
efektif itu adalah kalimat yang terdiri atas subjek, predikat, objek, dan keterangan. Jadi, ketika peserta didik menulis dongeng berdasarkan media
pop up, peserta didik harus menggunakan kalimat yang terdiri atas subjek, predikat, objek dan keterangan.
c. Ejaan
Kemampuan yang dituntut dalam menggunakan ejaan menulis antara lain kemampuan menggunakan tanda baca.
i Tanda baca
Tanda baca terdiri dari beberapa macam, yaitu : tanda titik . , tanda koma , , tanda titik koma ; , tanda titik dua : , tanda hubung - ,
22
tanda pisah _ , tanda tanya ? , tanda seru , tanda kurang - tanda garis miring , dan tanda penyingkat , .
ii Penulisan kata Penulisan kata meliputi penulisan kata dasar, kata turunan, kata
ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan partikel, angka dan bilangan. Pembahasan mengenai penulisan kata sudah dijelaskan di atas
pada bagian pemilihan kata diksi. Adapun pembahasan tentang penulisan bilangan adalah sebagai berikut: penulisan bilangan tingkat
dapat dilakukan dengan tiga cara. menggunakan angka Romawi, angka Arab, atau memakai huruf, misalnya: Abad XXI, Abad ke-20, dan Abad
kedua puluh. iii Penulisan huruf
Cara penulisan huruf kapital dapat dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, huruf pertama petikan langsung dan dipakai
sebagai huruf pertama gelar kehormatan, nama bangsa, suku, dan bahasa, nama tahun, bulan, hari, hari raya, huruf pertama nama geografi,
peristiwa sejarah, nama resmi badan, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, dokumentasi resmi, nama buku, huruf pertama nama
orang, surat kabar, judul karangan, hubungan kekerabatan seperti Bapak dan Ibu.
Cara penulisan huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar yang dikutip dalam tulisan, menegaskan atau
mengkhususkan huruf, menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing.
23
5. Keterampilan Menulis