70
Gambar 3. Foto kegiatan Guru menyampaikan materi pelajaran tentang unsur-unsur dongeng.
d. Refleksi dan Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 1 Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Kegiatan refleksi ini dimaksudkan sebagai bahan masukan pada perencanaan siklus selanjutnya. Refleksi pada siklus 1 dilakukan oleh peneliti
dan guru kelas IVA. Tujuan dari kegiatan refleksi ini adalah untuk membahas hal-hal apa saja yang menjadi hambatan pada pelaksanaan tindakan siklus 1.
Penggunaan media pop up dalam pembelajaran menulis dongeng yang menjadi masalah
adalah: 1 sembilan orang siswa kurang aktif dalam bertanya, 2 enam orang siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, 3
dalam menulis cerita dongeng sembilan orang siswa kurang serius, 4 ada siswa yang mengumpulkan tugas menulis dongengnya tidak tepat waktu, 5
sembilan orang siswa belum memahami materi tentang unsur-unsur dongeng
71
seperti tema, penokohan dan perwatakan, alur, setting atau lattar, amanat dan kebahasaan sehingga masih mengalami kesulitan dalam menulis dongeng.
Masalah yang dialami guru peneliti pada pelaksanaan siklus 1 ini adalah guru peneliti kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk
mengikuti pembelajaran menulis cerita dongeng berdasarkan media pop up, selain itu guru peneliti juga kurang membimbing siswa yang mengalami
kesulitan dalam menulis cerita dongeng berdasarkan media pop up. Penggunaan media pop up dapat meningkatkan proses pembelajaran
menulis dongeng antara lain: 1 siswa lebih aktif mengikuti pelajaran menulis dongeng, 2 siswa aktif bertanya kepada guru tentang materi yang belum
dipahaminya, 3 perhatian siswa untuk mengamati media pop up lebih meningkat, 4 siswa aktif berdiskusi dan berpartisipasi bersama anggota
kelompoknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, 5 siswa bersungguh-sungguh mengerjakan tugas menulis dongeng, 6 siswa
membacakan dongeng di depan kelas, 7 siswa menyimak dongeng yang dibaca temannya di depan kelas dan memberikan tanggapan.
Berdasarkan hasil tes melalui media pop up dapat meningkatkan keterampilan menulis dongeng pada siswa kelas IVA SD Negeri Jageran,
Sewon, Bantul, Yogyakarta. Peningkatan nilai rerata keterampilan menulis dongeng pada siklus 1 sebesar 15,8, yang pada kondisi awalnya 66,8
meningkat menjadi 82,6. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini.
72
Tabel 9. Peningkatan Nilai Rerata Menulis Dongeng Siklus 1
Kelas Nilai Rerata
Pra Siklus Siklus 1
IV 66,8
82,6
Tabel di atas merupakan nilai rerata menulis dongeng pada tindakan siklus 1. Peningkatan nilai rerata dari pra siklus sampai tindakan siklus 1 dapat
divisualisasikan dalam diagram berikut. 100
82,6 Ket: = Pra Siklus 80
66,8 = Siklus 1
60 40
20 0 . . . .
Gambar 4. Diagram Nilai Rerata Siklus 1 Bila dilihat dari persentase kriteria keberhasilan menulis dongeng
melalui media pop up pada siklus 1 meningkat sebesar 15,8, yang pada kondisi awalnya 66,8 meningkat menjadi 82,6. Untuk lebih jelasnya lihat
tabel di bawah ini.
Tabel 10. Peningkatan Kriteria Keberhasilan Menulis Dongeng Siklus 1
Skor Pra Siklus
Siklus 1 Kriteria
85-100 1
11 Sangat Baik
75-84 7
12 Baik
65-74 10
4 Cukup
55-64 6
- Kurang
45-54 3
- Tidak Lulus
Jumlah 27
27
73
2 Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Berdasarkan pelaksanaan tindakan siklus 1, maka peneliti bersama guru kelas IVA SD Negeri Jageran Bantul melakukan revisi untuk
memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan pada proses pembelajaran menulis dongeng pada siklus 1.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti bersama guru kelas IVA SD Negeri Jageran Bantul membuat perencanaan selanjutnya untuk siklus 2
sebagai berikut, siswa diberi motivasi lebih untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis cerita dongeng berdasarkan media pop up, bagi siswa
yang telah menyelesaikan dan mengumpulkan tugas menulis cerita dongeng tepat pada waktu yang ditentukan akan diberikan penghargaan berupa reward,
guru peneliti lebih menguasai materi ajar, guru peneliti lebih mendekatkan diri pada siswa dan membimbing siswa yang merasa kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus 2, dirancang atau
disusun kembali oleh peneliti dan guru wali kelas IVA disesuaikan dengan hambatan yang terjadi. Proses pembelajarannya, siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok agar lebih mudah mengamati media pop up yang disediakan dan dapat mendiskusikan isi cerita dalam pop up bersama anggota
kelompoknya. Selain itu, tempat duduk siswa dibuat leter U, untuk memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Media
pop up yang disediakan lebih banyak disesuai dengan jumlah kelompok dalam kelas. Jadi masing-masing kelompok mengamati media po up nya masing-
74
masing. Cerita dalam media pop up pada siklus 2 dibuat berbeda dengan cerita pada siklus 1, agar siswa tidak merasa bosan.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 2