Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Disiplin

13 Fathurrohman, Suryana, Fatriany 2013:128 menyebutkan beberapa deskripsi perilaku disiplin antara lain: a. Belajar secara teratur b. Mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab c. Selalu mengetahui segala peraturan dan mematuhi tata tertib dalam lingkungan pergaulan sosial d. Menjaga ketertiban umum e. Selalu mematuhi norma-norma yang berlaku di sekolah, lingkungan keluarga maupun masyarakat untuk menjaga keutuhan hubungan sosial f. Selalu menghargai waktu g. Bekerja secara tuntas h. Menghindari sikap untuk mengabaikan aturan Narwanti 2011:66 menyebutkan beberapa indikator disiplin, yaitu: a. Hadir tepat waktu b. Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran c. Mengikuti prosedur kegiatan pembelajaran d. Menyelesaikan tugas tepat waktu Berdasarkan dari berbagai pendapat mengenai indikator perilaku disiplin, maka penulis menyimpulkan beberapa indikator, yaitu: a. Hadir ke sekolah dan mengumpulkan tugas tepat waktu b. Berpakaian sopan dan rapi c. Peduli dan menjaga lingkungan d. Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran e. Menjaga nama baik sekolah f. Selalu mengetahui aturan dan taat pada aturan g. Rajin mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Disiplin

14 Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan, diantaranya adalah sebagai berikut. Hurlock 1978:84 mengatakan unsur-unsur disiplin, antara lain: 1 Peraturan sebagai pedoman perilaku 2 Konsistensi dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang digunakan untuk mengajarkan dan memaksakannya 3 Hukuman untuk pelanggaran peraturan 4 Penghargaan untuk perilaku yang baik, yang sejalan dengan peraturan yang berlaku Daryanto Darmiatun 2013:50 menyebutkan beberapa pengaruh perkembangan disiplin, antara lain: 1. Pola asuh dan kontrol yang dilakukan oleh orang tua orang dewasa terhadap perilaku Pola asuh orang tua mempengaruhi bagaimana anak berpikir, berperasaan dan bertindak. Orang tua yang dari awal mengajarkan dan mendidik anak untuk memahami dan mematuhi aturan akan mendorong anak untuk mematuhi aturan. Pada sisi lain anak yang tidak pernah dikenalkan pada aturan akan berperilaku tidak beraturan. 2. Pemahaman tentang diri dan motivasi Pemahaman terhadap siapa diri, apa yang diinginkan diri dan aspek yang dapat dilakukan oleh diri sendiri agar hidup menjadi lebih nyaman, menyenangkan, sehat dan sukses membuat individu membuat perencanaan hidu dan mematuhi perencanaan yang dibuat. 3. Hubungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu 15 Relasi sosial dengan individu maupun lembaga sosial memaksa individu memahami aturan sosial dan melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima secara sosial. Jika dalam suatu masyarakat berkembang budaya bersih tentu akan sangat tidak nyaman manakala kita membuang sampah sembarangan dan semua orang melihat kita menyatakan keheranan dan menunjukkan bahwa perilaku yang dilakukan adalah salah. Hurlock 2003:166 menjelaskan mengenai esensi disiplin bagi anak-anak, yaitu: a. Bantuan dalam mendasarkan kode moral Dalam kasus anak yang lebih besar, pengajaran mengenai benar dan salah seyogyanya menekankan alasan mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengapa pola lain tidak diterima, dan seyogyanya diarahkan untuk menolong anak memperluas konsep tertentu menjadi konsep yang lebih luas, dan lebih abstrak. b. Ganjaran Ganjaran, seperti pujian atau perlakuan secara khusus karena berhasil mengatasi situasi sulit, dengan baik, mempunyai nilai pendidikan yang kuat jika pujian dan perlakuan khusus menunjukkan pada anak bahwa ia bertindak benar dan juga jika mendorong anak untuk mengulang perilaku yang baik. Bagaimanapun juga, jikalau pujian dan perlakuan khusus harus menjadi efektif ganjaran harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. c. Hukuman 16 Seperti ganjaran, hukuman harus sesuai dengan perkembangan dan harus dilakukan secara adil; kalau tidak, dapat menimbulkan kebencian anak. Hukuman juga harus mendorong anak untuk menyesuaikan diri dengan harapan sosial di masa berikutnya. d. Konsistensi Disiplin yang baik selalu konsisten. Apa yang benar hari ini, besok juga benar, dan lusa pun juga benar. Perbuatan yang salah harus mendapatkan hukuman yang sama bila perbuatan itu setiap kali diulang, dan perbuatan yang benar juga harus mendapatkan ganjaran yang sama. Menurut Yusuf 2005:161 dalam Purnomo Abdi, 2013:45 mengatakan bahwa untuk menanamkan perilaku disiplin pada anak sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Berilah pujian, ganjaran reward atau sesuatu yang menyenangkan anak seperti dicium, dipeluk, dan diberi kata-kata pujian apabila melakukan perbuatan baik. Ganjaran ini akan menjadi faktor penguat reinforcement bagi anak untuk mengulangi perbuatan yang baik itu. b. Berilah hukuman punishment atau sesuatu yang mendatangkan perasaan yang tidak senang, apabila ia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan menjadi reinforcement bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik itu. Hurlock 2003:75 dalam perkembangan moral anak untuk berperilaku sesuai dengan standar sosial dan mengembangkan keinginan untuk melakukan hal yang benar, bertindak untuk kebaikan bersama dan menghindari yang salah, dapat dicapai dengan hasil yang paling baik dengan mengaitkan reaksi menyenangkan dengan hal yang benar dan 17 reaksi tidak menyenangkan dengan hal yang salah. Dalam hal ini maka reward dan punishment dapat dilakukan dalam perkembangan moral anak. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan anak memiliki pengaruh terhadap pola asuh orang tua atau dalam hal ini adalah guru. Guru yang mendidik dan mengajarkan peserta didik untuk memahami aturan akan mendorong peserta didik untuk memahami aturan. Dalam upaya untuk mengembangkan sikap disiplin peserta didik, Daryanto Darmiatun 2013:51 menyatakan salah satu upaya untuk membantu siswa mengembangkan disiplin adalah dengan menjadi modeling dan mengembangkan keteladanan. Selain itu peneliti menemukan bahwa ganjaran atau reward dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa dan memiliki nilai pendidikan disiplin yang kuat, karena anak mendapatkan ganjaran untuk menunjukkan bahwa anak berperilaku benar dan mendorong anak untuk melakukannya lagi. Kemudian hukuman atau punishment juga menjadi faktor yang mempengaruhi kedisiplinan anak, seperti halnya ganjaran, hukuman adalah sebagai bentuk penguatan dan penanda bahwa anak berperilaku buruk dan dapat mendorong anak untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jadi peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa adalah keteladanan guru, reward, dan punishment.

4. Macam-Macam Pelanggaran Perilaku Disiplin di Sekolah