Tanggung Jawab dan Peran Guru

29 kualifikasi akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.

6. Tanggung Jawab dan Peran Guru

Djamarah 2005:31 menjelaskan bahwa tanggung jawab guru tidak hanya membina satu kelompok namun juga secara individual. Hal ini mau tidak mau menuntut guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didiknya. Guru bertanggung jawab meluruskan tingkah laku ataupun perbuatan anak didik yang kurang baik, yang dibawa dari lingkungan anak didik. Asmani 2016:45-48 menjelaskan bahwa pendidikan akan menjadi investasi strategis di masa depan. Pendidikanlah yang diharapkan dapat mengubah bangsa yang berkembang menjadi lebih maju dengan inovasi-inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir sebagaimana yang dimiliki oleh negara-negara maju. Dalam konteks ini, peran guru yang sangat dinanti, dan diharapkan dapat sukses melahirkan kader-kader pengubah sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Inilah tanggung jawab besar guru yang menjadi aktualisasinya di dunia pendidikan. Hamalik 2002:39-42 menjelaskan mengenai tanggung jawab guru yaitu. a. Tanggung Jawab Moral Setiap guru profesional berkewajiban menghayati dan mengamalkan pancasila dan bertanggung jawab mewariskan moral pancasila itu serta nilai-nilai Undang-Undang Dasar 1945 kepada generasi muda. Hal itu merupakan tanggug jawab moral bagi setiap guru di Indonesia. Kemampuan menghayati berarti kemampuan untuk menerima, mengingat, memahami dan meresapkan ke dalam pribadinya sehingga moral Pancasila mendasari semua aspek kepribadiannya. Dengan demikian moral pancasila bukan hanya sekedar menjadi pengetahuan, pemahaman, dan kesadarannya. Akan tetapi menjadi sikap dan nilai serta menjadi ketrampilan psikomotorisnya. Kalau hal ini dijabarkan lebih khusus maka 30 guru harus mampu bertindak sebagai model, sebagai manusia pancasila bagi murid-muridnya. b. Tanggung Jawab dalam Bidang Pendidikan di Sekolah Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada para siswa. Tanggung jawab ini direalisasikan dalam bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun para siswa belajar, membina pribadi, watak, dan jasmaniah siswa, menganalisis kesulitan belajar, serta menilai kemajuan belajar siswa. c. Tanggung Jawab Guru dalam Bidang Kemasyarakatan Guru profesional tidak dapat melepaskan dirinya dari bidang kehidupan kemasyarakatan. Di satu pihak guru adalah warga masyarakat, dan di lain pihak guru bertanggung jawab turut serta memajukan kehidupan masyarakat. Guru turut bertanggung jawab memajukan kesatuan dan persatuan bangsa, menyukseskan pembangunan nasional, serta menyukseskan pembangunan daerah khususnya yang dimulai dari daerah dimana dia tinggal. d. Tanggung Jawab Guru dalam Bidang Keilmuan Guru selaku ilmuan bertanggung jawab turut memajukan ilmu, terutama ilmu yang telah menjadi spesialisasinya. Tanggung jawab ini dilaksanakan dalam bentuk mengadakan penelitian dan pengembangan. Menurut Pidarta 1997 dalam Suprihatiningrum, 2014:26 menjelaskan bahwa peranan gurupendidik, antara lain: 1 Sebagai manajer pendidikan atau pengorganisasian kurikulum; 2 Sebagai fasilitator pendidikan; 3 Pelaksana pendidikan; 4 Pembimbing dan supervisor; 5 Penegak disiplin; 6 Menjadi model yang akan ditiru siswa; 7 Sebagai konselor; 8 Menjadi penilai; 9 Petugas tata usaha tentang administrasi kelas yang diajarnya; 10 Menjadi komunikator dengan orang tua siswa dengan masyarakat. Berdasarkan peranan guru tersebut maka dari itu guru memiliki wewenang dan berperan dalam mendisiplinkan anak didik, dalam menegakkan kedisiplinan anak didik guru dapat menggunakan alat yang berupa reward dan punishment, sehingga dapat membentuk anak didik menjadi anak yang disiplin dan tanggung jawab. Akan tetapi walaupun guru memiliki wewenang dalam menegakkan kedisiplinan anak didik, guru juga berperan menjadi teladan dan model yang akan 31 ditiru bagi anak didiknya. Djamarah 2005:33 menambahkan bahwa budi pekerti guru sangatlah penting dalam pendidikan watak anak didik, karena anak-anak bersifat meniru. Kebaikan guru tercermin dari kepribadian guru dalam berbuat dan bersikap. Anak didik lebih banyak menilai apa yang guru tampilkan dalam pergaulan di sekolah dan di masyarakat daripada apa yang guru katakan, tetapi baik perkataan maupun yang guru tampilkan menjadi penilaian anak didik. Sebagai teladan bagi anak didik, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan idola bagi mereka. Guru juga harus menyadari bahwa dirinya merupakan figur atau sosok idola yang diteladani oleh anak didiknya bahkan oleh semua pihak.

C. REWARD