10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perilaku Disiplin
1. Pengertian Perilaku Disiplin
Arikunto 1993: 114 dalam Rachman, 1998: 167-168 Kata disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada belajar dan
mengajar. Kata ini sangat dekat dengan istilah “disciple” yang berarti mengikuti orang belajar dibawah pengawasan seorang pimpinan. Dalam disiplin dikenal
dengan dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi terbentuknya satu sama lain merupakan urutan. Kedua istilah tersebut adalah disiplin dan ketertiban.
Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar.
Sedangkan disiplin menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada
kata hatinya. Daryanto Darmiatun 2013:49 menjelaskan bahwa disiplin pada
dasarnya adalah kontrol diri dalam mematuhi aturan baik yang dibuat oleh diri sendiri maupun diluar pihak diri baik keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat,
bernegara maupun beragama. Narwanti 2011:29 Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Ametembun 1974:6 mengatakan bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib, dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada
peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati. Kurniawan 2013:136 Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
11
proses dan serangkaian perilaku yang menujukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban.
Kedisiplinan berasal dari kata dasar “disiplin”. “Disiplin” yang merupakan
kata sifat kemudian diberikan imbuhan ke-an dan membentuk kata “kedisiplinan”
yang menjadi kata benda karena diberikan imbuhan ke-an. Makna dari imbuhan ke-
an dalam “kedisiplinan” yang berarti hal yang berhubungan dengan disiplin. Kedisiplinan merupakan cermin kehidupan suatu masyarakat atau bangsa.
Maksudnya adalah dilihat dari gambaran tingkat kedisiplinan suatu bangsa, akan dapat dibayangkan seberapa tingkatan tinggi rendahnya budaya bangsa yang
dimilikinya. Cerminan kedisiplinan dapat terlihat di tempat-tempat umum, dan lebih khususnya pada sekolah-sekolah, dimana di sekolah terdapat banyaknya
pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh peserta didik yang kurang disiplin. Dalam hal kedisiplinan di sekolah, hal itu tergambar dari perilaku siswa yang
sesuai atau tidaknya terhadap peraturan yang berlaku di sekolah. Sekolah mempunyai banyak tata tertib untuk mengatur seluruh warga sekolah dan harus
dipatuhi oleh semua warga sekolah. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
disiplin adalah suatu kondisi yang dapat terbentuk melalui proses serangkaian perilaku ketaatan, ketertiban, kepatuhan dan keteraturan, dan dilakukan dengan
perasaan senang hati yang datang dari dalam diri untuk dapat mentaati peraturan atau tata tertib yang ada demi kelancaran dan kebaikan semua pihak. Kedisiplinan
adalah suatu gambaran mengenai perilaku disiplin yang tercipta. Sebagai contoh apabila anggota sekolah di suatu sekolah berperilaku tidak disiplin, maka hal itu
12
adalah merupakan gambaran bahwa kedisiplinan di sekolah tersebut sangatlah kurang, begitu pula sebaliknya apabila di suatu sekolah memiliki anggota-anggota
yang memiliki perilaku disiplin tinggi, maka kedisiplinan di sekolah tersebut sangatlah baik.
2. Indikator Perilaku Disiplin