Macam-Macam Pelanggaran Perilaku Disiplin di Sekolah Tujuan dan Manfaat Perilaku Disiplin Bagi Siswa

17 reaksi tidak menyenangkan dengan hal yang salah. Dalam hal ini maka reward dan punishment dapat dilakukan dalam perkembangan moral anak. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan anak memiliki pengaruh terhadap pola asuh orang tua atau dalam hal ini adalah guru. Guru yang mendidik dan mengajarkan peserta didik untuk memahami aturan akan mendorong peserta didik untuk memahami aturan. Dalam upaya untuk mengembangkan sikap disiplin peserta didik, Daryanto Darmiatun 2013:51 menyatakan salah satu upaya untuk membantu siswa mengembangkan disiplin adalah dengan menjadi modeling dan mengembangkan keteladanan. Selain itu peneliti menemukan bahwa ganjaran atau reward dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa dan memiliki nilai pendidikan disiplin yang kuat, karena anak mendapatkan ganjaran untuk menunjukkan bahwa anak berperilaku benar dan mendorong anak untuk melakukannya lagi. Kemudian hukuman atau punishment juga menjadi faktor yang mempengaruhi kedisiplinan anak, seperti halnya ganjaran, hukuman adalah sebagai bentuk penguatan dan penanda bahwa anak berperilaku buruk dan dapat mendorong anak untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jadi peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa adalah keteladanan guru, reward, dan punishment.

4. Macam-Macam Pelanggaran Perilaku Disiplin di Sekolah

Ngalimun 2014:52-55 beberapa perilaku negatif peserta didik yang sering dihadapi guru SD diantaranya adalah : a meminta uang pada temanya, b tidak mengerjakan tugaspr, c sering terlambat sekolah, d berbicara kotor, e bertengkar sesama teman, f membolos, g bertindak kasar terhadap temanya, h selalu membuat gaduh, i kurang sopan terhadap guru, dsb. 18 Selain itu pelanggaran kedisiplinan yang sering terjadi di sekolah adalah, tidak memakai seragam lengkap, tidak melaksanakan piket kelas, keluar kelas tanpa izin saat guru menjelaskan, makan pada saat pelajaran, membeli makanan pada saat jam pelajaran, membuang sampah tidak pada tempatnya, mencoret-coret meja atau kursi, bermain dengan sebuah mainan saat pelajaran, dan sebagainya.

5. Tujuan dan Manfaat Perilaku Disiplin Bagi Siswa

Rachman 1998:171-172 menjelaskan bahwa dengan disiplin, para siswa dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Disiplin juga penting sebagai cara dalam menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya. Disiplin diharapkan peserta didik dapat tunduk dengan mengikuti aturan-aturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula. Itu semua dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara kelancaran tugas-tugas sekolah. Apabila disiplin dapat terbentuk, maka terbentuklah pula pribadi yang kuat, dan setelah dewasa akan dapat terbentuk disiplin dalam kerja, dan dalam mengatur kegiatan-kegiatan. Oleh karena itu akan terbentuk pula disiplin nasional yang akan mencerminkan kedisiplinan yang tinggi dari suatu bangsa. Hurlock 1978:83 mengatakan beberapa hal diantaranya adalah: 1 Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. 2 Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat perilaku yang salah, perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok, sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial. 3 Disiplin sesuai perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya. 19 4 Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani “suara dari dalam” sebagai pembimbing dalam pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku.

B. Keteladanan guru