31
akan tertarik dan semangat mengikuti pembelajaran karena adanya interaksi antar siswa.
c. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Pengguanaan model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa manfaat bagi siswa. Manfaat pembelajaran kooperatif menurut Warsono dan Hariyanto
2013: 165 adalah sebagai berikut : 1
Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dan prestasi akademik. 2
Meningkatkan kemampuan mengingat para siswa. 3
Meningkatkan kepuasan siswa terhadap pengalaman belajarnya. 4
Membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi. 5
Mengembangkan keterampilan sosial siswa. 6
Meningkatkan rasa percaya diri siswa. 7
Membantu meningkatkan hubungan positif antar sukuras. Senada dengan pendapat Warsono dan Haryanto, menurut Sugiyono 2009:
43 manfaat pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1
Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. 2
Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi. Perilaku sosial dan pandangan-pandangan.
3 Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
4 Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen. 5
Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri. Mengacu pada kedua pendapat tersebut, secara singkat manfaat yang
diperoleh dari pembelajaran kooperatif adalah dapat meningkatkan prestasi akademis. Selain meningkatkan prestasi akademis, juga dapat menciptakan
iklim kelas atau suasana kelas yang menyenangkan untuk siswa. Selain itu juga mengembangkan keterampilan sosial siswa.
32
d. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Talking Stick
Pembelajaran kooperatif ada beberapa jenis. Salah satu jenis pembelajaran kooperait adalah tipe Talking Stick. Pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick
merupakan pembelajaran yang menarik bagi siswa dan mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat Agus Suprijono, 2011: 107. Sedangkan
Suyatno menggolongkan model pembelajaran Talking Stick termasuk ke dalam pembelajaran kooperatif. Model ini sangat cocok diterapkan dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP dimana siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. Putu Andika pranata, dkk, 2013: 538. Mengacu pada
kedua pendapat tersebut pembelajaran tipe Talking Stick membuat siswa aktif melalui dorongan untuk berani mengemukakan pendapat.
Model pembelajaran Talking Stick adalah suatu model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok yang memegang tongkat terlebih
dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua
kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru Putu Andika pranata, dkk, 2013: 538. Berdasarkan pendapat tersebut, pembelajaran
Kooperatif tipe Talking Stick mempunyai ciri penggunaan tongkat. Tongkat tersebut dugunakan sebagai alat menciptakan suasana pembelajaran sambil
bermain. Dari ketiga pendapat ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan, bahwa
pembelajaran Talking Stick adalah suatu pembelajaran yang menenkankan pada
33
keaktifan siswa. Pembelajaran dirancang agar siswa berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran Talking Stick merupakan pembelajaran
yang mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapatnya. Ciri dari pembelajaran Talking Stick adalah penggunaan tongkat.
e. Langkah Talking Stick dalam Pembelajaran IPS