63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD N Pengkol yang terletak di Dusun Pengkol, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo. SD N Pengkol memiliki
beberapa fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran. Fasilitas tersebut antara lain berupa 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang guru, 2 kamar mandi, 1 mushola, 1 gudang dan 1 tempat parkir. Disebelah utara Mushola terdapat lapangan. Tenaga pendidik dan karyawan di Sd N Pengkol
diantaranya adalah 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru penjaskes, 1 guru agama, 1 guru bantu dan 1 penjaga sekolah. Selain kegiatan pembelajaran di kelas, SD N
Pengkol memiliki beberapa kegiatan ekstrakulikuler. Diantaranya ekstrakulikuler membatik, karawitan dan pramuka. Masing-masing kegiatan tersebut diikuti oleh
siswa mulai dari kelas 3 hingga kelas 6 SD. Ruang kelas V menghadap kearah barat dan bersebelahan dengan ruang kelas
IV dan VI. Ruang kelas tersebut memiliki fasilitas antara lain 1 papan tulis, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, gambar tokoh pahlawan, buku paket, peta,
globe dan sapu. Untuk digunakan sebagai ruang pembelajaran dengan 25 siswa, ruang kelas V termasuk dalam kategori memadai. Ruangan yang cukup luas sangat
mendukung untuk melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran yang memerlukan ruangan luas. Salah satu model pembelajaran yang memerlukan
ruangan yang luas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Hal
64
tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick siswa akan duduk membentuk lingkaran besar, sehingga meja dan kursi harus
ditata sedemikian rupa agar siswa dapat membentuk lingkaran besar. Ruang kelas yang sempit tidak cocok digunakan untuk pembelajaran kooperatif tipe Talking
Stick karena akan sulit untuk menata meja dan kursi bagi siswa.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V SD N Pengkol. Ketika menjelaskan materi pelajaran, guru kelas V berbicara dengan
suara lantang sehingga seluruh siswa dapat mendengar penjelasan materi, selain itu guru juga menjelaskan dengan tidak terburu-buru namun juga tidak terbata-bata
dan bertele-tele. Dalam proses pembelajaran guru kelas biasa menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Materi yang
digunakan dalam pembelajaran IPS diambil dari buku paket yang juga dimiliki oleh siswa. Siswa SD N Pengkol terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan.
C. Deskripsi Hasil Penelitian