43
oleh siswa sebagai bermain. Talking Stick juga diiringi musik dalam permainannya, sehingga hal tersebut akan menyenangkan bagi siswa.
Dengan menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi akan mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh- sungguh, sehingga pembelajaran tidak terjadi begitu saja namun menimbulkan
kebermaknaan bagi siswa.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah “Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick
dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas V SD N Pengkol”.
D. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini memiliki variabel tentang Talking Stick, Motivasi belajar dan IPS. Definisi masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Talking Stick merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif. Dalam
pembelajaran Talking Stick, siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran, kemudian siswa membaca materi tersebut agar lebih
memahami, setelah itu siswa melakukan permainan. Ciri dari pembelajaran Talking Stick adalah tongkat. Langkah pembelajaran kooperatif tipe Talking
44
Stick menurut Hamzah B Uno dan Nurdin Mohamad 2014: 124 adalah sebagai berikut :
a Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b Guru menyampaikan materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari ulang materi.
c Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, siswa dipersilahkan
untuk menutup bukunya. d
Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan terkait materi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. e
Guru mengevaluasi siswa. f
Guru menutup pelajaran. 2.
Motivasi belajar merupakan dorongan mental seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang mengarah pada suatu perubahan pada tingkah laku orang
tersebut. Motivasi belajar sangat penting dimiliki oleh siswa, karena akan mempengaruhi proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Motivasi belajar
yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda antara siswa satu dengan siswa lainnya. Tinngi rendahnya motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dipengaruhi oleh
faktor intern dan faktor ekstern yang dimiliki siswa.
45
Ciri-ciri motivasi menurut Hamzah B Uno dan Nurdin Mohamad 2014: 124 adalah tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak berhenti sebelum selesai, ulet dalam menghadapi kesulitan tidak mudah putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
berprestasi, ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan
prestasinya, menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah orang dewasa, senang dan rajin belajar, penuh semangat, tidak cepat bosan dengan
tugas-tugas rutin dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini tersebut,
mengejar tujuan-tujuan jangka panjang dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian, serta senang mencari dan memecahkan
soal-soal.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto 2010: 3
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Sedangkan menurut Sa’dun Akbar 2009: 28 penelitian tindakan kelas ialah proses investigasi untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di
kelas, proses pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas
tertentu. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 9 menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif yakni penelitian dilakukan dengan
berkerja sama dengan guru. Peneliti berlaku sebagai pengamat dan guru sebagai pelaksana. Penelitian tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.