47
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V SD N Pengkol yang berjumlah 24 siswa. Jumlah siswa laki-laki adalah 10 anak dan jumlah
siswa perempuan adalah 14 anak. 2.
Objek Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar IPS siswa
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas V SD N Pengkol yang beralamat di dusun Pengkol, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20152016.
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam siklus pertama mendasari penentuan dan
pengembangan siklus kedua. Pada akhir pembelajaran siklus pertama dilakukan evaluasi dan refleksi. Evaluasi dan refleksi dilakukan dengan guru kelas sebagai
kolaborator untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dan mengatasi kendala yang ditemukan.
48
Siklus pembelajaran menurut Kemmis dan MC Taggart, Suharsimi Arikunto 2010 : 17 terdiri dari tiga komponen, yaitu perencanaan planning,
tindakanperlakuan dan pengamatan acting and observing, dan refleksi reflecting. Alur dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Siklus PTK menurut MC Taggart Keterangan :
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan adalah langkah yang dilakukan ketika akan melakukan tindakan. Dalam tahap perencanaan ini dilakukan rencana tindakan yang akan
dilakukan. Kegiatan yang harus dilakukan dalam rencana tindakan ini adalah membuat panduan yang menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh siswa,
kapan dan berapa lama dilakukan, dimana dilakukan, sarana yang dibutuhkan, dan tindakan apa selanjutnya.
49
2. Tahap Pelaksanaan dan pengamatan
Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Yang harus diperhatikan dalam tahap pelaksanaan adalah kesesuaian antara
perencanaa dan pelaksanaan, apakah proses tindakan yang dilakukan terhadap siswa lancar, situasi proses tindakan, apakah siswa melaksanaan pembelajaran
dengan semangat dan bagaimanakah keseluruhan hasil dari tindakan. Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal
yang diamati adalah hal-hal yang telah disebutkan dalam tahap pelaksanaan. 3.
Tahap Refleksi Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan
oleh guru. Dalam tahap refleksi, guru dan peneliti mencari kekurangan selama prose pembelajaran. Apabila ditemukan kekurangan maka langkah selanjutnya
adalah memperbaiki kekurangan tersebut untuk diterapkan pada siklus berikutnya.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas V SD N Pengkol, guru akan bertindak sebagai pelaksana kegiatan dan
peneliti akan bertindak sebagai pengamat jalannya pembelajaran dengan dibantu oleh 2 orang teman sebagai pengamat. Penelitian akan dilakukan
sekurang-kurangnya dua siklus, apabila dalam dua siklus telah diketahui adanya indikator keberhasilan maka penelitian dihentikan. Namun apabila dalam dua
siklus belum terlihat indikator keberhasilan maka dilanjutkan dengan siklus
50
berikutnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan dan dalam setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
Tindakan dalam siklus pertama yang akan diberikan pada siswa kelas V SD N Pengkol adalah sebagai berikut ini :
1. Perencanaan
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan yang dilaksanakan yaitu : a.
Menyamakan persepsi antara peneliti dan guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.
b. Mempersiapkan materi pembelajaran
c. Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran RPP dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada mata pelajaran IPS. d.
Membuat lembar observasi e.
Membuat skala motivasi belajar f.
Mempersiapkan pertanyaan yang akan digunakan pada permainan Talking stick.
g. Membuat soal evaluasi
h. Berlatih menerapkan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
2. Pelaksanaan dan Pengamatan
Tindakan akan dilakukan dengan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Pada siklus ini pelaksanaan akan dilakukan
selama dua kali pertemuan dan dalam pelaksanaannnya peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.
51
Langkah pembelajaran siklus I : a.
Pertemuan 1 Kegiatan awal
1 Siswa menjawab salam dari guru.
2 Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
3 Siswa dipresensi oleh guru.
4 Siswa menyimak apersepsi dari guru.
5 Siswa menyimak informasi dari guru terkait kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan, yaitu menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan
Kegiatan Inti 6
Siswa mengingat kembali materi sebelumnya, yaitu penjumlahan bersusun pendek
7 Siswa bertanya jawab dengan guru terkait materi menyelesaikan soal cerita
yang berhubungan dengan penjumlahan 8
Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait materi menyelesaikan soal cerita penjumlahan
9 Siswa membaca materi untuk lebih memahami materi yang dipelajari.
10 Siswa mendengarkan peraturan permainan Talking Stick. Ketentuan
permainan : a.
Siswa duduk melingkar. b.
Siswa menerima stick dari guru sebagai alat permainan. c.
Siswa bernyanyi sembari mengurutkan stick yang diberikan oleh guru. d.
Apabila guru mengucapkan “STOP” maka stick harus berhenti atau tidak boleh diberikan kepada teman lainnya.
52
e. Siswa yang mendapatkan tongkat terakhir harus menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. f.
Permainan Talking Stick dilanjutkan, begitu seterusnya hingga sebagian besar siswa berkesempatan menjawab pertanyaan dari guru.
11 Siswa membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
anggota 12
Siswa bersama kelompok mengerjakan soal LKS yang diberikan oleh guru
13 Siswa bersama dengan guru membahas hasil pekerjaan siswa
Kegiatan Akhir 14
Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. 15
Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 16
Siswa menjawab salam dari guru.
b. Pertemuan 2
Kegiatan awal 1
Siswa menjawab salam dari guru. 2
Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. 3
Siswa dipresensi oleh guru. 4
Siswa menyimak apersepsi dari guru. 5
Siswa menyimak informasi dari guru terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan
penjumlahan Kegiatan Inti
6 Siswa mengingat kembali materi sebelumnya, yaitu penjumlahan bersusun
pendek
53
7 Siswa bertanya jawab dengan guru terkait materi menyelesaikan soal cerita
yang berhubungan dengan penjumlahan 8
Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait materi menyelesaikan soal cerita penjumlahan
9 Siswa membaca materi untuk lebih memahami materi yang dipelajari.
10 Siswa mendengarkan peraturan permainan Talking Stick. Ketentuan
permainan : a.
Siswa duduk melingkar. b.
Siswa menerima tongkat dari guru sebagai alat permainan. c.
Siswa bernyanyi sembari mengurutkan tongkat yang diberikan oleh guru. d.
Apabila guru mengucapkan “STOP” maka stick harus berhenti atau tidak boleh diberikan kepada teman lainnya.
e. Siswa yang mendapatkan tongkat terakhir harus menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. f.
Permainan Talking Stick dilanjutkan, begitu seterusnya hingga sebagian besar siswa berkesempatan menjawab pertanyaan dari guru.
11 Siswa membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
anggota 12
Siswa bersama kelompok mengerjakan soal LKS yang diberikan oleh guru 13
Siswa bersama dengan guru membahas hasil pekerjaan siswa Kegiatan Akhir
14 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
15 Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
16 Siswa menjawab salam dari guru.
54
Dalam tahap pengamatan, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan kemudian dicatat
oleh observer peneliti. Pengamatan didasarkan pada lembar observasi motivasi belajar.
3. Refleksi
Setelah dilakukan tindakan dan pengamatan, kemudian dilakukan refleksi. Kegiatan dalam tahap refleksi adalah mendiskusikan dan menganalisis tindakan
yang telah dilakukan. Analisis oleh guru dan peneliti dilakukan untuk mengetahui apakah ada kekurangan dalam pelaksanaan tindakan siklus I.
Refleksi pada siklus I akan menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data