59
Berdasarkan data curah hujan Desa Bojong pada Tabel 5 diketahui besarnya rata-rata bulan kering yaitu 3,4 dan rata-rata bulan
basah yaitu 9,0. Tipe curah hujan di daerah penelitian dapat diketahui dengan melakukan penghitungan dengan rumus sebagai berikut:
Dari penghitungan di atas diperoleh nilai Q sebesar 0,3778 berdasarkan penggolongan Schmidth dan Ferguson, maka curah hujan
Desa Bojong memiliki tipe C yaitu agak basah dengan nilai rasio 0,333-0,600. Curah hujan sangat berpengaruh terhadap produktivitas
industri kerajinan sapu rayung di Desa Bojong. Jika curah hujan kecil, maka produktivitas tinggi, sebaliknya jika curah hujan tinggi, maka
produktivitas rendah.
4. Temperatur
Ketinggian suatu tempat akan mempengaruhi besar kecilnya temperatur. Semakin tinggi suatu tempat, temperaturnya akan semakin
kecil, begitupun sebaliknya. Temperatur suatu tempat dapat dihitung dengan menggunakan rumus Braak Ance Gunarsih, 2006: 10, yaitu:
t = 26,3
C - 0,61 h C
Keterangan: t : temperatur rata-rata harian C
26,3 : rata-rata temperatur di atas permukaan air laut
60
0,61 : angka gradient suhu udara setiap kenaikan 100 mdpal h
: ketinggian rata-rata dalam mdpal Rata-rata temperatur Desa Bojong dengan ketinggian rata-rata
antara 300-500 meter di atas permukaan air laut mdpal adalah sebagai berikut:
t
1
= 26,3 C - 0,61 h
C t
2
= 26,3 C - 0,61 h
C t
1
= 26,3 C - 0,61 h x 300100
C t
2
= 26,3 C - 0,61 x 500100
C t
1
= 24,47 C
t
2
= 23,25 C
Berdasarkan penghitungan rumus di atas, dapat diketahui bahwa temperatur rata-rata harian Desa Bojong yaitu 24,47
C sampai 23,25 C.
Temperatur Desa Bojong akan mendukung untuk penjemuran rayung dan penyimpanan dengan suhu sedang, tidak terlalu panas ataupun lembab.
5. Kondisi Demografis a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Bojong menurut Badan Pusat Statistik Kecamatan Mungkid Dalam Angka 2015 berjumlah 5.298 jiwa.
Jumlah penduduk laki-laki Desa Bojong yaitu 2.686 jiwa 50,7, sedangkan jumlah penduduk perempuan yaitu 2.612 jiwa 49,3.
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk per satuan unit wilayah atau perbandingan antara jumlah penduduk di suatu wilayah
dengan luas wilayah tersebut. Ida Bagoes Mantra, 2003: 74. Menurut Ida Bagoes Mantra kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi
menjadi empat, yaitu: