Lama Usaha Karakteristik Responden 1. Alamat Tempat Tinggal Responden
74
tangga kerajinan sapu rayung, karena modal pribadi sifatnya bebas tidak terikat bunga dan aturan yang rumit seperti pinjaman bank.
Modal awal yang dikeluarkan setiap responden akan berpengaruh pada produktivitas industri yang dihasilkan dan
penerimaan pendapatan pada masing-masing rumah tangga. Besarnya modal awal yang dikeluarkan oleh responden dari kedua
dusun dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Besar Modal Awal Responden
No Modal Rp
Dusun Keprekan Dusun Dendengan
F F
1 93.500 - 274.000
8 15,69
8 34,78
2 274.000 - 454.500
22 43,14
11 47,83
3 454.500 - 635.000
16 31,37
3 13,04
4 635.000 - 815.500
4 7,84
1 4,35
5 815.500 - 996.000
1 1,96
- -
Jumlah 51
100,00 23
100,00
Sumber: Data Primer Tahun 2016 Tabel 16 menunjukkan besar modal awal terbesar dari
responden berkisar antara Rp 274.000-Rp 454.500 dengan persentase sebesar 43,14 di Dusun Keprekan dan 47,83 di
Dusun Dendengan. Rata-rata modal awal pengrajin di Dusun Keprekan lebih tinggi yaitu sebesar Rp 429.039 sedangkan Dusun
Dendengan lebih rendah yaitu Rp 299.000. Terlihat bahwa rata-rata modal awal responden tertinggi
berada di Dusun Keprekan, karena responden di Dusun Keprekan mempunyai perlengkapan yang lebih lengkap dan memadai
dibandingkan Dusun Dendengan. Modal awal yang dikeluarkan
75
oleh responden antara lain untuk membeli bor listrik, gunting, pisau, palu, jarum karung, alat plintir, dan kompor.
2 Modal operasional Modal operasional
adalah modal yang dikeluarkan responden
dalam setiap kali melakukan proses produksi. Responden memperoleh modal operasional dari pemasaran sapu
rayung pada periode sebelumnya dan tambahan dari pendapatan pekerjaan lain. Modal operasional dikeluarkan oleh responden
untuk membeli bahan baku, bahan tambahan, biaya transportasi, upah tenaga kerja non rumah tangga, bahan bakar dan biaya
lainnya yang diperlukan untuk proses produksi. Biaya yang utama dikeluarkan yaitu untuk pembelian bahan baku. Besar modal
operasional yang dikeluarkan responden berbeda tergantung dengan jumlah produktivitasnya setiap kali melakukan produksi.