66
tercermin dari keberhasilan pembangunan. Semakin maju suatu wilayah juga akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan
penduduknya. Tingkat pendidikan penduduk Desa Bojong dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Bojong 2015
No Tingkat pendidikan
F
1. Tidak Tamat SD
277 5,73
2. Tamat SDSederajat
1.276 26,38
3. Tamat SMPSederajat
1.453 30,04
4. Tamat SMASederajat
1.649 34,09
5. AkademiPerguruan Tinggi
182 3,76
Jumlah 4.837
100,00 Sumber: Data Monografi Desa Bojong Tahun 2015
Data Tabel 8 menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Bojong mayoritas masih rendah dari yang tidak tamat
SD sampai dengan tamat SMP sebesar 62,15 dengan jumlah 3.006 jiwa. Tingkat pendidikan yang rendah memberi dampak sulitnya
mencari pekerjaan di sektor formal, oleh karena itu, penduduk Desa Bojong banyak yang bermata pencaharian disektor informal seperti
buruh tani, petani, pedagang, dan pengrajin yang tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi untuk melakukannya.
b. Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian merupakan usaha kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Terdapat macam-macam mata pencaharian penduduk Desa Bojong yang dapat dilihat pada Tabel 9.
67
Tabel 9. Mata pencaharian penduduk Desa Bojong
No Mata pencaharian
F
1. Petani
1.159 25,67
2. Buruh Tani
676 14,97
3. Pengusaha
138 3,05
4. Buruh Industri
292 6,46
5. Buruh Bangunan
177 3,91
6. Pedagang
311 6,88
7. Pengangkutan
47 1,04
8. PNS
89 1,97
9. Pensiunan
57 1,26
10. Lain-lain
1.270 28,12
Jumlah 4.516
100,00 Sumber: Data Monografi Desa Bojong Tahun 2015
Tabel 9 menunjukkan bahwa mata pencaharian terbesar yang diusahakan oleh penduduk Desa Bojong yaitu 40,64 adalah petani
dan buruh tani. Mata pencaharian terendah yaitu 1,04 di bidang pengangkutan. Uraian pada Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian
besar penduduk Desa Bojong bermata pencaharian di bidang pertanian sektor informal khusunya pertanian padi.
B. Karakteristik Responden 1. Alamat Tempat Tinggal Responden
Desa Bojong dikenal dengan hasil industri rumah tangganya yaitu kerajinan sapu rayung. Responden dalam penelitian ini yaitu Kepala
Rumah Tangga KRT pengrajin sapu rayung. Berdasarkan hasil penelitian, pengrajin sapu rayung di Desa Bojong hanya terdapat di dua
dusun yaitu Dusun Keprekan dengan jumlah 51 responden 68,91 dan Dusun Dendengan 23 responden 31,09. Uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa jumlah pengrajin sapu rayung di Dusun Keprekan lebih banyak dibandingkan dengan di Dusun Dendengan.
68
2. Umur Responden
Umur merupakan sesuatu yang perlu diketahui pada saat pengambilan data karena berhubungan dengan produktivitas seseorang.
Umur dalam penelitian ini yaitu umur responden pada saat pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden termuda yaitu
30 tahun dan usia tertua yaitu 70 tahun. Berikut adalah karakteristik umur responden dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Umur Responden
No Umur tahun Dusun Keprekan Dusun Dendengan
F F
1. 30-34 tahun
3 5,89
3 13,04
2. 35-39 tahun
8 15,69
6 26,08
3. 40-44 tahun
7 13,72
5 21,73
4. 45-49 tahun
8 15,69
4 17,4
5. 50-54 tahun
10 19,6
4 17,4
6. 55-59 tahun
11 21,56
1 4,35
7. 60-64 tahun
3 5,89
- -
8.
≥ 65
1 1,96
- -
Jumlah 51
100,00 23
100,00
Sumber: Data Primer Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa persentase terbesar umur responden di Dusun Keprekan 21,56 pada kelompok umur 55-59 tahun,
sedangkan di Dusun Dendengan sebesar 26,08 pada umur 35-39. Persentase terendah umur responden di Dusun Keprekan yaitu 1,96 pada
kelompok umur 65+ dan di Dusun Dendengan 4,35 pada kelompok umur 55-59 tahun. Besar persentase menunjukkan bahwa responden di
kedua dusun sebagian besar termasuk ke dalam kelompok umur produktif, sehingga dapat bekerja secara optimal, karena fisik yang masih kuat.
69
3. Jenis Kelamin
Sebagian besar responden di kedua dusun berjenis kelamin laki- laki, karena pada industri kerajinan sapu rayung tenaga kerja paling utama
yaitu kaum laki-laki. Jenis kelamin responden di Dusun Keprekan dan Dusun Dendengan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin
Dusun Keprekan Dusun Dendengan F
F
1. Laki-laki 47
92,16 21
91,30 2. Perempuan
4 7,84
2 8,70
Jumlah 51
100,00 23
100,00 Sumber: Data Primer Tahun 2016
Tabel 11 menunjukkan persentase terbesar responden di kedua dusun berjenis kelamin laki-laki, dengan persentase sebesar 92,16 di
Dusun Keprekan dan sebesar 91,3 di Dusun Dendengan. Responden berjenis kelamin perempuan lebih sedikit yaitu 7,84 di Dusun Keprekan
dan 8,7 di Dusun Dendengan. Responden berjenis kelamin perempuan yang bekerja sebagai pengrajin sapu rayung merupakan janda cerai mati
yang harus menanggung ekonomi keluarga dengan dibantu oleh anak- anaknya.
4. Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan akan membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tinggi rendahnya jenjang pendidikan akan
mempengaruhi pekerjaan yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan membuka kesempatan seseorang untuk memperoleh pekerjaan yang
lebih baik. Tingkat pendidikan ini merupakan jenjang pendidikan formal