Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Responden

73 usahanya. Modal awal biasanya bersifat tahan lama dan tidak hanya sekali pakai. Modal operasional yaitu modal yang dikeluarkan responden selama proses produksi usahanya berlangsung. Berikut ini rincian modal awal dan operasional industri kerajinan sapu. 1 Modal awal Modal awal yaitu modal yang dikeluarkan oleh responden untuk membeli peralatan yang digunakan untuk proses produksi. Modal awal merupakan modal penting dan utama yang harus dikeluarkan oleh pengrajin untuk memulai usahanya yang diukur dengan menggunakan satuan rupiah. Terdapat sumber atau cara untuk mendapatkan modal awal, diantaranya modal sendiri dan pinjaman bank. Karakteristik modal awal yang digunakan responden di kedua dusun dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Asal Modal Responden No Asal Dusun Keprekan Dusun Dendengan F F 1. Modal Pribadi 49 96,07 20 86,96 2. Pinjaman Bank 2 3,93 3 13,04 Jumlah 51 100,00 23 100,00 Sumber: Data Primer Tahun 2016 Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar modal responden dari kedua dusun merupakan modal sendiri dengan persentase masing-masing yaitu Dusun Keprekan 96,07 sedangkan di Dusun Dendengan 86,96 dan hanya 16,97 yang memanfaatkan pinjaman dari bank. Alasan responden dari kedua dusun menggunakan modal pribadi untuk memulai industri rumah 74 tangga kerajinan sapu rayung, karena modal pribadi sifatnya bebas tidak terikat bunga dan aturan yang rumit seperti pinjaman bank. Modal awal yang dikeluarkan setiap responden akan berpengaruh pada produktivitas industri yang dihasilkan dan penerimaan pendapatan pada masing-masing rumah tangga. Besarnya modal awal yang dikeluarkan oleh responden dari kedua dusun dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Besar Modal Awal Responden No Modal Rp Dusun Keprekan Dusun Dendengan F F 1 93.500 - 274.000 8 15,69 8 34,78 2 274.000 - 454.500 22 43,14 11 47,83 3 454.500 - 635.000 16 31,37 3 13,04 4 635.000 - 815.500 4 7,84 1 4,35 5 815.500 - 996.000 1 1,96 - - Jumlah 51 100,00 23 100,00 Sumber: Data Primer Tahun 2016 Tabel 16 menunjukkan besar modal awal terbesar dari responden berkisar antara Rp 274.000-Rp 454.500 dengan persentase sebesar 43,14 di Dusun Keprekan dan 47,83 di Dusun Dendengan. Rata-rata modal awal pengrajin di Dusun Keprekan lebih tinggi yaitu sebesar Rp 429.039 sedangkan Dusun Dendengan lebih rendah yaitu Rp 299.000. Terlihat bahwa rata-rata modal awal responden tertinggi berada di Dusun Keprekan, karena responden di Dusun Keprekan mempunyai perlengkapan yang lebih lengkap dan memadai dibandingkan Dusun Dendengan. Modal awal yang dikeluarkan

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126