43
e. Kontribusi pendapatan industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan rumah tangga
Kontribusi pendapatan industri kerajinan sapu terhadap total pendapatan rumah tangga yaitu besarnya pendapatan yang berasal dari
usaha industri kerajinan sapu yang memberikan sumbangan terhadap total pendapatan rumah tangga. Pendapatan tersebut dinyatakan dalam
bentuk rupiah. Kontribusi tersebut dianalisis menggunakan statistik regresi linier berganda dengan SPSS Statistical Package for the Social
Sciences, analisis ini digunakan untuk meneliti hubungan variabel independen yaitu pendapatan industri kerajinan sapu X
1
, pendapatan non industri kerajinan sapu X
2
, dan pendapatan anggota rumah tangga lainnya X
3
dengan satu variabel dependen Y yaitu total pendapatan. Bertujuan untuk meramalkan nilai variabel dependen.
Bentuk persamaan analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ ε
Dimana: Y
= Total pendapatan rumah tangga
β β
1
β
2
β
K
= Koefisien regresi X
1
= Pendapatan industri kerajinan sapu X
2
= Pendapatan non industri sapu X
3
= Pendapatan anggota rumah tangga lainnya
44
ε
= Suatu variabel random yang berdistribusi normal dengan nilai rata-rata nol rata-r
ata ε dan mempunyai varians V
f. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga
Tingkat kesejahteraan rumah tangga adalah kemampuan satu rumah tangga dalam memenuhi indikator-indikator yang telah
ditentukan oleh BKKBN tahun 2015 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
1 Rumah Tangga Pra Sejahtera Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang belum dapat
memenuhi salah satu indikator tahapan Keluarga Sejahtera 1. 2 Keluarga Sejahtera 1
Keluarga Sejahtera 1 KS 1 adalah keluarga yang dapat memenuhi semua indikator diantaranya yaitu keluarga membeli
satu stel pakaian baru untuk semua anggota keluarganya minimal setahun sekali, seluruh anggota keluarga makan minimal 2 kali
sehari, semua anggota keluarga jika sakit berobat ke fasilitas kesehatan, semua anggota keluarga berumur 7-15 tahun masih
sekolah, keluarga tinggal di rumah dengan atap, lantai dan dinding dengan kondisi layak.
3 Keluarga Sejahtera Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dapat memenuhi
semua indikator dari Keluarga Sejahtera 1 KS 1 dan beberapa indikator lain, yaitu semua anggota keluarga memiliki pakaian
45
yang berbeda untuk di rumah, bekerja atau sekolah dan berpergian, semua anggota makan daging atau ikan atau telur minimal
seminggu sekali, keluarga tinggal di rumah dengan luas tanah 8 m
2
untuk setiap anggota keluarga dan semua anggota keluarga berumur 16-18 tahun masih sekolah.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008: 117. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena jumlah populasi kurang dari 100 dan
merupakan sampel jenuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala rumah tangga pengrajin sapu yang tersebar pada dua dusun di Desa Bojong
berjumlah 74 kepala rumah tangga. Jumlah pengrajin sapu tiap dusunnya sebagai berikut:
1. Dusun Keprekan berjumlah 51 pengrajin. 2. Dusun Dendengan berjumlah 23 pengrajin.
Menurut Suharsimi Arikunto, 2002: 112 apabila subjek penelitian berjumlah kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15 atau lebih.
46
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data mengenai variabel-variabel tertentu Suharsimi Arikunto, 2006: 12. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang
tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Unsur yang tampak disebut dengan data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara
benar dan lengkap. Metode ini digunakan untuk meneliti dan mengamati secara langsung kedaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran
yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti Eko Putro Widiyoko, 2013: 46.
Observasi dilakukan di tempat penelitian dengan mengamati fenomena yang ada di lapangan yaitu aktivitas ekonomi masyarakat
setempat pada industri kerajinan sapu. Alat pengumpulan data dalam observasi adalah check list yang berisi daftar objek yang akan diteliti.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan
penelitian yang ditentukan. Metode wawancara yang digunakan adalah metode wawancara berstruktur yaitu dengan terlebih dahulu menyusun
daftar pertanyaan dan kadang-kadang disertai alternatif jawaban agar
47
wawancara tersebut dapat sesuai dengan tujuan penelitian Moh Pabundu Tika, 2005: 50.
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai faktor produksi industri kerajinan sapu rayung, hambatan dalam industri
sapu rayung, sebaran lokasi pemasaran sapu rayung, kontribusi industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan dan tingkat kesejahteraan
rumah tangga. Wawancara ini ditujukan kepada pengrajin sapu rayung di Desa Bojong. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
berupa wawancara terstruktur.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mencatat dan menyalin berbagai dokumen yang
ada guna mendapatkan data yang nantinya akan menjadi dasar mendeskripsikan daerah penelitian dan bersumber dari instansi terkait
dengan penelitian ini. Peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian dan
lain sebagainya Suharsimi Arikunto, 2010: 201. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder, yaitu
mengenai data monografi Desa Bojong yang diperoleh dari kantor Desa Bojong dan data industri dan UMKM Kabupaten Magelang dari kantor
Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang.
Instrumen yang diperlukan yaitu kamera, alat tulis, buku catatan dan flashdisk.
48
F. Teknik Pengolahan Data
Sebelum melakukan analisis data, perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu, menurut Moch Pabundu Tika 2005: 63-75. Metode
pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Editing
Editing data adalah meneliti kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut sudah cukup
baik atau relevan untuk diproses lebih lanjut.
2. Koding
Koding pengkodean adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban dari para responden menurut macamnya. Kode ini dilakukan
dengan tahapan memberi simbol-simbol tertentu berupa angka penskoran pada jawaban dari kuesioner yang ada guna memudahkan dalam
menganalisis data.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisa data dalam betuk tabel. Sebagian data yang telah disusun kemudian dibuat dalam bentuk
tabel frekuensi. Kemudian data dari tabel-tabel tersebut diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan tujuan
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Data yang sudah diolah kemudian dianalisis, untuk melakukan pembahasan dan mendapatkan kesimpulan hasil dari penelitian. Teknik
49
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel
frekuensi yang dinyatakan dengan bentuk angka-angka maupun persentase, kemudian dilakukan analisis dan penggambaran menggunakan teks yang
mudah untuk dipahami. Kontribusi pendapatan industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan rumah tangga dianalisis menggunakan teknik
analisis statistk regresi berganda. Statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi,
melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi Sugiyono, 2013:
209. Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat Hartono, 2008: 93. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu pendapatan industri kerajinan sapu rayung, pendapatan non industri kerajinan sapu rayung, pendapatan anggota rumah tangga lainnya dan
variabel terikat dalam penelitian ini yaitu total pendapatan rumah tangga. Rumus menghitung kontribusi industri kerajinan sapu rayung:
SR = SE = SR x R
2
Keterangan: Keterangan:
SR : Sumbangan Relatif
SE : Sumbangan efektif suatu prediktor
Jk
reg
: Jumlah Kuadrat Regresi SR
: Sumbangan relatif suatu prediktor Jk
tot
: Jumlah Kuadrat Total R
2
: Koefisien determinasi
50
Sebelum dianalisis dengan regresi, data dilakukan pengujian prasyarat analisis untuk mengetahui suatu data layak dianalisis menggunakan regresi
atau tidak.
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Prasyarat analisis data adalah sesuatu yang dikenakan pada sekelompok data hasil observasi atau penelitian untuk mengetahui layak
atau tidak layaknya data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik statistik Iqbal Hasan, 2013: 277. Prasyarat analisis meliputi:
a. Uji Normalitas Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data
untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik Iqbal Hasan, 2013: 278. Melalui uji ini, sebuah data
hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak normal. Jika sebuah data lolos uji
normalitas, berarti data berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel
penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal Sugiyono, 2010: 75. Sebelum peneliti menggunakan teknik statistik
parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan,
perlu digunakan statistik non parametris Sugiyono, 2010: 79. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 2.