Pendapatan dan Sumber Pendapatan Rumah Tangga Pengrajin Sapu

31 b Seluruh anggota keluarga makan dagingikantelur minimal seminggu sekali. c Keluarga tinggal di rumah dengan luas tanah 8 m2 untuk setiap anggota keluarga. d Seluruh anggota keluarga berumur 16-18 tahun masih sekolah. Apabila indikator 4 dan indikator 9 dalam kondisi NA Not Aplicable tidak berlaku, yaitu bila keluarga tidak mempunyai anak umur 12-15 tahun indikator 4, atau keluarga tidak mempunyai anggota keluarga berumur 16-18 tahun indikator 9, tidak membuat keluarga masuk klasifikasi ke tahapan keluarga yang lebih rendah.

B. Penelitian Relevan

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui kontribusi industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin di Desa Bojong. Beberapa penelitian terdahulu yang sudah dilakukan dan mempunyai kesamaan dijadikan sebagai referensi yang relevan untuk penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain : Tabel 1. Penelitian Relevan 1. Penelitilembaga Lisna ListianiPendidikan GeografiUNY Judul Penelitian Kontribusi Pendapatan Buruh Tani Perempuan Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Petani Di Desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat Tahun penelitian 2015 Metode Deskriptif kuantitatif Hasil Penelitian Total pendapatan yang telah diuji dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan kontribusi sumbangan relatif buruh tani di Dusun Cantilan sebesar 0,05 sedangkan di Dusun Cilengek sebesar 0,04 dan sumbangan efektif di Dusun Cantilan dan Dusun Cilengek sebesar 0,04. Persamaan Sama-sama bertujuan mengetahui sumbangan pendapatan, desain penelitian sama yaitu deskriptif kuantitatif. Perbedaan Waktu, Lokasi, hambatan, upaya mengatasi hambatan, tingkat kesejahteraan rumah tangga. 2. Penelitilembaga Estu Jati UtamaUNY Judul Penelitian Kontribusi Industri Kerajinan Gerabah Terhadap Total Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Di Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Bantul Tahun penelitian 2015 32 Metode Deskriptif kuantitatif Hasil penelitian Kontribusi pendapatan industri gerabah terhadap rumah tangga pengrajin di Desa Panjangrejo dengan persamaan Y=0+1X 1 +1,006X 2 +0,997X 3 . Persamaan Meneliti tentang kontribusi pendapatan, tingkat kesejahteran, pengaruh faktor produksi, metode penelitian deskriptif kuantitatif. Perbedaan Waktu, tempat, hambatan, upaya mengatasi hambatan, bukan penelitian komparasi. 3. Penelitilembaga Mochamad Machrus AliPendidikan GeografiUNY Judul Penelitian Kontribusi Usahatani Durian Terhadap Total Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Di Desa Karangsalam Kecamatan Kemrajen Kabupaten Banyumas Tahun 2015 Metode Deskriptif kuantitatif Hasil penelitian Kontribusi pendapatan usahatani durian terhadap total pendapatan yaitu 84,51. Persamaan Metode penelitian deskriptif kuantitatif, sumbangan pendapatan, tingkat kesejahteraan. Perbedaan Waktu, lokasi, faktor produksi, objek penelitian. 4. PenelitiLembaga Jaya HardikaPendidikan GeografiUNY Judul Penelitian Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pekerja Industri Minyak Kelapa Di Desa Kedungkamal Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Tahun 2016 Metode Deskriptif kuantitatif Hasil Penelitian Tingkat kesejahteraan responden sebagian besar adalah Keluarga Sejahtera I dengan persentase 62,5. Persamaan Metode penelitian deskriptif kuantitatif, tingkat kesejahteraan rumah tangga. Perbedaan Waktu, lokasi, faktor produksi, bukan penelitian komparasi. 5. PenelitiLembaga Catur Nofi AntoPendidikan GeografiUNY Judul Penelitian Kontribusi Pendapatan Wanita Pemulung Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Gunung Tugel dan Kaliori Kabupaten Banyumas Tahun 2016 Metode Deskriptif kuantitatif Hasil Penelitian Tingkat Kesejahteraan rumah tangga wanita pemulung TPAS Gunung Tugel dan Kaliori paling banyak berada pada tahapan Prasejahtera asing-masing sebesar 45,45 dan 65. Persamaan Metode penelitian deskriptif kuantitatif, tingkat kesejahteraan rumah tangga. Perbedaan Waktu, lokasi, faktor produksi, kontribusi pendapatan dengan analisis regresi. 33

C. KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 1. Kerangka Pikir

Penduduk Indonesia sebagian besar tinggal di daerah perdesaan dengan mata pencaharian bertumpu pada sektor pertanian, tetapi seiring berjalannya waktu, luas lahan pertanian semakin sempit karena banyak kegiatan alih fungsi lahan. Hal tersebut akan mengakibatkan produksi pertanian menurun dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sedangkan kebutuhan hidup sehari-hari semakin meningkat, sehingga sektor pertanian tidak dapat diandalkan menjadi sumber pendapatan tunggal. Masyarakat perdesaan mulai berupaya menambah pendapatan dari sektor non pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan. Masyarakat di Dusun Keprekan dan Dusun Dendengan Desa Bojong menambah pendapatan melalui sektor non pertanian yaitu industri kerajinan sapu rayung. Kedua dusun ini merupakan dusun yang memiliki penduduk bermata pencaharian pokok atau sampingan sebagai pengrajin sapu rayung. Terdapat perbedaan dan persamaan dari kedua dusun terkait faktor geografis maupun non geografis yang nantinya akan mempengaruhi keberlangsungan industri kerajinan sapu rayung di kedua dusun. Industri kerajinan sapu rayung ini mempunyai karakteristik dalam faktor produksi yang menopang keberlangsungan industri ini. Faktor- faktor produksi kerajinan sapu meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi, pemasaran dan sumber energi. Industri kerajinan sapu tidak selalu berjalan lancar, karena para pengrajin mengalami kendala terkait

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126