Tahap Persiapan Proses Produksi Industri Kerajinan Sapu Rayung

Bambu yang sudah dibakar kemudian dibuat sebuah ikatan dengan rayung tencepan menggunakan tali rafia atau tali kain. Jika responden menggunakan tali rafia untuk nencep, perlu diplintir terlebih dulu khusus pembuatan jenis sapu ceblok. Gambar 15. Proses Nencepi Rayung dan Bambu Tencepan jenis sapu ceblok yang sudah selesai selanjutnya dijahit dijireti pada tahap pertama. Sapu jenis ini memerlukan proses penjahitan dua kali berbeda dengan jenis sapu pantek yang hanya sekali saja. a b Gambar 16. Hasil Tencepan a Sapu ceblok yang sudah dijahit Tahap Pertama; b Sapu Pantek. Proses selanjutnya yaitu membuat ikatan kecil rayung untuk bagian kanan dan kiri tencepan. Sapu jenis ceblok hanya membutuhkan dua ikatan rayung, sedangkan sapu jenis pantek membutuhkan delapan ikatan rayung. Bahan yang dibutuhkan yaitu rayung, tali rafia plintir atau tali kain tergantung dengan kebutuhan responden. a b Gambar 17. Ikatan Sapu Jenis Ceblok a menggunakan Tali Kain; b menggunakan Tali Rafia Plintir. Gambar 18. Ikatan Sapu Jenis Pantek Ikatan yang sudah jadi kemudian disatukan dengan tencepan menggunakan paku sebagai penguatnya dikedua sisi. Berbeda dengan sapu pantek, penyatuannya menggunakan kawat dan paku. Tahap penyatuan ini mayoritas dilakukan oleh laki-laki karena membutuhkan tenaga yang kuat agar rangkain ikatan menyatu dengan kuat, sehingga kualitas sapu menjadi bagus dan tahan lama. a b Gambar 19. Proses Penyatuan Rangkaian Ikatan a Sapu Ceblok b Sapu Pantek Proses selanjutnya yaitu penjahitan tahap kedua untuk sapu ceblok dibagian atas jahitan pertama. Jenis sapu pantek juga dijahit pada tahap ini, namun hanya satu kali. Penjahitan dilakukan menggunakan jarum karung dan tali rafia dengan panjang kurang lebih 100-120 cm. Proses ini dapat dikerjakan oleh laki-laki atau perempuan, namun mayoritas dikerjakan oleh perempuan karena jahitan yang dihasilkan lebih rapi dibandingkan dengan laki-laki. Gambar 20. Proses Penjahitan Sapu Ceblok Tahap Kedua. Gambar 21. Hasil Penjahitan Sapu Ceblok Tahap Kedua.

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126