d. Total Pendapatan Rumah Tangga Pengrajin
Total pendapatan rumah tangga pengrajin adalah seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh seluruh anggota rumah tangga baik
itu dari kegiatan industri kerajinan sapu rayung maupun dari kegiatan non industri kerajinan sapu rayung dan pendapatan dari anggota rumah
tangga seperti istri, anak atau anggota lainnya dalam suatu rumah tangga dalam waktu satu bulan. Total pendapatan rumah tangga
tertinggi yang diperoleh adalah Rp 4.644.500 sedangkan pendapatan rumah tangga terendah adalah sebesar Rp 915.146, jadi kelas
intervalnya adalah:
Berikut ini total pendapatan rumah tangga pengrajin dapat dilihat pada Tabel 43.
Tabel 43. Total Pendapatan Rumah Tangga Pengrajin Per Bulan
No Total Pendapatan Rp
Dusun Keprekan Dusun Dendengan
F F
1. 1.025.000-1.820.200
19 37,25
16 69,57
2. 1.820.201-2.615.400
19 37,25
3 13,04
3. 2.615.401-3.410.600
6 11,77
3 13,04
4. 3.410.601-4.205.800
5 9,8
1 4,35
5. 4.205.800-5.001.000
2 3,93
- -
Jumlah 51
100,00 23
100,00
Sumber: Data Primer Tahun 2016
Tabel 43 menunjukkan total pendapatan rumah tangga pengrajin di kedua dusun. Persentase tertinggi yaitu 74,5 di Dusun
Keprekan dengan rentang antara Rp 1.025.000-Rp 2.615.400, sedangkan persentase Dusun Dendengan sebesar 69,57 dengan
rentang pendapatan antara Rp 1.025.000-Rp 1.820.200. Rata-rata total pendapatan yang diperoleh rumah tangga pengrajin Dusun Keprekan
yaitu Rp 2.231.107 sedangkan Dusun Dendengan yaitu Rp 1.843.327. Perbedaan hasil persentase tertinggi menjelaskan bahwa
total pendapatan rumah tangga pengrajin Dusun Keprekan lebih tinggi
dibandingkan dengan responden Dusun Dendengan.
5. Kontribusi Pendapatan Industri Kerajinan Sapu Rayung terhadap
Total Pendapatan Rumah Tangga
Kontribusi pendapatan industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan rumah tangga yaitu besarnya pendapatan yang dihasilkan
oleh pengrajin dari kegiatan industri sapu rayung terhadap total pendapatan rumah tangga dalam waktu satu bulan yang dihitung
menggunakan analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk
mengetahui besar pengaruh variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Variabel independent penelitian ini yaitu pendapatan
industri X
1
, pendapatan non industri X
2
dan pendapatan anggota rumah tangga lainnya X
3
sedangkan variabel dependent yaitu total pendapatan Y. Tingkat kontribusi diuji dengan uji statistik dari analisis regresi linier
berganda.
Tabel 44. Hasil Uji Hipotesis
Variabel F hitung
Sig
Total Pendapatan Y Dusun Keprekan 26,234
0,000 Total Pendapatan Y Dusun Dendengan
8,143 0,001
Sumber: Data Primer Tahun 2016 Data Tabel 44 menunjukkan nilai F hitung sebesar 26,234 dan
8,143 dengan signifikansi sebesar 0,000 dan 0,001 dari kedua dusun. Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 95
α = 0,05. Angka
signifikansi pada Tabel 45 sebesar 0,0000,05 dan 0,0010,05. Nilai tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu menolak H
dan menerima H
1
, yang berarti adanya kontribusi industri kerajinan sapu rayung yang
signifikan terhadap total pendapatan rumah tangga pengrajin di Dusun Keprekan dan Dusun Dendengan, Desa Bojong.
a. Hasil Uji Statistik Regresi Linier Berganda 1 Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien determinasi R
2
ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel
bebas X memberikan kontribusi terhadap Y. Nilai R Square dapat dilihat pada Tabel 45.
Tabel 45. Koefisien Determinasi R
2
No Koefisien Determinasi
Dusun Keprekan Dusun Dendengan
1. Model
1 1
2. R
,791 ,750
3. R Square
,626 ,563
4. Adjusted R Square
,602 ,493
5. Std. Error the Estimate
,70253 ,63122
Sumber: Data Primer Tahun 2016