Tahap Akhir finishing Proses Produksi Industri Kerajinan Sapu Rayung
keluarga, maka seluruh masyarakat dusun akan ikut berpartisipasi. Keadaan tersebut akan menghambat kegiatan proses produksi industri
kerajinan sapu, karena mayoritas tenaga kerja merupakan anggota keluarga yang juga berasal dari dusun itu sendiri. Upaya yang
digunakan responden untuk menghadapinya yaitu mencari tenaga kerja upahan dari non anggota rumah tangga dan bukan berasal dari dusun
tersebut. d. Hambatan Pemasaran
Hambatan pemasaran juga dirasakan responden dari kedua dusun. Data Tabel 39 menunjukkan besar persentase dari masing-
masing dusun yaitu 13,73 di Dusun Keprekan dan 43,48 di Dusun Dendengan. Hambatan pemasaran terjadi karena sebagian responden
hanya memasarkan produksi sapu rayung melalui pengepul dengan harga relatif murah, sehingga keuntungan yang diperoleh responden
kecil. Alasan responden memasarkan melalui pengepul karena belum mempunyai pasar di luar. Responden tidak mau terbebani oleh produk
sapu rayung yang tidak laku atau tidak habis terjual ketika dipasarkan sendiri. Walaupun pemasaran melalui pengepul tidak selalu dibayarkan
lunas oleh pengepul. Upayanya yaitu responden mencoba melakukan pemasaran secara mandiri, meningkatkan kualitas, menambah variasi
sapu rayung yang diproduksi dan melakukan promosi kerajinan sapu rayung secara online.
e. Hambatan Sumber Energi Proses produksi kerajinan mengalami hambatan sumber energi.
Tabel 39 menunjukkan persentase masing-masing dusun yaitu 5,88 responden Dusun Keprekan dan 4,35 responden Dusun Dendengan
mengalami hambatan sumber energi matahari untuk menjemur rayung. Persentase tersebut berarti lebih banyak responden Dusun Keprekan
yang mengalami hambatan sumber energi matahari dibandingkan dengan responden Dusun Dendengan. Hal ini dikarenakan banyak
responden Dusun Dendengan yang tidak menjemur rayung saat proses produksi.
Pada saat musim penghujan responden akan mengalami hambatan energi matahari. Upaya yang dilakukan responden yaitu
semua persediaan rayung yang ada dijemur dahulu hingga kering dan disimpan di tempat yang kering dan tidak lembab atau rayung diproses
menjadi sapu lalu dipanaskan menggunakan kompor, setelah itu serbuk-serbuk halus dapat dibersihkan.