Hipotesis Penelitian KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 1. Kerangka Pikir

40 4 Total pendapatan rumah tangga pengrajin sapu rayung. e. Kontribusi pendapatan industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan rumah tangga pengrajin sapu rayung. f. Tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin sapu rayung.

2. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sekaran dalam Juliansyah Noor 2011, 97, definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsepvariabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi indikator dari suatu konsepvariabel. Dimensi indikator dapat berupa perilaku, aspek, atau sifatkarakteristik. Berdasarkan variabel diatas, maka diperoleh gambaran mengenai definisi operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu: a. Faktor-faktor produksi industri kerajinan sapu Faktor-faktor produksi merupakan segala hal yang mampu menopang dan menjaga keberlangsungan kegiatan industri untuk menjadikan sebuah industri sukses dan berkembang dalam usahanya. Faktor-faktor industri yang menopang dalam kegiatan industri kerajinan sapu rayung yaitu: 1 Bahan baku yang meliputi barang mentah atau barang setengah jadi yang digunakan sebagai sarana produksi industri kerajinan sapu yaitu rayung dan bambu gondani atau garan. 2 Tenaga kerja yaitu semua orang yang ikut serta dalam proses produksi industri kerajinan sapu rayung. 41 3 Modal yaitu berupa uang atau barang yang meliputi modal awal dan modal operasionalyang diukur dalam satuan rupiah. 4 Pemasaran yaitu cara mendistribusikan hasil produksi kerajinan sapu rayung dari pengrajin ke konsumen di berbagai tempat baik secara langsung maupun tidak langsung. 5 Transportasi meliputi alat-alat yang digunakan oleh pengrajin untuk membeli bahan baku dan memasarkan hasil kerajinan sapu rayung. 6 Sumber energi yaitu energi yang digunakan untuk proses pengeringan rayung dan memanaskan bambu. b. Hambatan industri kerajinan sapu rayung Hambatan yang dihadapi para pengrajin sapu rayung di Desa Bojong Kecamatan Mungkid dalam melakukan proses produksi terkait dengan faktor produksi, meliputi bahan baku, modal, tenaga kerja, transportasi, pemasaran dan sumber energi. c. Upaya mengatasi hambatan dalam industri kerajinan sapu Upaya adalah hal-hal yang dilakukan oleh para pengrajin dalam mengatasi hambatan dalam menjalankan industri kerajinan sapu rayung. d. Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan rumah tangga adalah jumlah penghasilan dari seluruh anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk memenuhi

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126