e. Hambatan Sumber Energi Proses produksi kerajinan mengalami hambatan sumber energi.
Tabel 39 menunjukkan persentase masing-masing dusun yaitu 5,88 responden Dusun Keprekan dan 4,35 responden Dusun Dendengan
mengalami hambatan sumber energi matahari untuk menjemur rayung. Persentase tersebut berarti lebih banyak responden Dusun Keprekan
yang mengalami hambatan sumber energi matahari dibandingkan dengan responden Dusun Dendengan. Hal ini dikarenakan banyak
responden Dusun Dendengan yang tidak menjemur rayung saat proses produksi.
Pada saat musim penghujan responden akan mengalami hambatan energi matahari. Upaya yang dilakukan responden yaitu
semua persediaan rayung yang ada dijemur dahulu hingga kering dan disimpan di tempat yang kering dan tidak lembab atau rayung diproses
menjadi sapu lalu dipanaskan menggunakan kompor, setelah itu serbuk-serbuk halus dapat dibersihkan.
4. Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan rumah tangga dalam penelitian ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota rumah tangga dari industri
kerajinan sapu rayung, non industri kerajinan sapu rayung dan anggota rumah tangga lainnya yang bekerja.
a. Pendapatan Industri Kerajinan Sapu Rayung
Pendapatan industri kerajinan sapu dalam penelitian ini yaitu pendapatan yang diterima oleh responden dari aktivitas ekonomi
industri kerajinan sapu rayung. Pendapatan bersih yang diterima responden diperoleh dari hasil penjualan produksi kerajinan sapu
dikurangi biaya produksi selama kurun waktu satu bulan. Jumlah kerajinan sapu rayung yang diproduksi dan biaya produksi yang
dikeluarkan tiap responden berbeda-beda. Hal ini akan menyebabkan perbedaan pendapatan yang dialami oleh responden.
Penghitungan interval kelas pada pendapatan industri kerajinan sapu rayung yaitu: Pendapatan tertinggi yang diperoleh responden
adalah Rp 4.429.000 sedangkan pendapatan terendah adalah sebesar Rp 545.150, jadi kelas intervalnya adalah:
Berikut pendapatan responden dari industri kerajinan sapu rayung dapat dilihat pada Tabel 40.
Tabel 40. Pendapatan Industri Kerajinan Sapu Rayung Per Bulan
No Pendapatan Rp
Dusun Keprekan Dusun Dendengan
F F
1. 545.150-1.321.920
9 17,65
14 60,87
2. 1.321.921-2.098.690
26 50,98
5 21,74
3. 2.098.691-2.875.460
9 17,65
2 8,70
4. 2.875.461-3.652.320
5 9,80
1 4,35
5. 3.652.321-4.429.000
2 3,92
1 4,35
Jumlah 51
100,00 23
100,00
Sumber: Data Primer Tahun 2016 Tabel 40 menunjukkan sebagian besar responden Dusun
Keprekan mempunyai pendapatan antara Rp 1.321.921 sampai Rp 4.429.000 untuk sebesar 66,66, sedangkan responden Dusun
Dendengan mempunyai pendapatan Rp 545.150 sampai Rp 1.321.920 dengan persentase 60,87. Rata-rata pendapatan industri kerajinan
sapu yang diperoleh responden di Dusun Keprekan yaitu Rp 1.759.010, sedangkan di Dusun Dendengan yaitu Rp 1.394.592.
Uraian dari Tabel 40 dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan industri kerajinan sapu rayung Dusun Keprekan lebih
tinggi dibandingkan dengan Dusun Dendengan. Hal tersebut karena produk sapu yang terjual lebih banyak
di Dusun Keprekan
dibandingkan Dusun Dendengan.
b. Pendapatan Non Industri Kerajinan Sapu Rayung
Pendapatan non industri rumah tangga industri kerajinan sapu dalam penelitian ini merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh
responden diluar kegiatan industri kerajinan sapu dalam waktu satu bulan. Pendapatan non industri yang diterima oleh rumah tangga
responden yaitu dari kegiatan pertanian untuk seluruh responden Dusun Dendengan dan 70,59 di Dusun Keprekan. Pendapatan yang
diterima sebagian responden Dusun Keprekan 20,41 yaitu berdagang.
Penghitungan interval kelas pada pendapatan non industri kerajinan sapu rayung yaitu pendapatan tertinggi yang diperoleh
responden adalah Rp 583.333 sedangkan pendapatan terendah adalah sebesar Rp 84.583, jadi kelas intervalnya adalah:
Berikut ini tingkat pendapatan responden dari kegiatan non industri kerajinan sapu dalam waktu satu bulan dapat dilihat pada
Tabel 41.
Tabel 41. Pendapatan Non Industri Kerajinan Sapu Rayung Per Bulan
No Pendapatan Non Industri Rp
Dusun Keprekan Dusun Dendengan
F F
1. 84.583-184.333
29 56,86
2 8,70
2. 184.334-284.083
15 29,41
7 30,43
3. 284.084-383.833
6 11,76
5 21,74
4. 383.834-483.583
- -
5 21,74
5. 483.584-583.333
1 1,96
4 17,39
Jumlah 51
100,00 23
100,00
Sumber: Data Primer Tahun 2016 Tabel 41 menunjukkan pendapatan non industri kerajinan sapu
yang diterima responden. Sebagian besar responden Dusun Keprekan
mempunyai pendapatan antara Rp 84.583 sampai Rp 184.333 sebesar 56,86, sedangkan Dusun Dendengan hampir semua responden di
Dusun Dendengan memperoleh pendapatan antara Rp 184.334 sampai Rp 583.333 dengan persentase 91,30. Rata-rata pendapatan non
industri pengrajin Dusun Keprekan sebesar Rp 180.875 sedangkan Dusun Dendengan sebesar Rp 344.040. Pendapatan non industri
kerajinan sapu yang diterima responden Dusun Keprekan lebih rendah dibandingkan dengan Dusun Dendengan, karena penguasaan lahan
pertanian responden di Dusun Dendengan lebih luas dibandingkan dengan responden Dusun Keprekan.
c. Pendapatan Anggota Rumah Tangga Lainnya