Manfaat Penelitian Latar Belakang

12 itu untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Organisme hidup dapat pula mengadakan interaksi dengan organisme hidup yang lain. 3 Pendekatan Kompleks Wilayah Analisa mengenai kompleks wilayah merupakan kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi. Pada analisa ini wilayah-wilayah tertentu didekati dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain, karena terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Pada analisa ini diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu analisa keruangan dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya analisa ekologi. Pendekatan Geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan keruangan spatial analysis. Menurut Nursid Sumaatmadja 1988: 78-80, pendekatan keruangan mempunyai tiga macam pendekatan yang khas yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia human activities dan pendekatan regional. 1 Pendekatan Topik Analisa yang dijadikan pegangan utama dalam menggunakan pendekatan topik tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi wadah gejala atau topik 13 yang dikaji. Faktor geografi seperti manusia dan keadaan fisisnya tidak boleh diabaikan. Berdasarkan landasan keruangan, dapat diungkapkan karakteristik gejala di wilayahdaerah yang bersangkutan dibandingkan dengan gejala di wilayahdaerah yang lainnya. 2 Pendekatan Aktivitas Manusia Human Activities Analisa pendekatan aktivitas manusia utamanya diarahkan pada kegiatan manusia atau kegiatan penduduk di suatu daerahwilayah ruang. 3 Pendekatan Regional Analisa pendekatan regional mendekati suatu gejala dari region atau wilayah tempat gejala yang tersebar. Fokus utama penelitian ini yaitu menekankan pada aktivitas manusia dalam ruang, dengan melihat kegiatan pengrajin dalam industri rumah tangga kerajinan sapu rayung yang ada di Desa Bojong, Kecamatan Mungkid. Pengungkapan aktivitas pengrajin sapu rayung ini ditinjau berdasarkan penyebarannya, interelasinya, dan deskripsinya dengan gejala-gejala lain.

c. Konsep Geografi

Berdasarkan hasil SEMLOK tahun 1989 dan 1990, terdapat 10 konsep ensensial geografi Suharyono dan Moch. Amien, 1994: 27- 35. Konsep tersebut meliputi konsep lokasi, konsep jarak, konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi, konsep aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksiinterdepedensi, konsep diferensiasi areal, dan konsep kererkaitan keruangan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1 Konsep Lokasi Konsep lokasi merupakan jawaban dari pertanyaan pertama dalam geografi yatiu “di mana?”. Secara pokok konsep lokasi 14 dapat dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Keduanya memiliki derajat kebermaknaan yang berbeda dalam kajian geografi. a Lokasi Absolut Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau kisi-kisi atau koordinat. Penentuan lokasi absolut di muka bumi dipakai sistem koordinat garis lintang dan garis bujur yang telah disepakati bersama dan derajatnya dihitung dari garis ekuator dan garis meridian yang melalui kota Greenwich, lokasi absolut bersifat tetap tidak berubah-ubah meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap sekitarnya mungkin berubah. b Lokasi Relatif Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi serta lazim juga disebut sebagai letak geografis walau ada juga yang memakai sebutan letak geografis untuk letak yang dinyatakan dengan garis lintang dan garis bujur. Arti lokasi ini berubah-ubah berkaitan dengan keadaan daerah sekitarnya. Kaitan konsep lokasi dengan penelitian ini adalah letak Desa Bojong yang berada di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah beserta batas-batasnya dengan wilayah yang lain.

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126