Kajian Industri Kerajinan Sapu

24 memproduksi barang dan jasa. Menurut UU No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan pasal 1 ayat 2, tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki maupun wanita yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan, baik di luar maupun di dalam hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja pada industri rumah tangga lebih mengutamakan tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga atau dari luar anggota keluarga yang bertempat tinggal di dekat lokasi industri. Tenaga kerja industri perdesaan tidak perlu memiliki tingkat pendidikan tinggi. Tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk industri kerajinan sapu rayung, karena semakin banyak tenaga kerja, semakin banyak produksi sapu yang dihasilkan. Proses pembuatan sapu rayung mempunyai ciri khas yang tidak bisa digantikan oleh mesin atau alat teknologi. 4 Pemasaran Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang merupakan memasarkan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Pengrajin sapu rayung di Desa Bojong perlu memperhitungkan strategi pemasaran produksi mereka karena lewat pemasaran pendapatan akan 25 dihasilkan Wiliam J Stanton dalam Atang Tedja Sutisna, 2005: 137. 5 Transportasi Transportasi melalui darat, air, atau udara sangat diperlukan bagi industri. Ini berkaitan dengan dua hal, pertama usaha mendatangkan bahan mentah dan yang kedua usaha pelemparan produksi ke pasaran Daldjoeni, 1992: 60. Guna memperlancar pengangkutan bahan baku maupun pendistribusian produk membutuhkan alat transportasi, terutama jika bahan baku yang digunakan maupun pendistribusian produk di luar lokasi industri. Peranan transportasi dalam industri sangat penting, transportasi menunjang kegiatan pemasaran. Tanpa adanya transportasi yang baik, maka kegiatan pemasaran tidak akan berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana transportasi di Desa Bojong pada umumnya sudah baik. Kondisi jalan yang baik, topografi yang landai, kendaraan yang baik mampu menunjang kegiatan produksi sapu rayung di Desa Bojong terutama kegiatan penyuplaian bahan baku dan pemasaran kerajinan sapu rayung. 6 Sumber Energi Energi dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan kerjausaha. Energi tidak dapat dilihat, yang terlihat adalah akibat adanya energi tersebut Philip Kristanto, 2004: 17. Sumber energi yang dibutuhkan untuk industri sapu rayung yaitu energi panas dari 26 matahari, dan bahan bakar. Energi panas matahari digunakan dalam proses pengeringan rayung, bahan bakar diperlukan untuk membakar bambu agar bersih dari kotoran. Bahan bakar yang digunakan berasal dari gas, serabut kelapa, dan arang kayu.

4. Kajian Rumah Tangga

Rumah tangga menurut Ida Bagoes Mantra 2003: 16 terbagi ke dalam dua macam yaitu: a. Rumah tangga biasa merupakan seorang atau sekelompok yang mendiami sebagian atau keseluruhan bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan yang berasal dari satu dapur. Maksud dari makan dari satu dapur yaitu jika kepengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola secara bersama-sama menjadi satu. b. Rumah tangga khusus terdiri dari orang yang tinggal di asrama yaitu suatu tempat tinggal yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya diatur oleh suatu yayasan atau badan; orang yang tinggal di lembaga permasyarakatan, panti asuhan, rumah tahanan dan sepuluh orang atau lebih yang mondok dengan makanan indekost. Badan Pusat Statistik BPS, 2012 mendefinisikan rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang biasanya tinggal bersama dalam suatu bangunan serta pengelolaan makan dari satu dapur. Satu rumah tangga dapat terdiri dari hanya satu anggota rumah tangga, yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari- harinya dikelola bersama-sama menjadi satu BPS, 2012. Rumah tangga adalah individu atau sekelompok individu yang tinggal bersama dalam satu bangunan tempat tinggal. Secara bersama mereka mengumpulkan pendapatan dan mengelola harta, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama terutama untuk makanan dan perumahan. 27 Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah bepergian kurang dari enam bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari enam bulan tetapi dengan tujuan pindah dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari enam bulan tetapi akan bertempat tinggal enam bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga Ida Bagoes Mantra, 2003: 17. Rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu rumah tangga pengrajin sapu rayung. Rumah tangga pengrajin sapu rayung yaitu rumah tangga yang mempunyai pekerjaan pokok dan atau sampingan sebagai pengrajin sapu rayung.

5. Pendapatan dan Sumber Pendapatan Rumah Tangga Pengrajin Sapu

a. Pengertian Pendapatan Pengertian pendapatan secara umum meliputi dua segi, yaitu dalam arti riil dan dalam arti jumlah uang. Pendapatam dalam arti riil merupakan nilai jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat selama jangka waktu tertentu. Pendapatan dalam arti jumlah uang diartikan sebagai penerimaan M. Tohar, 2000: 15. Menurut Soediyono 1992: 99 pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat pada jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produksi nasional. 28 b. Sumber Pendapatan Rumah Tangga Pengrajin Sapu Pendapatan rumah tangga adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga Maslina dan Anidal dalam Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, 1982: 322. Sumber pendapatan rumah tangga dalam penelitian ini berasal dari: 1 Pendapatan dari usaha industri kerajinan sapu rayung yang diterima oleh pengrajin adalah besarnya pendapatan yang dihasilkan dari usaha industri kerajinan sapu rayung selama satu bulan. 2 Pendapatan pengrajin dari usaha non industri kerajinan sapu rayung adalah besarnya pendapatan yang dihasilkan dari usaha non industri kerajinan sapu rayung selama satu bulan. 3 Pendapatan anggota rumah tangga lain adalah besarnya pendapatan yang diterima anggota rumah tangga yang bekerja selama satu bulan. 4 Total pendapatan rumah tangga adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari usaha industri kerajinan sapu rayung, usaha non industri sapu rayung dan anggota rumah tangga lain yang bekerja selama satu bulan. 5 Sumbangan pendapatan usaha industri kerajinan sapu rayung terhadap total pendapatan rumah tangga adalah besarnya 29 pendapatan dari usaha industri kerajinan sapu rayung yang memberikan sumbangan penghasilan terhadap total pendapatan rumah tangga.

6. Kesejahteraan Keluarga

a. Pengertian Keluarga Sejahtera Menurut Undang-Undang RI No. 52 tahun 2009 pengertian keluarga sejahtera yaitu keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Pembangunan keluarga sejahtera bertujuan untuk mengembangkan kualitas keluarga agar dapat tumbuh rasa aman, tentram dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Kesejahteraan keluarga mempunyai tahapan atau tingkatan antara lain: 1 Keluarga pra sejahtera. 2 Keluarga sejahtera 1. 3 Keluarga sejahtera. Tingkatan kesejahteraan keluarga dipengaruhi beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari lingkungan yang bersangkutan. Faktor dari dalam yang menentukan tingkat kesejahteraan keluarga yaitu kondisi kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi, kemampuan ekonomi, fasilitas pendidikan, produksi dan konsumsi, transportasi dan 30 kemunikasi yang dapat menjadi pendukung bagi upaya pemenuhan kebutuhan kesejahteraan keluarga. b. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Penelitian ini menggunakan indikator tahapan keluarga menurut survei indikator kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015. Tahapan Kesejahteraan Keluarga terdapat tiga tahap, yaitu: Pra sejahtera, Keluarga Sejahtera 1 KS1 dan Keluarga Sejahtera. Tingkat kesejahetraan keluarga terendah yaitu Pra Sejahtera, sedangkan yang tertinggi yaitu Keluarga Sejahtera. Variabel tahapan keluarga sejahtera yang dikumpulkan dimaksudkan untuk mengklasifikasikan keluarga terpilih termasuk kategori Pra Sejahtera atau Keluarga Sejahteraan 1 atau termasuk tahapan Keluarga Sejahtera. Berikut adalah pengisian indikator keluarga sejahtera: 1 Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I. 2 Keluarga Sejahtera 1 Keluarga Sejahtera Tahap I adalah keluarga yang baru dapat memenuhi indikator-indikator sebagai berikut: a Keluarga membeli satu stel pakaian baru untuk seluruh anggota keluarga minimal setahun sekali. b Seluruh anggota keluarga makan minimal dua kali sehari. c Seluruh anggota keluarga bila sakit berobat ke fasilitas kesehatan. d Seluruh anggota keluarga berumur 7-15 tahun masih sekolah. e Keluarga tinggal di rumah dengan atap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak. 3 Keluarga Sejahtera Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera I indikator 1-5 dan indikator berikut: a Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjasekolah dan bepergian.

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126