Mata Pencaharian Penduduk Kondisi Sosial Ekonomi a. Tingkat Pendidikan

70 terakhir yang ditempuh oleh responden. Tingkat pendidikan responden dapat dilihat dari Tabel 12. Tabel 12. Tingkat Pendidikan Responden No Pendidikan Dusun Keprekan Dusun Dendengan F F 1. Tidak Tamat SD 1 1,97 2 8,7 2. Tamat SD 24 47,05 11 47,83 3. Tamat SMP 14 27,45 7 30,43 4. Tamat SMA 12 23,53 3 13,04 Jumlah 51 100,00 23 100,00 Sumber: Data Primer Tahun 2016 Tabel 12 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan dasar SD dan SMP Dusun Keprekan dan Dusun Dendengan yaitu 76,47 dan 86,96. Responden yang menempuh pendidikan menengah sebesar 23,53 di Dusun Keprekan lebih tinggi dibandingkan dengan Dusun Dendengan sebesar 13,04. Uraian Tabel 12 menunjukkan tingkat pendidikan di kedua dusun sedikit berbeda, Dusun Keprekan mempunyai lebih banyak responden dengan pendidikan menengah dibandingkan dengan Dusun Dendengan. Dalam menjalankan industri kerajinan sapu rayung tidak membutuhkan pendidikan formal yang tinggi, karena keterampilan yang dimiliki oleh responden didapat secara turun temurun.

5. Lama Usaha

Industri kerajinan sapu rayung merupakan industri turun temurun dari keluarga terdahulu. Karakteristik lama usaha responden dapat dilihat pada Tabel 13. 71 Tabel 13. Lama Usaha Responden No Lama Usaha Dusun Keprekan Dusun Dendengan F F 1. 1-9 7 13,73 7 30,43 2. 10-19 13 25,50 9 39,14 3. 20-29 9 17,64 7 30,43 4. ≥ 30 22 43,13 - - Jumlah 51 100,00 23 100,00 Sumber: Data Primer Tahun 2016 Hasil penelitian dari Tabel 13 menunjukkan bahwa persentase terbesar untuk lama usaha industri rumah tangga kerajinan sapu rayung di Dusun Keprekan lebih lama yaitu lebih dari 30 tahun sebesar 43,13, sedangkan di Dusun Dendengan baru dijalani selama 10-19 tahun dengan persentase sebesar 39,14. Persentase terkecil di Dusun Keprekan yaitu 13,73 lama usaha satu sampai sembilan tahun, sedangkan di Dusun Dendengan sebesar 30,43 dengan lama usaha satu sampai sambilan tahun dan 20-29 tahun. Perbedaan lama menggeluti usaha industri rumah tangga dari kedua dusun dikarenakan industri rumah tangga ini pada awalnya merupakan mata pencaharian turun temurun dari penduduk di Dusun Keprekan. Sebagian besar responden Dusun Dendengan dulunya merupakan tenaga kerja pada industri kerajinan sapu rayung di Dusun Keprekan. Prospek industri ini menarik responden dari Dusun Dendengan untuk ikut menggeluti dan diharapkan mampu menambah pendapatan rumah tangga.

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

0 6 14

SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENGRAJIN KAIN SONGKET TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG PINANG 1 KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

1 13 109

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

5 22 111

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sumbangannya terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli.

0 0 9

Profil Industri Kerajinan Dulang dan Sunbangannya Terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga Petani di Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

0 0 9

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN INDUSTRI BATA MERAH DI KECAMATAN PATARUMAN JAWA BARAT.

0 0 126