bosan dan mengantuk ketika guru menjelaskan sehingga motivasi belajarnya kurang
2 Guru kurang berinteraksi sehingga ada siswa yang mengobrol
sendiri dan kurang memperhatikan sehingga motivasi siswa untuk belajar menjadi kurang.
b Dari data hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa nilai rata –
rata kelas masih rendah dan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.
Dari permasalahan diatas maka peneliti dan guru sepakat untuk berkolaborasi melakukan tindakan kelas menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe TGT
yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X busana 2.
b. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011 1
Perencanaan
Planning
Perencanaan tindakan dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Berdasarkan hasil pengamatan pada pra siklus, guru
dan peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi pada pra siklus. Pengamatan dan refleksi pada pra siklus adalah sebagai berikut :
1 Model pembelajaran guru masih sebatas model konvensional
yang dilakukan dengan metode ceramah satu arah, informasi hanya didapatkan dari guru saja, sehingga pembelajaran kurang
menyenangkan, siswa kurang aktif, hanya mendengar, mencatat
apa yang disampaikan guru yang mengakibatkan materi kurang difahami oleh siswa.
2 Pembelajaran monoton tanpa adanya persaingan atau kompetisi
untuk mendapatkan nilai yang tinggi sehingga tidak ada motivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi.
3 Guru kurang berinteraksi sehingga ada siswa yang mengobrol
sendiri dan kurang memperhatikan sehingga motivasi siswa untuk belajar menjadi kurang.
4 Dari data hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa nilai rata –
rata kelas masih rendah yaitu 52,34 dan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM, hanya 4 siswa saja yang nilainya
mencapai KKM. Tahap perencanaan ini membahas pemecahan masalah yang ada
pada pra siklus. Guru dan peneliti berkolaborasi menerapkan model pembelajaran TGT supaya siswa tidak bosan, adanya
game
dan
tournament
yang membuat pelajaran menjadi menyenangkan, siswa lebih mudah memahami materi, guru dan siswa berinteraksi secara
penuh sehingga siswa dan guru bisa sama-sama aktif yaitu dan siswa memiliki
motivasi tinggi
untuk belajar,
dengan belajar
menyenangkan dan adanya kompetisis secara sehat maka siswapun akan bersemangat untuk belajar dan hasil belajar akan meningkat.
Setelah itu guru dan peneliti menyiapkan media belajar berupa
hand out
dan kartu bernomor serta membuat instrumen penelitian berupa
lembar observasi, catatan lapangan, soal post tes dan lembar penilaian siswa. Selain itu juga menyiapkan kamera untuk
dokumentasi kegiatan. 2
Tindakan
Acting
Tahap tindakan ini mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
a Teaching
Siklus I dimulai pada pukul 11.05 tepatnya jam ke 3 dan 4 pelajaran selama 90 menit. Pada tahap ini guru memiliki waktu 15