Karakteristik dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. 2 Tanggung Jawab Perseorangan Individual Accountability Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda,akan tetapi penilaian kelompok harus sama. 3 Interaksi Tatap Muka Face to Face Promotion Interaction Interaksi tatap muka akan membeikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerjasam, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing – masing anggota, dan mengisi kekurangan masing – masing. 4 Partisipasi dan Komunikasi Participation Communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka idalam kehidupan di masyarakat kelak. Tidak setiap siswa mempunyai kemampuan berkomunikasi. Maka siswa perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Misalnya, cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan. Cara menyampaikan gagasan dan ide- ide yang dianggapnya baik dan berguna. Lain halnya dengan yang dikemukakan Lungdren 1994 prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1. Siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang ” bersama 2. Siswa memiliki tanggungjawab terhadap siswa didik lain dalam kelompoknya, selain bertanggungjawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi 3. Siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yangsama 4. Siswa membegi tugas dan berbagi tanggungjawab diantara para anggota kelompoknya 5. siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompoknya 6. siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh ketrampilan bekerja sama selama mengajar 7. siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok cooperative. http:www.damandiri.or.id diakses tanggal 25 februari 20010. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1. Diantara siswa mempunyai hubungan yang positif 2. Siswa dituntut mempunyai tanggung jawab terhadap diri dan kelompoknya 3. Dalam proses belajar siswa dituntut mempunyaitujuan yang sama 4. Dalam pembelajaran siswa diberi tugas individu dan kelompok.

3. Macam – macam Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis bentuk pengajaran dan pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe pembelajaran tradisional. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial. Saat ini telah banyak model pembelajaran kooperatif yang digunakan dan dari metode ini banyak dikembangkan oleh para ahli, model tersebut diantaranya adalah : a. Student Team Achievement Division STAD STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu : Slavin:2010:143 1 Presentasi Kelas Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. 2 Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas 3 Kuis Para siswa mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. 4 Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.Tiap siswa diberi skor awal. Siswa akan mengupulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. 5 Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. b. Team Game Tournament TGT Model pembelajaran TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mula-mula dikembangkan oleh David de vries dan Keets Edwards. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran pertama dari John Hopkins. Model pembelajaran ini menggunakan pelajaran yang disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti STAD, akan tetapi menggantikan kuis dengan turnamen mingguan, dimana siswa memainkan games akademik dengan anggota tim yang lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya Robert E slavin, 2010:13. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas class precentation, belajar dalam kelompok teams , permainan geams , pertandingan tournament, dan perhargaan kelompok team recognition. Ada beberapa cara yang dapat dijadikan game pada model pembelajaran TGT, menurut Yasa 2008, TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama – sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam meja – meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing – masing. Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada saat pre-test . Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada lembar pencatat skor. Skor kelompok diperoleh dengan menjumlahkan skor – skor yang diperoleh anggota suatu kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan penghargaan tim berupa sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL.

1 6 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA.

0 0 17

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 2 257