Penyajian kelas Kelompok Model Pembelajaran Kooperatif

keempat sebagai chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader2. Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila menurut chalenger 1 jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila jawaban reader 1, chalenger 1, chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah membacakan kunci jawaban .Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam. Yang tadi menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader 1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, chalenger 3 menjadi chalenger 2, reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader 2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.

5. Penghargaan kelompok

team recognize Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing- masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Tabel 2. Kriteria Penghargaan Kelompok Kriteria Rerata Kelompok Predikat 30 sampai 39 Tim Kurang baik 40 sampai44 Tim Baik 45 sampai 49 Tim Baik Sekali 50 ke atas Tim Istimewa Sumber Slavin, 1995 Dari beberapa cara model pembelajaran TGT di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh, yaitu : 1. Mengajar teach Mempersentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi. 2. Belajar Kelompok team study Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran kemuian kelompok berdiskusi. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab. 3. Permainan ga me tournament Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing – masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi. 4. Penghargaan kelompok team recognition Pemberian penghargaan rewards berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Keunggulan dari model pembelajaran TGT adalah belajar menjadi lebih menyenangkan, adanya kompetisi yang dapat memacu semangat belajar siswa, memberikan strategi dan peraturan dalam kompetisi, adanya kepercayaan diri dalam menyampaikan ide sehingga siswa lebih aktif pada saat persaingan dalam turnamen, materi mudah diterima oleh siswa dengan adanya diskusi yang menyebabkan siswa berani mengemukakan pendapat dan lebih memotivasi siswa untuk mempelajari materi. Selain memiliki keunggulan, model pembelajaran TGT juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah : 1. Memerlukan alokasi waktu yang relative lebih banyak, terutama kalau belum terbiasa 2. Membutuhkan persiapan yang lebih terprogram dan sistematik 3. Kalau peserta didik belum terbiasa dan menguasai pembelajaran kooperatif, pencapaian hasil belajar tidak akan maksimal 4. Masalah yang terkait dengan peserta didik antara lain: terdapat peserta didik yang tidak bisa menyesuaikan diri, berperilaku menyimpang, terlalu gaduh, tidak hadir ataupun tidak berlatih secara efektif 5. Beban bagi pengajar yang lebih besar dan harus teliti dalam penilaian Setelah mengetahui kelemahan model pembelajaran TGT, maka supaya pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik maka ada beberapa cara yang digunakan untuk meminimalisir kelemahan tersebut yaitu: 1. Guru merencaanakan pelaksanaan pembelajaran dengan mengatur waktu dengan baik sesuai kebutuhan dan pada saat pelaksanaan guru harus memperhatikan batasan waktu sehingga waktu tidak melebihi batas 2. Game dan tournament dibuat tidak terlalu sulit atau mudah dimengerti siswa supaya siswa cepat faham

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL.

1 6 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA.

0 0 17

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 2 257