diperoleh perencanaan yang baik sesuai dengan keadaan lapangan, tindakan yang terencana dan sistematis dapat diberikan kepada subjek.
Pada akhir tindakan, peneliti melakukan kegiatan monitoring yang difokuskan pada efek tindakan. Atas dasar hasil mentoring tersebut
peneliti kemudian menggunakan sebagai bahan perbaikan yang dapat diterapkan pada langkah tindakan ke-2 dan seterusnya sampai diperoleh
informasi atau kesimpulan, apakah tujuan telah tercapai dan permasalahan telah dipecahkan.
Dari berbagai macam model penelitian tindakan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya usaha penelitian dalam meningkatkan kegiatan
pembelajaran baik proses maupun hasil belajar dengan beberapa kali tindakan dan tahapan atau elemen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis Mc Taggart karena lebih mudah dilakukan dan sederhana.
Selain itu model ini juga cukup efektif dilakukan pada penelitian –
penelitian sebelumnya.
F. Kerangka Berfikir
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang bertujuan mencetak tenaga profesional di bidangnya. Pembelajaran kewirausahaan
sangat penting diterapkan di sekolah. Hasil belajar merupakan evaluasi dari proses pembelajaran yang yang dilakukan pada suatu mata pelajaran di
sekolah. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Diantaranya karena faktor kemampuan siswa yang
berbeda-beda, ada beberapa siswa yang kemampuannya kurang sehingga perlu adanya pembelajaran khusus. Selain itu juga karena factor guru yang hanya
menggunakan model belajar konvensional sehingga siswa bosan dan kurang aktif untuk menyampaikan ide dan gagasannya.tidak adanya kompetisi dalam
kelas sehingga siswa kurang bersemangat untuk belajar yang berakibat rendahnya hasil belajar. Untuk itu diperlukan strategi pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran
Teams Game Tournamen
TGT karena model pembelajaran kooperatif ini menekankan adanya pembelajaran yang menyenangkan dan
terfokus kepada siswa dengan adanya permainan dan turnamen yang dapat membuat siswa bersemangat dalam belajar karena adanya kompetisi baik
individu maupun kelompok, selain itu siswa juga bisa aktif saat diskusi dan pada saat
game
dan
tourna ment.
Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa termotivasi dan hasil belajar siswa akan meningkat.
Dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa tahap yaitu: 1.
Tahap Perencanaan. Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Selain itu juga peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
kewirausahaan, soal tes, kartu
game
, soal kuis sebagai pengambilan nilai dan instrument lain yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan yaitu implementasi atau penerapan model
pembelajaran TGT pada mata pelajaran kewirausahaan yang meliputi
beberapa langkah yang harus dilakukan. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu :
a. Tahap penyajian kelas materi kewirausahaan yang disampaikan oleh
guru
class precentation, guru hanya menya mpaikan garis besar materi saja dengan metode ceramah seperti biasa.
b. Belajar dalam kelompok
teams
, dari jumlah siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang kemudaian dalam kelompok tersebut belajar bersama-
sama untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. c.
Permainan
geams
, permainan ini menggunakan kartu soal bernomor yang nantinya masing
– masing siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru
d. Pertandingan
tourna ment yaitu dimana masing-masing siswa mewakili timnya dalam game tournament.
e. Penghargaan kelompok
team recognition.
3. Tahap Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh peneliti dan teman
sejawat dengan menggunakan lembar observasi dan instrumen lainnya. 4.
Tahap Refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakah kembali apa yang sudah terjadi. Dari hasil refleksi, diketahui bahwa seluruh siswa
telah dapat mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Ada beberapa komponen dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang dapat menyebabkan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran. Komponen
– komponen tersebut antara lain terdapatnya turnamen antar kelompok dan tim terbaik atau unggulan. Melalui turnamen ini akan