Macam – macam Pembelajaran Kooperatif
masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama
– sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya,
sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran,
maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam meja
– meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang
merupakan wakil dari kelompoknya masing – masing.
Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja
turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara.
Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada saat
pre-test
. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada lembar pencatat skor. Skor kelompok diperoleh
dengan menjumlahkan skor – skor yang diperoleh anggota suatu
kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan penghargaan tim berupa
sertifikat dengan
mencantumkan predikat
tertentu.
http:Ipotes.wordpress.com20080511pembelajaran-kooperatif-tipe- time-game-tournamen-tgtrespon.
Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dari model lain adalah karena factor menyenangkan dalam kegiatannya, sementara yang
lain memilih yang murni bersifat kooperatif saja. Menurut pendapat Steve Parsons dalam Robert E Slavin 2010:167 TGT adalah salah satu
teknik terbaik yang pernah saya gunakan di dalam kelas. Apa yang dilakukan TGT adalah memberikan kesempatan kepada guru untuk
menggunakan kompetisi dalam suasana yang konstruktifpositif. Para siswa menyadari bahwa kompetisi merupakan sesuatu yang selalu
mereka hadapi setiap saat, tetapi TGT memberikan mereka peraturan dan strategi untuk bersaing sebagai individu setelah menerima bantuan dari
teman mereka. Mereka membangun ketergantungan atau kepercayaan dalam tim asal mereka yang memberikan kesempatan kepada mereka
untuk percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen. Berdasarkan pendapat diatas, maka keunggulan dari model
pembelajaran TGT adalah belajar menjadi lebih menyenangkan, adanya kompetisi yang dapat memacu semangat belajar siswa, memberikan
strategi dan peraturan dalam kompetisi, adanya kepercayaan diri dalam menyampaikan ide sehingga siswa lebih aktif pada saat persaingan dalam
turnamen. c.
Jigsaw
Pembelajaran Jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-
kelompok yang lebih kecil. Jumlah kelompok tergantung pada topik yang dipelajari. Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi
tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Sesi berikutnya, membentuk kelompok ahli, setiap kelompok ahli
mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikanlah kesempatan kepada mereka
berdiskusi samapai benar-benar paham dengan metode penelitian dan materi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka
kembali ke kelompok asal. Setelah kembali ke kelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegaiatan ini merupakan refleksi
terhadap pengetahuan yang mereka dapatkan dan hasil berdiskusi di kelompok ahli.
Sebelum pembelajaran di akhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan
review
terhadap topik yang telah dipelajari.Agus Suprijono, 2009:89 d.
Team Accelerated Instruction
TAI
Dasar pemikiran dari model ini adalah untuk mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa
maupun pencapaian prestasi siswa. Unsur-unsur program dari model ini yaitu :
Teams,
Tes Penempatan, Materi-materi kurikulum, Belajar
kelompok, Skor Tim dan rekognasi tim, Kelompok pengajaran, Tes fakta, dan Unit seluruh Kelas.
e.
Group Investigation
Pembelajaran dengan metode group investigation dimulai dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guru beserta peserta didik memilih
topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang di kembangkan dari topik-topik itu. Sesudah disepakati, peserta didik
beserta guru menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.
Setiap kelompok bekerja keras berdasarkan metode investigasi yang telah mereka rumuskan. Aktivitas tersebut merupakan kegiatan sistemik
keilmuan mulai dari mengumpilkan data, analisis data, sintesis, hingga menarik kesimpulan.
Langkah berikutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan
objektivikasi pengetahuan yang telah dibangun oleh suatu kelompok. Diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi dengan memasukkan assesmen
individual atau kelompok. f.
Learning Together
Sama seperti jigsaw, hanya siswa salah satu anggota kelompok menyajikan kepada tim lainnya tentang apa yang telah dipelajari.
Anggota kelompok bersifat heterogen dan menyelesaikan sebuah
masalah bersama, dan bila mereka berhasil memperoleh ganjaran positif secara kelompok.
g.
Make a Match
Langkah melaksanakan model pembelajaran ini adalah : 1
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konseptopik yang cocok untuk sesi review satu sisi kartu berupa kartu soal dan
sisi sebaliknya berupa kartu jawaban 2
Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
3 Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya kartu soalkartu jawaban 4
Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
5 Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya 6
Kesimpulan. h.
Think
pair and share
Langkah-langkah: 1
Guru menyampaikan inti materi 2
Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi permasalahan yang disampaikan guru.
3 Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya
4 Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada
materipermasalahan yang belum diungkap siswa. 5
Kesimpulan. i.
G
rou
p investivigation go a round
Langkah – langkah pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
1 Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari ± 5 siswa 2 Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis
3 Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam
kurun waktu yang disepakati. Dari berbagai macam model pembelajaran kooperatif diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif pada prinsipnya memberikan ruang yang lebih luas kepada siswa untuk berprestasi dan saling
bekerjasama. Model pembelajaran semacam ini sangat baik untuk melatih siswa sejak dini bekerjasama satu sama lain. Disamping itu, antar siswa
dituntut untuk saling memberi perhatian terutama bagi mereka yang kemampuan belajarnya masih rendah.