Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Cerebral Palsy

31

d. Faktor Sosial Ekonomi Siswa

Status sosial eknomi berpengaruh pada kemampuan verbal anak, dikarenakan anak yang tinggal di keluarga bertaraf sosial ekonomi tinggi, kemampuan verbalnya juga akan tinggi. Anak tersebut mendapat dukungan dan fasilitas penuh dari orang tuanya. Lain halnya dengan anak yang tinggal di keluarga bertaraf sosial ekonomi rendah. Orang tua mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya dan anaknya cenderung kurang percaya diri.

e. Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri si pembaca intrinsik. Faktor psikologis yang dimaksud disini meliputi motivasi, minat dan kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian diri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan membaca anak, diantaranya esulitan mengartikan simbol dalam tulisan, kurangnya motivasi pribadi dan terutama juga motivasi dari keluarga. Jika seorang anak tidak mau belajar atau diajari membaca, hendaknya tidak langsung mengklaim bahwa anak tersebut malas atau bodoh. Perlu mencari penyebab utama permasalahan yang dihadapi anak dahulu. Bisa jadi keengganan anak karena faktor neurologis banyak tekanan dari luar.

C. Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Cerebral Palsy

Kemampuan membaca permulaan anak cerebral palsy erat kaitannya dengan karakteristik pada anak cerebral palsy itu sendiri. Telah dijelaskan 32 pada tinjauan sebelumnya bahwa anak cerebral palsy memiliki karakteristik yaitu mengalami kelainan yang diakibatkan oleh adanya kerusakan pada sistem saraf pusat di otak otak dan sumsum tulang belakang. Menurut Musjafak Assjari 1995:66 sumsum tulang belakang berfungsi menyampaikan pesan antara otak dan bagian tubuh lainnya, sedangkan otak berfungsi menerima balikan rangsang melalui saluran sumsum tulang belakang dan menilai balikan tersebut. Hubungannya dengan kemampuan membaca pada anak cerebral palsy yaitu otak anak cerebral palsy yang tidak dapat melakukan kerja sesuai fungsinya, salah satunya yaitu fungsi kecerdasan yang didalamnya meliputi kemampuan membaca permulaan. Ahmad Toha Muslim dan M. Sugiarmin 1996:78 berpendapat bahwa “kelainan fungsi akibat dari cerebral palsy tidak saja masalah gangguan fungsi yang berhubungan dengan gerak, namun bisa juga masalah gangguan fungsi komunikasi dan masalah gangguan fungsi mental.” Ketiga bentuk gangguan atau kelainan fungsi tersebut dapat berpengaruh terhadap kemampuan- kemampuan lainnya, seperti kemampuan yang berhubungan dengan kegiatan merawat diri. Apabila anak cerebral palsy kerusakannya pada otak itu cukup meluas, maka dapat juga menimbulkan kerusakan pada fungsi panca indera. Gangguan tersebut dapat menyertai pula pada gangguan fungsi sensoris seperti; penglihatan, pendengaran, bicara sampai pada fungsi kecerdasan. Sejalan dengan pendapat ahli diatas, menurut Zainal Alimin, 2014:194 cerebral palsy dengan gangguan spastic menunjukkan kepada suatu kondisi yang disebabkan oleh kegagalan otot dalam melakukan releksasi sehingga 33 gerakan-gerakan mereka menjadi kaku. Anak yang mengalami cerebral palsy pada umumnya juga mengalami masalah dalam persepsi penglihatan visio perceptual yang berhubungan dengan kerusakan neurologis. Akibat adanya masalah-masalah yang muncul, anak seperti ini mengalami kesulitan dalam meniru bentuk, kesulitan menghubungkan dua garis yang bertemu pada satu titik menjadi sebuah sudut. Selain itu, masalah lain yang bisa juga ditimbulkan yaitu anak cerebral palsy akan kesulitan dalam melakukan kegiatan belajar membaca khususnya pada tahap awal yaitu membaca permulaan, karena untuk mengenal kata dan memahaminya anak juga memerlukan persepsi penglihatan. Hardman dalam Musjafak Assjari, 1995:68 berpendapat bahwa “sebagian cerebral palsy, sekitar 45 mengalami keterbelakangan mental dan 35 mempunyai tingkat kecerdasan normal dan diatas rata-rata, sedangkan sisanya berkecerdasan sedikit dibawah rata-rata.” Artinya bahwa sebagian besar anak cerebral palsy memiliki tingkat kecerdasan dibawah normal, dan sebagian yang lain termasuk kelompok anak cerebral palsy yang memiliki kecerdasan normal dan diatas normal. Karakteristik kecerdasan dibawah rata- rata tersebut yang mengakibatkan sebagian besar anak cerebral palsy berpotensi mengalami hambatan dalam mengikuti kegiatan belajar membaca, khususnya pada tahap awal yaitu membaca permulaan. Sebagian anak cerebral palsy juga mengalami gangguan pada kemampuan bicara akibat kerusakan pada daerah sistem saraf pusat bicara di otak. Musjafak Assjari 1995:70 berpendapat bahwa “gangguan biacara pada anak cerebral palsy disebabkan oleh kelainan motorik otot-otot bicara dan ada 34 pula yang terjadi karena kurang dan tidak terjadinya proses interaksi dengan lingkungan.” Artinya bahwa gangguan bicara pada anak cerebral palsy bukan hanya terjadi karena adanya kekakuan atau kelayuhan otot-otot motorik pada area bicara. Gangguan bicara tersebut juga bisa disebabkan karena ketidakampuannya dalam menirukan imitasi bicara orang lain dalam suatu proses interaksi. Sebagian anak cerebral palsy mengalami hambatan dalam bahasa dan gangguan bicara. Akibatnya, dengan gangguan dari fungsi komunikasi sebagian besar anak cerebral palsy mengalami hambatan dalam kemampuan membaca.

D. Kajian tentang Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FONDANT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG DI SLB D YPAC BANDUNG.

2 14 44

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BALOK-BALOK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS 1 SLB-D1 YPAC SURAKARTA.

0 0 16

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BIG BOOKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB WIDYA MULIA PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA.

1 3 165

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

PENGGUNAAN METODE LATIHAN (DRILL) PADA PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS V DI SLB NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 264

EFEKTIVITAS MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK AUTIS KELAS II SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA BANTUL YOGYAKARTA.

7 30 154

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253