Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga

80 untuk membaca teks pada tes lisan, dan pada tes tertulis subjek diminta untuk menjodohkan teks dengan gambar yang sesuai. Tes yang disajikan berjumlah 30 item soal, terdiri dari 15 item soal membaca dan 15 item soal menjodohkan. Kegiatan pada fase ini, peneliti memberikan instruksi kepada subjek untuk membaca beberapa suku kata. Peneliti juga memberikan instruksi kepada subjek untuk menjodohkan kata dengan gambar yang sesuai. Adapun hasil dari tes kemampuan membaca yang dilakukan pada fase baseline 2 A2 dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Fase baseline 2 A2 pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 03 Mei 2016. Berdasarkan 30 item soal yang diujikan, subjek memperoleh total skor 141. Skor 23 diperoleh subjek pada indikator untuk mengetahui kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf alfabet yaitu huruf diftong ai, au dan huruf konsonan rangkap sy, ny, ng. Indikator membaca suku kata dan kata berpola KVK VK subjek mendapat skor sejumlah 43. Pada indikator membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf konsonan rangkap sy, ny, ng subjek memperoleh skor sejumlah 43. Skor 32 untuk indikator membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf diftong ai, au. Total skor yang diperoleh subjek pada fase baseline 2 A2 pertemuan pertama yaitu 141, sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 94. 81

b. Pertemuan Kedua

Fase baseline 2 A2 sesi kedua dilaksanakan pada tanggal 09 Mei 2016. Berdasarkan 30 item soal yang diujikan, subjek memperoleh total skor 138. Skor 23 diperoleh subjek dalam indikator untuk mengathaui kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf alfabet yaitu huruf diftong ai, au dan konsonan rangkap sy, ny, ng. Skor 41 diperoleh subjek di indikator untuk mengetahui kemampuan membaca suku kata dan kata berpola KVK VK. Skor 41 untuk indikator membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf konsonan rangkap sy, ny, ng. Skor 33 diperoleh subjek di indikator untuk mengetahui kemampuan membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf diftong ai, au. Total skor fase baseline 2 A2 pertemuan kedua yaitu 138, sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 92.

c. Pertemuan Ketiga

Fase baseline 2 A2 pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 11 Mei 2016. Berdasarkakn 30 item soal yang diujikan, subjek memperoleh total skor 141. Skor 22 untuk indikator mengenal dan mengucapkan bunyi huruf alfabet yaitu huruf diftong ai, au dan huruf konsonan rangkap sy, ny, ng. Skor 44 untuk indikator membaca suku kata dan kata berpola KVK VK. Skor 42 untuk indikator membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf konsonan rangkap sy, ny, ng. Skor 33 untuk indikator membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf diftong ai, au. Total skor yang diperoleh subjek 82 pada fase baseline 2 A2 pertemuan ketiga yaitu 141, sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 94. Data deskripsi mengenai kemampuan membaca permulaan subjek pada fase baseline 2 A2 telah diuraikan di atas. Berdasarkan uraian deskripsi tersebut peneliti membuat rangkuman keseluruhan skor dan nilai tes membaca permulaan pada fase baseline 2A2 dalam sebuah tabel. Adapun tabel hasil kemampuan membaca permulaan subjek pada fase baseline 2 adalah sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan Subjek pada Setiap Sesi di Fase Baseline 2 A2

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FONDANT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG DI SLB D YPAC BANDUNG.

2 14 44

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BALOK-BALOK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS 1 SLB-D1 YPAC SURAKARTA.

0 0 16

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BIG BOOKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB WIDYA MULIA PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA.

1 3 165

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

PENGGUNAAN METODE LATIHAN (DRILL) PADA PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS V DI SLB NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 264

EFEKTIVITAS MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK AUTIS KELAS II SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA BANTUL YOGYAKARTA.

7 30 154

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253