83 Tabel 7. Perbandingan Hasil Tes Membaca Pemulaan Fase Baseline 1 A1
dan Fase Intervensi B
Perilaku Sasaran Sesi ke-
Nilai Tes Membaca Permulaan Fase Baseline 1
A1 Fase Intervensi
B Kemampuan
membaca permulaan
1 54
- 2
54 -
3 48
- 4
- 76
5 -
78 6
- 86
7 -
86 8
- 94
9 -
94 Berdasarkan data diatas, dapat diketahui nilai rata-rata yang diperoleh
dari tes membaca permulaan fase baseline 1 A1 dan fase intervensi B. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes membaca permulaan pada fase
baseline 1 A1 adalah 52. Nilai rata-rata yang diperoleh dari tes membaca
permulaan pada fase intervensi B adalah 85,67. Berdasarkan nilai rata-rata hasil tes pada fase baseline 1 A1 dan intervensi tersebut, maka rata-rata
peningkatan nilai tes membaca permulaan dari fase baseline 1 A1 ke fase intervensi B adalah sebesar 33,67.
2. Perbandingan Fase Intervensi B dengan Fase Baseline 2 A2
Berdasarkan data yang diperoleh pada fase intervensi B dan fase baseline
2 A2, dapat diketahui perubahan pada nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek. Pada fase intervensi B nilai tes
membaca permulaan mengalami peningkatan, begitu juga dengan fase baseline
2 A2 nilai tes membaca permulaan juga mengalami peningkatan. Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
84 Tabel 8. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Intervensi B
dan Fase Baseline 2 A2
Perilaku Sasaran Sesi ke-
Nilai Tes Membaca Permulaan Fase Intervensi
B Fase Baseline 2
A2 Kemampuan
membaca permulaan
4 76
- 5
78 -
6 86
- 7
86 -
8 94
- 9
94 -
10 -
94 11
- 92
12 -
94 Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui nilai rata-rata yang
diperoleh subjek dari tes membaca permulaan fase intervensi B dan fase baseline
2 A2. Nilai rata-rata yang diperoleh dari tes membaca permulaan pada fase intervensi B adalah 85,67. Nilai rata-rata yang diperoleh dari
hasil tes membaca permulaan pada fase baseline 2 A2 adalah 93,33. Berdasarkan nilai rata-rata hasil tes pada fase intervensi B dan fase
baseline 2 A2 tersebut, maka rata-rata peningkatan nilai tes membaca
permulaan dari fase intervensi B ke fase baseline 2 A2 adalah 7,67.
3. Perbandingan Fase Baseline 1 A1 dengan Fase Baseline 2 A2
Berdasarkan data yang diperoleh pada fase baseline 1 A1 dan fase baseline
2 A2, dapat diketahui bahwa terdapat perubahan nilai tes membaca permulaan. Nilai tes membaca permulaan pada kedua fase di
setiap pertemuan adalah tidak stabil dan terjadi peningkatan yang positif dari fase baseline 1 A1 ke fase baseline 2 A2. Adapun data tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
85 Tabel 9. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Baseline 1 A1
dan Fase Baseline 2 A2
Perilaku Sasaran Sesi ke-
Nilai Tes Membaca Permulaan Fase Baseline 1
A1 Fase Baseline 2
A2 Kemampuan
membaca permulaan
1 54
- 2
54 -
3 48
- 10
- 94
11 -
92 12
- 94
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui rata-rata nilai tes membaca permulaan yang diperoleh pada fase baseline 1 A1 dan baseline 2 A2.
Rata-rata nilai tes membaca permulaan yang diperoleh pada fase baseline 1 A1 adalah 52. Rata-rata nilai tes membaca permulaan yang diperoleh pada
fase baseline 2 A2 adalah 93,33. Berdasarkan nilai rata-rata hasil tes pada fase baseline 1 A1 dan fase baseline 2 A2 tersebut, maka rata-rata
peningkatan nilai tes membaca permulaan dari fase baseline 1 A1 ke fase baseline
2 A2 adalah 41,33.
E. Analisis Data