72 game
edukatif dibatasi waktu selama 15-25 menit. Selanjutnya subjek dibimbing dan diarahkan oleh peneliti untuk mengamati, membaca serta
menyesuaikan bunyi bacaan dengan bacaan yang tersedia dalam aplikasi game
edukatif. Setelah itu dilanjutkan dengan memberikan tes membaca permulaan
kepada subjek. Item soal yang diujikan sama dengan item soal yang diberikan pada fase baseline A1. Pada fase ini, tes membaca permulaan
dilakukan dengan cara peneliti memberikan instruksi kepada subjek. Instruksi pertama yaitu untuk membaca beberapa huruf dan gabungan huruf
yang digabungkan menjadi suku kata. Instruksi kedua yaitu untuk menjodohkan beberapa kata dengan gambar yang sesuai dengan kata yang
telah tersedia. Adapun hasil dari tes kemampuan membaca yang dilakukan pada fase
baseline 1 A1 dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Pertemuan Pertama
Intervensi pada sesi pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 April 2016. Intervensi sesi pertama menggunakan media game
edukatif menarik perhatian subjek dengan adanya bacaan yang disertai gambar dan suara. Pada intervensi sesi pertama peneliti mengulas semua
materi yaitu membaca katasuku kata yang mengandung huruf diftong dan konsonan rangkap, serta membaca kata yang mengandung suku kata
berpola k-v-k dan v-k. Peneliti membimbing dan mengarahkan subjek bagaimana cara menggunakan media game edukatif dengan benar.
73 Subjek menunjukkan sikapnya dengan lebih mampu memperhatikan dan
mengikuti kegiatan pembelajaran membaca. Namun, pada intervensi sesi pertama ini, subjek masih terpacu pada gambar-gambar yang terdapat
dalam game edukatif. Subjek juga masih kesulitan memahami materi yaitu pada materi huruf konsonan rangkap, huruf diftong, serta suku kata
berpola v-k. Setelah selesai pemberian meateri menggunakan media game
edukatif, peneliti menyimpan media dan selanjutnya memberikan soal tes membaca permulaan untuk dikerjakan subjek.
Berdasarkan 30 item soal yang diujikan, subjek memperoleh total skor 114. Skor yang diperoleh subjek untuk indikator mengenal dan
mengucapkan bunyi huruf alfabet yaitu huruf diftong ai, au dan huruf konsonan rangkap sy, ny, ng adalah 19. Skor yang diperoleh subjek
untuk indikator membaca suku kata dan kata berpola KVK VK adalah 32. Pada indikator untuk mengetahui kemampuan membaca suku kata
dan kata yang mengandung huruf konsonan rangkap sy, ny, ng subjek memperoleh skor 37. Skor 26 untuk indikator membaca suku kata dan
kata yang mengandung huruf diftong ai, au. Total skor yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pertemuan pertama yaitu 114, sehingga
nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 76.
b. Pertemuan Kedua
Fase intervensi B pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 20 April 2016. Pada sesi kedua peneliti membimbing
subjek untuk lebih memperhatikan penjelasan mengenai materi membaca
74 yang terdapat dalam game. Subjek mampu memperhatikan dan mengikuti
kegiatan pembelajaran, namun masih sama dengan sesi pertama yaitu terpacu pada gambar gambar yang terdapat dalam game edukatif. Hal
tersebut mengakibatkan subjek masih mengalami kesalahan dalam membaca pada materi huruf konsonan rangkap. Selanjutnya peneliti
memberikan soal tes membaca permulaan untuk dikerjakan subjek. Berdasarkakn 30 item soal yang diujikan, subjek memperoleh total
skor 117. Skor 21 untuk indikator mengenal dan mengucapkan bunyi huruf alfabet yaitu huruf diftong ai, au dan huruf konsonan rangkap
sy, ny, ng. Skor 34 untuk indikator membaca suku kata dan kata berpola KVK VK. Skor 36 untuk indikator membaca suku kata dan
kata yang mengandung huruf konsonan rangkap sy, ny, ng. Skor 26 untuk indikator membaca suku kata dan kata yang mengandung huruf
diftong ai, au. Total skor yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pertemuan kedua yaitu 117, sehingga nilai tes membaca permulaan yang
diperoleh subjek adalah 78.
c. Pertemuan Ketiga